Namrole, SBS
Sekda Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Syahroel Pawa menaruh
harapan besar kepada Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah
Bursel agar dapat menjadi mitra Pemda dalam upaya memajukan kabupaten yang
kental dengan kehidupan Kai Wait ini ke arah yang lebih maju dari berbagai
sisi.
“Kami pemerintah
daerah berharap AMGPM Daerah Buru Selatan dapat memainkan peran secara aktif
ditengah-tengah masyarakat dan menjadi mitra yang baik bersama Pemda Bursel dalam
upaya untuk memajukan daerah ini kearah yang sama-sama kita dambakan,” demikian
kata Sekda dalam sambutanya saat membuka dengan resmi Musyawara Pimpinan Paripurna
Daerah (MPPD) Buru selatan yang berlangsung di Gereja Imanuel Wanono
Kamlannglale, Minggu (11/03).
Mantan kepala
Bappeda Bursel ini mengatakan, MPPD merupakan wahana strategis dalam
menjalankan amanat panggilan pelayanan
Pemuda GPM, Sebagai organisasi kepemudaan yang lahir atas dasar perjuangan umat
dan masyarakat yang terkait dengan pembinaan mental spiritualitas generasi muda
di Buru Selatan.
“Kita ketahui
bersama, Pemuda Gereja telah menunjukkan konsistensinya dalam upaya bina mental
dan Spritual bagi generasi muda Gereja, dalam mengembangkan sumber daya
manusia, serta melalui kegiatan MPPD ke-23, saya berharap kepada seluruh
peserta untuk dapat menjadi saksi iman dan mampu memperlihatkan karakter serta
identitas orang GPM di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Pawa.
Disamping itu,
AMGPM Buru Selatan menurutnya, harus bekerja secara nyata di tengah-tengah
masyarakat, guna mewujudkan Buru Selatan yang rukun religius serta toleran,
aman, damai dan sejahtera, dimana setiap Generasi Muda harus dapat menerima
hidup bersama dalam perbedaan sebagai konsekuensi dari realitas masyarakat
Bipolo yang majemuk.
Pawa pada kesempatan
itu juga mengungkapkan, dalam melaksanakan musyawarah ini, para peserta diharapkan
tetap berpegang teguh pada moto AMGPM yaitu “ Kamu Adalah Garam dan Terang Dunia”, sehingga setiap permasalahan
yang dihadapi dapat dimusyawarahkan secara baik.
“Saya menghimbau
kepada seluru peserta MPPPD ke -23 agar dalam pelaksanaan persidangan nanti
dapat dilandasi dengan semangat kebersamaan dan kesatuan persepsi yang jauh
kedepan, serta selalu berpatokan teguh kepada moto AMGPM, sehingga musyawarah
ini dapat merumuskan, dan menghasilkan keputusan-keputusan yang bermakna dan
bermanfaat bagi organisasi maupun masyarakat dan bangsa dimasa yang akan datang,”
himbaunya.
Mengakhiri
sambutanya, Pawa atas nama Pemda Bursel mengucapkan selamat bersidang semoga
sidang yang bertemahkan : “Allah
Kehidupan Tuntunlah Kami Membela dan Merawat Kehldupan” dan Sub Tema: "
Bersama-Sama Mengadvokasi Hak Hidup Manusia dan Alam Untuk Hidup Berkelanjutan
Yang Semakin Bermutu” ini dapat berjalan
dengan lancar dan bisa melahirkan keputusan-keputusan demi kemulian nama Tuhan.
Sementara itu,
Pengurus Besar AMGPM yang di wakili oleh Pdt. Vebi Songupnuan dalam sambutannya
mengatakan MPPD yang dilaksanakan di seluruh daerah termasuk Daera BUrsel
memiliki nilai strategis dalam rangka mengembangkan amanat misi organisasi dan
juga mengimplementasi keputusan-keputusan strategis organisasi itu sendiri.
