(Ilustrasi) |
Namrole, SBS
Dalam pemilihan
kepala desa di desa Balpetu, Kader Gay, Kepala Desa Inchumbent harus mengakui
keunggulan Eno Joisangaji yang berhasil unggul dalam Pemilihan Kepala Desa
(Pilkades) yang berlangsung Senin (08/10) lalu.
Kader hanya
berhasil meraih sebanyak 193 suara dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Pilkades setempat. Sementara Eno berhasil unggul dengan meraih 223 suara.
Demikian
diungkapkan Kabag Pemerintahan Setda Kabupaten Bursel, Ridwan Nyio kepada wartwan,
Selasa (09/10) malam di Namrole.
“Inchumbent
(Kader-red) tumbang. Kader hanya meraih 193 suara dan Eno unggul dengan meraih
223 suara,” sebut Nyio.
Kabag menjelaskan,
Pilkades di Desa Balpetu itu berlangsung aman dan damai dan hingga kini belum
ada laporan resmi atau complain dari pihak Kader selaku pihak yang kalah dalam
Pilkades itu.
“Untuk Desa Balpetu
belum ada laporan resmi, kita terima komplain berdasarkan laporan resmi,
setelah itu baru kita rapat panitia untuk bahas pengaduannya seperti apa,
komplainnya seperti apa,” ucapnya.
Jika nanti, lanjutnya,
ada laporan resmi dan laporan itu bisa
dibuktikan dan harus dilakukan Pemilihan Suara Ulang (PSU), maka pihaknya akan
menindaklanjutinya.
“Kalau ada
temuan khusus yang ditemukan untuk adakan PSU, kalau pelanggarannya bisa
dibuktikan dan itu bisa untuk PSU, kita lakukan PSU,” ungkapnya.
Akan tetapi,
dirinya menambahkan, jika laporan itu hanya laporan yang dibuat-buat dan tak
bisa dibuktikan, maka yang namanya PSU tak akan dilakukan.
Untuk diketahui,
warga Desa Balpetu, Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Selatan (Bursel),
Senin (08/10) baru melakukan pencoblosan Pemilihan Kepada Desa (Pilkades).
Desa Balpetu
adalah salah satu dari 28 Desa yang menyelenggarakan Pilkades Serentak Tahun
2018 di Bumi Lolik Lalen Fedak Fena atau Satukan Hati Membangun Negeri.
Nyio menambahkan,
seharusnya Pilkades Balpetu dilaksanakan pada 1 Oktober kemarin. Hanya saja
ditunda proses pencoblosan, lantaran terjadi kesalahpahaman pada Daftar Pemilih
Tetap (DPT).
Kendati
demikian, permasalahan ini sudah diselesaikan setelah panitia Pilkades Balpetu datang
dan berkoordinasi dengan panitia kabupaten.
“Mereka sudah
menghadap kita kita setelah kita jelaskan mereka mengerti. Tetapi karena saat
persoalan itu teman-teman yang ditugaskan ke Desa Balpetu tidak dapat
menjelaskan kepada mereka sehingga proses pencolosan disana pada 1 Oktober
kemarin itu ditunda,” terangnya Nyio. (SBS/01)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!