Namrole, SBS
Kabupaten Buru
Selatan (Bursel) termasuk satu dari dua kabupaten yang tidak mencapai nilai
tertinggi Ujian Nasional (UN) tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
sederajat tahun ajaran 2017/2018.
Terkait hal ini,
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bursel, Nataniel Solissa mengakui
hal tersebut.
Dirinya mengatakan,
dapat dipahami apalagi tenaga guru di Kabupaten Bursel masih mengalami
kekurangan. “Ini juga dipengaruhi kurangnya tenaga guru dan rentang wilayah,
sebab koordinasi untuk kelompok kerja guru mata pelajaran menyiapkan siswa juga
tidak dapat dilakukan,”terangnya.
Kata pencapaian
nilai tertinggi UN dan standar kelulusan ditentukan oleh guru dan
siswa.“Artinya kalau guru pintar siswa pintar pasti nilai bagus,”cetusnya.
Dijelaskan
sebelum jenjang pendidikan SMA sudah beralih ke Provinsi, pihaknya terus
mendorong pengembangan dan kualitas pendidikan di Bumi Fuka Bipolo melalui
delapan standar pendidikan.
Masing-masing
kompetensi kelulusan, kompetensi isi, standar proses, standar penilaian,
standar guru dan tenaga guru dan kependidikan, sarana prasarana, pengelolaaan
pendidikan, serta pembiayaan.
“Buru selatan termasuk kita dorong dari sarana
fisiknya maupun non fisik tetapi hasilnya seperti itu. Padahal di
tahun 2009 Buru Selatan punya nilai UN tertiggi di Maluku. Kok kenapa dari 2010
sampai sekarang turun,”herannya
Ia menyarankan
ke depan kegiatan-kegiatan yang menyangkut dengan peningkatan kualitas mesti
gencar dilakukan, begitu juga siswa juga harus didorong untuk lebih tekun
belajar. “Kualitas mutu pendidikan anak dipenagruhi dua factor. Yang pertama
kemampuan internal (pribadi) dan eksternal (dari orang
lain), dalam kapasitas pendidikan bisa guru, papa dan mama
maupun juga lingkungan,”
Ia berharap ke
depan, Bursel dapat mencapai nilai tertinggi UN tingkat SMA. “Ini sebagai bahan
evaluasi agar ke depan dapat dibenahi. Dinas pendidikan provinsi harus lebih
banyak melakukan peningkatan kualitas guru. Setelah guru dibekali dengan
pelatihan-pelatihan, maka tentunya guru tersebut akan mendorong
siswa lebih giat belajar. Begitu juga peran orang tua di rumah sangat penting
dalam memperhatikan anak-anak mereka untuk lebih tekun belajar,”pungkas Solissa
yang juga mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bursel tersebut.
Sebelumnya
diberitakan dua kabupaten di Provinsi Maluku, Maluku Barat Daya dan Bursel
tidak mencapai nilai tertinggi ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat tahun
ajaran 2017/2018.
Capaian
rata-rata nilai UN siswa di Maluku adalah 46,45 untuk tingkat SMA/MA, sedangkan
untuk tingkat SMK 51,19. “Kan nilai tertinggi itu dari urutan pertama hingga 10
besar. Nah dua daerah (MBD dan Bursel) ini tidak masuk,” kata Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Maluku, M. Saleh Thio usai upacara peringatan Hari Pendidikan
Nasional di kantornya, Rabu (2/5). Meski begitu, Thio menegaskan, hasil UN
tidak menentukan kelulusan siswa. (SBS-05)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!