Close
Close

162 Mahasiswa UNIQBU Ikut pembekalan KKN XIV Tahun 2018



Namlea, SBS
Sebanyak 162 mahasiswa Universitas Iqra Buru (UNIQBU) yang tergabung dari Kampus Induk Iqra dan Kampus B Namrole, Kamis (15/02/2018) kemarin mengikuti kegiatan Pembekalan Mahasiswa KKN XIV Tahun 2018 yang berlangsung di aula kampus Uniqbu Namlea Kabupaten Buru.

Wakil Rektor I Uniqbu Hamdani Kubangun, saat membacakan sambutannya menuturkan KKN merupakan bagian dari tindakan akademik dalam pemberdayaan masyarakat. Tugas pokok dan inti KKN ini adalah mentransferkan ilmu yang kita dapatakan di Universitas Iqra Buru kemudian mengaplikasikannya dilingkungan masyarakat.

Dirinya mengaku masih banyak program-program yang harus dilakukan demi membantu masyarakat desa khusunya dalam pengelolaan dana desa. karena itu, sebagai mahasiswa harus bisa berperan dalam mengawal dan memberikan masukan-masukan bagi pemerintah desa dalam pengeloaan dana desa tersebut demi terwujudnya desa yang mandiri.

“KKN harus dijadikan sebagai sarana menerapkan ilmu pengetahuan, kita sebagai mahasiswa yang memiliki kemampuan yang kita dapatkan selama menimbah ilmu di Iqra, kita harus mampu memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat khusunya di tempat KKN,” tutur Kubangun.

Ia mencontohkan, kita di fakultas pertanian bisa menerapkan ilmu pengetahuan kita tentang bertani kepada masyarakat karena disitulah pengetahun kita di uji sebagai mahasiswa yang memiliki kemampuan di bidang pertanian.

“Fungsi KKN adalah mengaplikasikan diri kita kepada masyarakat. Saya berharap di tempat KKN nanti mahasiswa dapat menjaga almamater yang merupkan bagian inti dari Iqra Buru, disamping itu juga kita sebagai mahasiswa dapat membantu masyarakat dalam mengatasi persoalan-persoalan yang di hadapi masyarakat setempat,” jelasnya.

Dirinya juga meminta kepada para dekan agar dapat membantu mahasiswa-mahasiswanya sehingga program-program yang sudah dirancang dapat dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat.

Disamping itu, Wakil Ketua Yayasan Muslim Buru Abdullah Mukadar dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan kegiatan-kegiatan seperti ini merupakan agenda setiap tahun dalam rangka pemberdayaan terhadap masyarakat dan pengujian terhadap mahasiswa dalam menerapkan ilmunya, karena dengan pemberdayaan itulah, peluang baik untuk memberdayakan masyarakat ke arah yang lebih baik bisa terwujud.

Dirinya berharap kegiatan pembekalan ini dapat diikuti dengan baik sehingga dalam implemetasinya di tempat KKN para mahasiswa dapat mengatasi persoalan-persoalan yang nantinya di temui saat berada di lokasi KKN.
Sedangkan Ketua Panitia KKN Muhammad Nur Deny Musa, dalam laporannya mengatakan untuk jumlah peserta KKN kali ini sebanyak 162 yang terdiri dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Pertanian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra dan Fakultas Agama Islam.

Dekan Fakultas Ekonomi ini mengatakan untuk tanggal pelepasan mahasiswa KKN dari Kampus induk akan berlangsung tanggal 20 Februari, sedangkan untuk mahasiswa KKN dari Kampus B Namrole akan dilepas oleh pemerintah Kabupaten Bursel tanggal 21 Februari, dimana waktu KKN akan berlangsung sampai tanggal 5 April 2018.

“Lini waktu KKN kali ini adalah sekitar satu bulan lebih. Daerah KKN untuk Kabupaten Buru meliputi Kecamatan Namlea, Kecamatan Waeyapo, Kecamatan Waekasa, Kecamatan Lolongguba, sedangkan untuk kampus B yang berada di Kabupaten Bursel-Namrole daerah KKN meliputi Kecamatan Namrole, Kecamatan Leksula, dan kecamatan Kepala Madan,” ucap Musa.


Sementara, Ketua Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Uniqbu Nurhaya Yusuf dalam arahanya menjelaskan KKN merupakan jalan untuk mengimplementasi ilmu ppengetahuan dan teknologi mahasiswa di tengah-tangah masyarakat dalam konteks desa binaan, sejalan dari itu terlepas dari desa-desa binaan, program-program pemerintahan lainnya di kawinkan sehingga pembangunan desa bisa tercapai.

Dirinya mengaku, 8 fakultas dan 16 program studi yang akan melaksanakan KKN ini mampu berbaur dengan pemerintah desa dan bersama-sama bergandengantangan dana mensingkronkan program-program dalam penerapannya.

“Program yang di bawa mahasiswa nanti dapat di kawinkan dengan program-program dari desa sehingga tercipta desa yang mandiri dan masyarakat yang ada pada desa tersebut bisa berkembang,” ungkap Nurhaya. (SBS-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post