Namrole, SBS
Kepala Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Hakim Tuankotta berharap 130
kelompok yang mendapatkan bantuan International Fund for Agricultural
Development (IFAD) berupa program Smallholder Livelihood Development Project in
Eastern Indonesia (SOLID) dapat meningkatkan produktiviitas mereka.
“Yang penting
dari bapak ibu sekalian adalah berapa produksi yang dihasilkan oleh bapak ibu
sekalian yang selama ini sudah didanai oleh IFAD harus meningkat,” kata
Tuankotta dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Pelatihan Teknis untuk
mendukung Sentra Bisnis SOLID Kabupaten Bursel di ruang serbaguna Desa Labuang,
Jumat (31/8).
Lanjutnya,
peningkatan produksi sangatlah penting, mengingat produksi merupakan penyangga
utama dalam menghidupkan sentra bisnis.
“Karena apa pun
yang kita lakukan dan walaupun ada juga sentra bisnis tapi tidak ada produk,
sentra bisnis itu tidak akan jalan,” terangnya.
Tuankotta mengaku bahwa
sejak program SOLID ini dijalankan sejak Tahun 2011 lalu hingga 2018 ini, sudah
ada tiga sentra bisnis yang mewakili tiga kecamatan, yakni Kecamatan Namrole,
Kecamatan Waesama dan Kecamatan Leksula.
Lanjutnya lagi, pada
tiga kecamatan itu tersebar 130 Kelompok SOLID pada 13 desa, yakni di Kecamatan
Namrole sebanyak 50 Kelompok di lima Desa, di Kecamatan Waesama sebanyak 50
Kelompok di lima Desa dan 30 kelompok di tiga Desa.
“Di setiap desa
ada 10 kelompok dan setiap kelompok ada sekitar 15 orang. Jadi bayangkan kalau
setiap desa ada 10 kelompok, ada berapa orang yang kita sudah bina dengan
tujuan untuk bagaimana dia menghasilkan produksi sebanyak-banyaknya untuk
memenuhi kebutuhan yang ada di Kabupaten Bursel, sekaligus akan bisa diupayakan
untuk dapat meningkatkan kesejahteraan mereka pada kelompok itu. Jadi, yang
diprioritaskan oleh SOLID itu adalah pertanian,” ujarnya.
Demi mewujudkan
tujuan itu, maka pihaknya berdasarkan program SOLID, telah membangun berbagai
infrastruktur, memberikan berbagai peralatan maupun memberikan pelatihan
seperti yang dilakukan saat ini.
Dirinya berharap,
pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan saat ini dapat memberikan manfaat
sekaligus dapat menjawab tujuan dari program SOLID yang telah dilaksanakan
sejak tahun 2011 sampai dengan 2018.
“Nanti kalau bisa
pelatihan ini akan diikuti dengan serius, karena apa pun juga out put dari
pelatihan ini akan diimplementasikan
oleh Bapak Ibu sekalian,” tuturnya.
Selain dihadiri
oleh Plt Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bursel Abubakar Mayor dan
Pemateri dari Officer Pertanian SOLID Provinsi Maluku Arfan Sangadji, kegiatan
itu diikuti oleh sekitar 50 orang peserta dari Kecamatan Namole, Leksula dan Waesama . (SBS-01)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!