Namrole, SBS
Kendati aktifitas
Judi Bola Guling Bowling Asmara di kawasan kilometer satu, Desa Labuang, Kota
Namrole sudah ditutup pada tanggal 23 Agustus 2018 kemarin oleh Polsek Namrole namun
diam-diam usaha milik Diman tersebut kembali dibuka.
Dari pantauan media
ini, pasca penutupan yang dilakukan pihak Polsek Namrole, Diman legowo menutup
usahanya.
Namun hal itu
hanya beberapa hari saja. Larangan polisi tidak diindahkan Diman, entah dapat
angin segar dari mana. Buktinya hampir seminggu belakangan ini, aktifitas judi
bola guling tersebut dibuka lagi.
Terkait hal ini
warga meminta Polisi dalam hal ini Polsek Namrole dibawah kepemimpinan AKP
Yamin Selayar konsisten terhadap tindakan penutupan tersebut.
“Ya polisi harus
konsisten, kalau kenyataannya begini, berarti mereka (pemilik judi bola Guling)
tidak menghargai polisi,” singkat salah satu warga yang enggan namanya
dipublikasi kepada wartawan, Selasa (11/09).
Sebelumnya
diberitakan Kepolisian Sektor (Polsek) Namrole
akhirnya menutup aktifitas judi bola guling (JBG) Bowling Asmara di
kawasan, Desa Labuang, Kecamatan Namrole.
“Sudah ditutup
permanen itu,” tegas Kapolsek Namrole, AKP Yamin Selayar kepada wartawan di
Namrole, kemarin.
Ia mengungkapkan
pasca adanya sorotan aktifitas JBG dan informasi akan ditutup, sang pemilik datang
ke Polsek Namrole untuk meminta kelonggaran waktu.
Pihaknya
kemudian memberikan toleransi selama dua hari setelah itu langsung ditutup
secara permanen tidak boleh lagi ada aktifitas perjudian ini di Kota Namrole.
“Mas (Diman-red)
sempat datang, saya kasih toleransi 2 hari,” akuinya.
Walaupun begitu,
anggota DPRD Kabupaten Bursel dari Fraksi PDI Perjuangan, Ahmad Umasangadji
getol menyorot masalah ini sehingga pihaknya mengambil langkah cepat untuk
segera ditutup.
“Tapi DPRD sudah
menyanyi akang, jadi sudah tutup parmanen,” katanya lagi.
Sebelumnya
diberitakan Anggota DPRD Kabupaten Bursel dari Fraksi PDI Perjuangan, Ahmad
Umasangadji meminta pemerintah daerah setempat untuk konsisten terhadap
komitmennya menutup perjudian ini.
“Pemerintah
Daerah sudah seharusnya komitmen menutup perjudian Bola Guling ini. Kan sudah
pernah ditutup, kenapa dibiarkan dibuka lagi,” kata Umasangadji kepada wartawan
di Namrole, beberapa waktu lalu.
Menurut politisi
partai moncong putih ini, pemerintah daerah harusnya tak membiarkan aktivitas
perjudian ini kembali ada di Kota Namrole.
“Wibawa
pemerintah daerah ada dimana, kalau sudah menyatakan untuk ditutup permanen,
tapi sekarang dibuka lagi, ada apa ini,”herannya.
Lanjut dia,
keberadaan JBG hanya akan memberikan dampak negatif bagi keamanan, termasuk
merusak mental masyarakat.
“Nilai positif
hadirnya Judi Bola Guling ini apa? Yang ada negatifnya saja, yakni bisa
berdampak pada kondisi keamanan dan juga akan merusak mental masyarakat kita,
terutama generasi kita,” ingatnya.
Ia berharap agar
pemerintah daerah maupun pihak kepolisian tak diam ketika mengetahui
beroperasinya perjudian ini. Apalagi, lokasi perjudian ini ada di tengah-tengah
pemukiman warga, dekat rumah ibadah, Kantor Bupati maupun Kantor DPRD Kabupaten
Bursel.
“Kabupaten
Bursel haruslah dibangun kedepan dengan hal-hal yang positif dan bukan hal-hal
yang berbau negatif seperti ini,”tegasnya. (SBS/08)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!