“Tentu AMGPM
Daerah Bursel dalam merumuskan program dan kegiatan, akan mengacu kepada DPP 2015-2020,
namun penting disampaikan bahwa MPP ke-30 di Obi menginstruksikan AMGPM untuk
fokus pada beberapa aspek dan program utama yang perlu di kongkritkan dalam
momentum MPPD ini namun tidak terlepas dari situasi dan kondisi Daerah Bursel,”
kata Songupnuan.
Dirinya
mengatakan, program yang Pertama : Penguatan
dan Konstitusi Pendidikan Kader, sebab pendidikan kader adalah panggilan
organisasi, panggilan teolog AMGPM yang tidak bole di abaikan dalam rangka
meningkatkan mutu kader AMGPM yang harus dilakukan secara berkelanjutan.
Kedua : Pendidikan Karakter Pemuda, dijelaskannya
pendidikan karakter pemuda harus dilakukan dan dikembangkan di daerah-daerah
guna menjawab perubahan-perubahan sosial yang di hadapi oleh orang mudah
terlebih, kondisi bangsa saat ini yang memperlihatkan akan terjadinya krisis
keteladanan. Oleh karena itu pendidikan karakter harus di programkan dalam
agenda organisasi pemuda secara berkelanjutan di masing-masing jenjangnya.
Ketiga : Pemberdayaan Ekonomi yang masih
menjadi prioritas dan fokus organisasi dimana pemberdayaan ekonomi ini harus
menjadi prioritas dalam pengembangan kader AMGPM.
Keemapt : Penguatan Advokasi AMGPM yang
masih mejadi salah satu program fokus yang harus terus dilakukan disetiap
jenjang organisasi. Dirinya mengatakan, Penguatan advokasi ini bertujuan untuk
mendorong keberpihakan kita kepada masyarkat.
Kelima : Hal yang perlu mendapat
perhatian intens adalah program pendidikan Politik dan Demokrasi Kader AMGPM
dimana tujuan dari program ini yaitu agar kader menyadari bentuk-bentuk
partisipasi serta hak-hak politik secara demokrasi sebagai warga negara bukan
hanya menyongsong pesta demokrasi tahun 2018-2019 tetapi bagaman menjadikan
kader-kader AMGPM sebagai pilar-pilar penyokong bangsa ini demi terwujudnya
masyarakat yang cerdas berpolitik.
Songupnuan menegaskan
bahwa AMGPM sebagai anak kandung GPM dan merupakan bagian integral dari GPM, oleh
karena itu sinergitas hubungan fungsional koordinatif dengan gereja terus di
pererat demi mencipatkan sebuah kekuatan organisasi dalam merealisasikan
program-program demi terwujudnya kesejahteraan bagi kader, masyarakat dan
bangsa.
Sedangkan Ketua
AMGPM Daerah Buru Selatan Alfred Lesbatta dalm sambutanyanya menginginkan seluruh
kader AMGPM yang ada di bursel harus menjadi solusi bukan polusi di jemaatnya
masing-masing.
“Selaku oragnisasi AMGPM kami siap
untuk berintegrasi dan bersinergi diri dengan gereja, untuk itu kepada seluru
teman-teman AMGPM berlakulah sebagaimana kata bijak “ Jadilah Solusi Bukan Polusi”. Tunjukan bahwa kita semua kader AMGPM
mampu menjadi solusi di jemaatnya masing masing dan bukan menjadi polusi.
Tunjukanlah itu melalui sikap, tindakan dan pikiran kita,” harap Lesbatta.
Selain itu, Lesbatta juga mengatakan
AMGPM tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada dukungan dari gereja dan
pemerintah.
“Selaku anak kami sunggu membutuhkan
perhatian dan dan bantuan dari gereja selaku orang tua, sambil membuka diri
untuk menjadi penggerak dalam kebersamaan dengan para pendeta dan perangkat
majelis. Artinya kami menyadari sungguh ada hal yang perlu dilakukan oleh kami
selaku organisasi AMGPM dalam kebersamaan dengan gereja untuk melakukan visi
bersama kita yakni menyatakan kasih dan sayang Tuhan kepada seluruh manusia
melaui aksi pekabran injil,” ucapnya. (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!