Namrole, SBS
Bupati Buru Selatan (Bursel) Tagop Sudarsono Soulissa dalam sambutannya pada kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Harmonis antar umat beragama, Ormas, OKP dan Tokoh masyarakat se-Kabupaten Bursel yang di gelar Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol) Bursel, Sabtu (26/05) mengatakan berdasarkan data intelejen, Kabupaten yang dipimpinnya bersama Wakil Bupati Buce Ayub Seleky sering di susupi oleh anggota teroris maupun anggota radikalisme lainnya.
Bupati Buru Selatan (Bursel) Tagop Sudarsono Soulissa dalam sambutannya pada kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Harmonis antar umat beragama, Ormas, OKP dan Tokoh masyarakat se-Kabupaten Bursel yang di gelar Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol) Bursel, Sabtu (26/05) mengatakan berdasarkan data intelejen, Kabupaten yang dipimpinnya bersama Wakil Bupati Buce Ayub Seleky sering di susupi oleh anggota teroris maupun anggota radikalisme lainnya.
“Masih teringat oleh kita semua melalui pemberitaan media
beberapa minggu lalu, telah terjadi tragedi kemanusiaan di Mako Brimob Kelapa
Dua Jakarta, di beberapa Gereja dan Mapoltabes Surabaya serta di Mapolda Riau,
yang dilakukan sekelompok anggota teroris, yang mengakibatkan korban harta
benda dan korban jiwa. Oleh sebab itu, peningkatan kewaspadaan oleh seluruh
komponen masyarakat di daerah ini sangat penting untuk dilakukan, karena dari
data lntelejen, wilayah Bursel sering disusupi juga oleh Anggota teroris maupun
Anggota Radikaiisme lainnya yang menyebar pada beberapa wilayah operasional
mereka di Kabupaten ini,” kata Soulissa dalam sambutannya yang dibacakan oleh
Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Bursel Imran Mahmud.
Sehingga dengan kejadian tersebut, Soulissa mengharapkan agar
masyarakat Bursel dapat saling menguatkan akan peran, fungsi dan tanggungjawab
masing-masing stakehoIders dengan elemen masyarakat lainnya serta bersama
pemerintah daerah untuk tetap meningkatkan kepekaan, kewaspadaan dan kemampuan
mendeteksi dini melalui pemetaan rawan konflik sosial yang berlatar belakang
sengketa Iahan, pertambangan, perkebunan, perhutanan, perbatasan antar daerah,
SARA dan Pilkada.
“Kita juga harus peka terhadap terorisame, kelompok ISIS dan
kelompok Radikalisme. Penyakit masyarakat seperti narkoba, prostitusi dan
miras, serta pengawasan terhadap orang asing atau lembaga asing seperti pekerja
ilegal,” ucapnya.
Soulissa juga mengharapkan, kepekaan ini perlu ditingkatkan
guna menciptakan lingkungan yang aman, kondusif dan harmonis dalam rangka
mewujudkan pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah secara serentak di Indonesia
dan khusunya pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku di
Kabupaten Bursel.
“Terciptanya pemilu yang damai, merupakan bagian dan wujud
nyata karakter kita bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila
yang diperkuat dengan nafas Bhineka Tunggal Ika dan semboyan daerah kita “Lolik
Lalen Fedak Fena (satukan hati membangun negeri)" sebagai wujud entitas
persaudaraan yang rukun dan Adil ditengah tengah Kehidupan Masyarakat Lintas
Agama, Suku, Golongan dan Ras demi Peningkatan Tatanan Hidup Bersama Dalam
Keperbedaan (Plural). Ujarnya (SBS-02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!