Close
Close

Pemkab Bursel Jalin Kerjasama Dengan Kementrian Pertanian



Namrole, SBS 
Pemkab Buru Selatan (Bursel) melalui Dinas Pertanian di bawah pimpinan Aminudin Bugis menandatangani nota kesepahaman dengan Kepala Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia yang diwakili oleh Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Maluku Dr. Ir. Yusuf.MP, Senin (17/09).

Penandatangan nota kesepahaman ini berlangsung di auditorim lantai dua kantor bupati Bursel, dan disaksikan oleh Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulissa, Wakil Bupati Bursel Buce Ayub Seleky, Sekda Bursel Syahroel Pawa, para asisten Bupati, dan tamu undangan yang hadir.

Kegiatan ini juga diisi dengan pemberian cendera mata dari Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Maluku Dr. Ir. Yusuf.MP kepada Pemda Bursel yang diterima langsung oleh Bupati Tagop Sudarsono Soulissa serta pemberian Buku “500 Teknologi Inovatif Pertanian” kepada Kadis pertanian Kabupaten Bursel.

Bupati Bursel, Tagop Sudarsono Soulissa kepadaa awak media usai kegiatan penandatanganan nota kesepahaman tersebut megatakan penandatangan kerja sama ini untuk memanfaatkan hasil-hasil pertanian yang ada di bursel dan bagian dari percepatan untuk mendaftarkan produk unggulan dari pertanian yang menjadi ciri khas Bursel.

“Kerja sama ini untuk memanfaatkan hasil-hasil pertanian yang ada di Bursel, dan yang terpenting lagi kita bisa sesegara mungkin untuk melakukan pendaftaran terhadap komunitas unggul kita seperti Hotong, Kentang Fakal, Padi Ladang dan lain-lain yang merupakan ciri khas daerah ini, sehingga nantinya menjadi varietas unggulan nasional” kata Tagop.

Ditanya terkait lahan yang harus disiapkan untuk pertanian, Tagop menjelaskan untuk Bursel tidak perlu dikawatirkan karena Bursel memiliki lahan yang sangat luas.

“Kalau lahan disini (Bursel) luas, dan banyak yang penting kita kerja sama dulu dengan Badan Litbang Pertanian yang nantinya bisa menghasilkan berbagai hasil penelitian maupun pendataan yang baik sehingga nantinya kita dalam menerapkan program-program di tahun 2019 itu pas dan sesuai dengan daerah kita,” jelas Bupati dua periode ini.

Sementara Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Maluku Dr. Ir. Yusuf.MP pada kesempatan itu, mengatakan kerja sama ini tidak hanya sebatas pada penandatangaan MoU saja, namun perlu ada tindak lanjut dalam mempersiapkan program-program.

“Kami harus secepatnya melakukan follouw up kegiatan dengan melakukan beberapa hal yaitu pembuatan peta audiet, dimana Pembuatan peta audiet ini sangat penting karena itu bagian dari alat untuk menentukan kesesuaian komuditas, pemupukan, sesuai atau tidak sesuai, dan disitu bisa dilihat karena itu skala detail,” ucap Yusuf.

Ia menekankan, hal yang paling penting adalah cukup banyak komunitas unggulan spesifik lokasi yang belum terangkat bursel, sehingga itu itu harus didaftar sekaligus dilepaskan.

“Kalau tidak didaftarkan ada kemungkinan ada pihak luar atau daerah luar ambil dan  menjadi miliknya mereka , itu harus dijaga. Kami berharap agar sebaikanya dipercepat pendaftaran dan pelepasan komunitas unggulan yang ada dibursel,” tambahnya. (SBS/02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post