Close
Close

Kapolsek : Kebakaran Kantor Dinas Sosial Dalam Tahap Penyelidikan



Namrole, SBS
Kebakaran yang terjadi pada kantor Dinas Sosial Kabupaten Buru Selatan masih di dalami oleh pihak kepolisian.

Kapolsek Namrole AKP Akmil Djafa mengaku hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab kebakaran yang menghanguskan sebagian kantor yang dipimpin oleh Hamid Banda selaku Plt Kadis, Jumat (2/3) malam itu.

Olehnya itu, Djafa berharap adanya dukungan doa sehingga kalaupun kebakaran tersebut diakibatkan oleh tindakan kejahatan oknum-oknum tertentu, maka bisa sesegera mungkin dapat diungkap.

“Saya belum bisa berandasi-andai karena kita masih dalam tahap penyelidikan, mudah-mudahanlah, saya minta bantu doa karena sekecil apa pun kejahatan pasti meninggalkan bekas, jadi mohon doa. Insya allah kita bisa bekerja dengan cepat, kita bisa mendapatkan titik terang dari perbuatan itu,” kata Djafa kepada wartawan di Kantor Bupati Bursel, Sabtu (3/3) pagi.

Lanjut Djafa, untuk menunjang proses penyelidikan tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Polres Pulau Buru, baik itu dengan Kapolres maupun dengan Kasat Reskrim setempat guna menerjunkan tim identifikasi guna membantu Reskrim Polsek Namrole dalam mengungkap insiden kebakaran itu.

“Kita belum bisa berpekulasi segala macam, tapi kita sudah laporkan ke pimpinan, dalam hal ini Bapak Kapolres dan tadi malam saya juga berkoordinasi dengan pak kasat reskrim, insya allah hari ini, tim identifikasi sama-sama dengan unit reskrim kita melaksaakan olah TKP. Disitu baru kiita bisa lihat dari mana sumber titik api dan apa penyebabnya,” terangnya.

Dimana, dalam penyelidikan kasus ini pun, pihak-pihak dari Dinas Sosial Kabupaten Bursel pun akan dimintai keterangannya sehingga diharapkan bisa bersikap koperatif dalam menunjang proses penyelidikan insiden ini.

Djafa menjelaskan bahwa ketika kebakaran tersebut, pihaknya bersama masyarakat hanya menggunakan perlengkapan seadanya, tetapi api pun berhasil dipadamkan.

“Kita bisa medamkan api dengan perlengkapan seadanya dan dengan bantuan masyarakat dan pada pukul 22.30 WIT, api sudah berhasil dipadamkan,” ucapnya.

Ditanyai soal besaran kerugian akibat insiden itu, Djafa mengaku sekitar Rp. 200 juta.

“Semalam saya dengan Pak Sekretaris (Plt Kadis-red) juga, kurang lebih Rp. 200 juta karena kemarin saya sama-sama beliau dan kita melihat, artinya kurang lebih sekitar 200 juta karena di dalam ruangan Pak Kadis yang kelihatannya lebih fatal,” ugkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Kantor Dinas Sosial Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Jumat (2/3) malam dilalap si jago merah.

Dari sejumlah informasi yang berhasil di himpun di lokasi kejadian, kantor yang di pimpin oleh Hamid Banda selaku Plt Kadis itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIT.

"Saya baru selesai Sholat Isa dan ada anggota polisi yang datang memberitahu saya bahwa kantor terbakar," kata Plt Kadis Sosial Hamid Banda di lokasi kejadian, Jumat (2/3) malam.

Banda mengaku, belum tahu penyebab dan titik awal kebakaran.

"Saya tidak tahu penyebab kebakaran dan titik kebakarannya," ucap Banda.

Untuk jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut pun belum diketahui.

Sementara hingga berita ini ditulis, belum ada petugas dari Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bursel dibawa pimpinan Asnawy Gay yang datang ke lokasi untuk memadamkan api yang sementara melahap kantor tersebut.

Dimana, hanya terlihat sejumlah anggota Polsek Namrole, pegawai Dinas Sosial dan masyarakat Dusun Fatsinan yang mencoba memadamkan api dengan air seadanya yang diambil dari kali di dekat kantor tersebut.

Namun, upaya pemadaman api tersebut tidak terlalu membuahkan hasil. Sebab, kebakaran yang lebih banyak melahap bagian flafon ruang Kadis dan sejumlah ruangan lainnya itu pun mengalibatkan sejumlah bagian flafon berguguran dengan bara api.

Melihat kondisi itu, mereka yang sementara mengupayakan pemadaman pun berlarian menghindar.

Kabar tentang kebakaran yang tersebar luas di seantero Namrole pun mengakibatkan ratusan orang datang ke lokasi. Ada yang mencoba memadamkan api, tapi sebagian besar memilih menonton sambil mempertanyakan dimana pihak pemadam kebakaran.

Sejumlah pegawai yang hendak masuk untuk memadamkan api dari dalam maupun menyelamatkan barang-barang kantor pun di larang oleh anggota Polsek Namrole karena sering runtuhnya flafon bangunan dan membahayakan bagi setiap orang yang berada dibawanya.

Pada pukul 22.57 WIT terlihat sejumlah pegawai mencoba memadamkan api dengan menggunakan air yang dimasukan ke dalam kantung plastik dan dilemparkan ke bagian atap bangunan kantor. Namun, cara ini pun tak membuahkan hasil maksimal. Sebab, kendati dari luar terlihat hanya beberapa titik api kecil, tetapi pada bagian flafon bangunan sudah banyak yang terbakar dan terancam runtuh.

Sementara pada pukul 23.05 WIT, barulah mobil air di datangkan untuk membantu proses pemadaman. Pemadaman lanjutan pun dilakukan kurang lebih 15 menit kemudian dan api pun berhasil dipadamkan. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post