Close
Close

Pawa : TP4D Sangat Diperlukan Di Bursel



Namrole, SBS 
Kehadiran Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) di Buru Selatan (Bursel) dipandang sangat penting mengingat pengawalan dan pengawasan terhadap proyek-proyek pembangunan demi kemajuan Bursel sangat diperlukan apalagi dengan letak geografis Bursel  yang sangat luas.

“Kondisi kami yang sampai saat ini, sudah 8 tahun pemerintahan defenitif tetapi belum mampu keluar dari status disclaimer. Ini hasil dari audit eksternal BPK, sehingga kehadiran TP4D ini kami pandang sangat perlu dan penting terutama untuk membantu Pemda dalam pengawalan dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan yang semakin hari semakin besar baik secara globe maupun jumlah kegiatan,” kata Sekda Bursel Syahroel Pawa saat membuka sosialisasi TP4D yang dimotori oleh kejaksaan Negeri Namlea yang berlangsung di auditorium lantai 2 kantor buapti Bursel, Senin (3/9).

Sekda menjelaskan untuk pengawasan pembangunan di Bursel belum maksimal karena dipengaruhi oleh beberapa hal yang pertama secara kelembagaan pengawasan internal Pemda masih sangat terbatas, karena tenaga auditor yang dimiliki sampai saat ini hanya ada tiga orang yang bersertifikat.

“ Jadi bisa dibayangkan luas Bursel yang begitu luas dengan 81 desa dan untuk menjangkaunya, sebagian harus melalui laut membuat kemampuan untuk mengcover aspek pengawasan secara ketat masih sangat terbatas,” ujar Pawa.

Pawa mencontohkan pengawasan terhadap Dana Desa (DD) yang tiap tahun mengalami peningkatan dan tahun ini hampir sebagian besar dari dana pemerintah itu sudah dikelolah oleh desa namun belum ada pengawsan yang ketat terhadap penggunaan dana tersebut.

Selain itu, dirinya menyentil para pejabat Eselon di setiap SKPD baik Eselon II, III dan IV dengan jajaran stafnya yang rata-rata juga masih banyak bermasalah apalagi dengan kepala desa saat ini yang rata-rata tamatan SMP.

“Kades disini sebagiannya tamatan SMP walaupun memang undang-undang memungkinkan itu. Namun Saya inginkan ke depan undang-undang tentang desa ini harus direvisi. Kita di daerah ini memiliki kesenjangan sudah banyak hanya saja undang-undang di negara ini memberi ruang, untuk itu kita harus perbaiki kemampuang kita untuk mengelolah dana tersebut kalau tidak akan bermasalah. Tidak heran kalau banyak masalah terjadi di daerah ini kaarean lemahnya pengawasan,” paparnya.

Dirinya mengharapkan dengan berlangsungnya sosialisasi TP4D dapat membuka wawasan para peserta tentang pentingnya kehadiran TP4D dalam mengawal program-program pembangunan daerah.
“ Untuk  kegiatan ini saya harapkan para peserta terutama jajaran pemerintah dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga dapat menambah pengetahun kita tentang keberadaan TP4D ini,” ungkapnya.

Sementara Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Namlea Nelson Butar Butar saat menyampaikan paparannya mengaku, sosialisasi tentang TP4D ini pernah di sosialisasikan tahun lalu saat kejaksaan penghubung ada di Bursel, tetapi karena sudah tidak aktif lagi, maka dikembalikan ke Kejari Buru (Namlea).

Dirinya mejelaskan peran TP4D adalah dalam rangka mendukung keberhasilan penyelenggaraan dan pembangunan baik di daerah maupun secara nasional.

“Latar belakang kehadiran TP4D ini adalah pemerintah kita melihat banyaknya proyek yang tidak berjalan sehingga dikeluarkan INPRES yang tujuannya sesuai dengan nawacita Presiden Joko Widodo yaitu untuk mengawal pembangunan,” terang Butar Butar.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, dengan amannya suatu daerah dan jauh dari praktek korupsi, sudah tentu investor akan datang dan berinvetasi di daerah tersebut. Begitu juga dengan kontraktor-kontraktor yang menjalankan proyek-proyek akan melaksanakannya sampai tuntas.

“Jadi tidak ada proyek lagi yang mangkrak karena semua sudah di bawah pengawasan kami kejaksaan dan tidak ada lagi praktek-praktek. Kalau ada proyek akan di pasang papan pengumuman bahwa proyek ini dalam pengawasan kejaksaan jadi kalau ada LSM atau wartawan yang tanya tinggal datang ke kantor kami dan yang punya proyek tidak takut lagi menghadapi mereka,” jelasnya.

Ia katakan, inti dari sosialisasi kali ini adalah untuk mengajak seluruh Stake Holder  dan pihak-pihak terkait untuk mengajukan permohonan pengawasa terhadap program-program supaya pembangunan di Bursel dapat terwujud tanpa ada permasalahan.

“Program TP4D ini memiliki tujuan yaitu kita mau ajak mereka disini (Pemda Bursel) untuk  bikin permohonan agar proyek-proyek atau sebagian proyek disini kita kawal dengan tujuan untuk pencegahan korupsi. Ini baru sosialisasi dan ajakan, nanti kita lihat respon mereka kalau ada permintaan akan kita tanpung,” ucapnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Buru Selatan Syahroel Pawa, Kasi Intel Kejari Namlea Weny Falda, Kasi Pidum kejari Namlea Berthy, para Asisten Bupati, Pimpinan OPD, para bendahara dan tamu undangan lainnya. (SBS-012)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post