Namlea, SBS
Kepala Puskesmas Teluk Kayeli, Muhammad Yasin Wael, membantah
ada warga di Desa Kayeli yang terserang penyakit aneh. Apalagi dikaitkan dengan
penggunaan merkuri.
Kepala Puskesmas Kayeli, Muhammad Yasin Wael menegaskan hal
itu di hadapan wartawan, di Namlea Jumat (20/4). Dalam kesempatan itu, ia
didampingi KTU, M. Gazali Umasugi, tenaga medis Erna Mukadar dan Fasli
Lapandewa.
Kapuskesmas M Yasin Wael dkk itu berinisiatif bertemu
wartawan guna meluruskan pemberitaan beberapa media online yang terbit sehari
sebelumnya yang mengisahkan kalau Satu Warga di Pulau Buru Terjangkit Penyakit
Aneh, Diduga karena Merkuri.
Sambil menunjuk Fasli Lapandewa, 22, yang tangannya masih
terbalut ferban putih, Yasin Wael mengatakan, kalau pemuda ini yang di dalam
berita disebut menderita penyakit Aneh.
Menurut Yasin, pemuda warga Desa Wayasel, Kecamatan Teluk
Kayeli ini datang berobat Di Puskesmas mulai tanggal 12 April lalu, dengan keluhan
dan hasil diangnosa, bengkak di jari pada tangan sebelah kiri.
Kepada petugas yang merawatnya pemuda ini mengaku pergi
mengambil durian di dusun dan sempat tertusuk duri di jari.
Namun karena tidak kalesang , di jari yang tertusuk duri itu
bengkak dan melepuh, sehingga ia pergi ke puskesmas.
"Sampai hari kemarin, Fasli Lapandewa ini datang ke
puskesmas dan kita ganti ferban di jarinya. Luka melepuh seperti nana ikan itu
sudah kering dan sudah hampir sembuh,"papar Yasin.
Yasin lalu mengutip pemberitaan salah satu media online yang
menjelaskan, kalau Penggunaan zat merkuri di kawasan Gunung Botak, Kabupaten
Buru, Maluku, mulai dirasakan dampaknya oleh warga di Kecamatan Teluk Kaiely.
Hal itu terlihat setelah seorang warga setempat terserang penyakit aneh di
bagian tangannya.
Warga yang tidak disebutkan identitasnya itu mengalami
bengkak di bagian tangan disertai kerusakan kulit yang sangat parah. Saat ini
pria berusia 20 tahun itu sedang menjalani perawatan di Puskesmas Kaiely.
“Penyakitnya agak aneh karena merusak kulit dan juga bagian
tangan ikut membengkak,” kata Gazali Umasugi, petugas kesehatan Puskesmas
Kaiely, saat ditemui di puskesmas tersebut, Kamis (19/4/2018).
Usai Yasin membacakan isi berita media online itu, Gazali
Umasugi langsung angkat suara. Ia mengaku tidak pernah memberikan keterangan
kepada wartawan.
"Semua informasi itu tidak benar. Saya tidak pernah
didatangi dan diwawancarai,"tegaskan Gazali Umasugi.
Menurut Yasin, sebelum berita ini ramai di media online, pada
Kamis pagi (19/4), ada empat orang yang datang ke Puskesmas Teluk Kayeli. Salah
satunya Ketua Parlemen Jalanan, Rusman Soamole yang sering dipanggil dengan
nama Ucok.
Karena Yasin tidak berada di tempat, Ucok hanya bertemu
dengan satu stafnya Erna Mukadar. Kepada stafnya itu, Ucok bilang datang dengan
LSM untuk bongkar kasus.
Yasin juga menambahkan, sampai hari ini tidak ada warga
kayeli yang datangi puskesmas dengan keluhan menderita gatal-gatal akibat
merkuri. (SBS-11)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!