Namrole, SBS
AKP Amin
Selayar, Kapolsek Namrole, mengaku bahwa dari hasil penyelidikan sementara
diketahui bahwa kebakaran yang terjadi di Kilo Meter 2 Desa Namrole itu
diakibatkan oleh arus pendek.
“Diduga karena
arus pendek, karena listrik sering padam dan menyala lagi,” kata Yamin kepada
wartawan diselah-selah pengamanan perhitungan suara PSU Pilkades Labuang,
Selasa (16/10).
Menurut Kapolsek,
ketika kejadian itu, kedua keluarga pemilik rumah tidak berada di rumahnya dan
sementara berada di Pasar.
“Karena ketika
kejadian itu pemilik rumah, termasuk Pak Edi Usman dan Aode tidak berada di
rumah mereka,” terangnya.
Akibat kebakaran
itu, lanjutnya, kedua keluarga yang rumahnya hangus terbakar mengalami kerugian
mencapai ratusan juta rupiah, diantaranya uang sebanyak 30 juta dan emas milik
keluarga Edi Usman.
Sebelumnya
diberitakan, sebanyak dua unit rumah di Kilo Meter II Desa Labuang, Kecamatan
Namrole, Kabupaten Buru Selatan dilahapsi jago merah, Senin (15/10).
Kebakaran yang
diduga akibat arus pendek listrik dari rumah keluarga Edi Usman (40) itu
terjadi sekitar pukul 18.05 WIT ketika Edi dan istrinya Diana tidak berada di
rumah dan sementara berjualan di Pasar Kai Wait Namrole.
Sumber api yang
bersumber dari rumah Edi itu dengan cepat merambat dan membakar hampir seluruh
rumah dan mulai membakar rumah keluarga Aode yang berada di samping kanan rumah
milik Edi.
Mengetahui
adanya kebakaran itu, ratusan masyarakat pun mendatangi lokasi kebakaran dan
membantu proses pemadaman secara gotong royong dengan air seadanya yang berada
disaluran riol yang berada di depan kedua rumah yang terbakar.
Proses pemadaman
yang dilakukan oleh masyarakat itu berlangsung cepat dan dapat memperkecil api
yang bernyala dan mengancam sejumlah rumah disekitarnya.
Tak lama kemudian,
bantuan air dengan mobil pick up pun di datangkan untuk melakukan pemadaman dan
akhirnya pada pukul 18.40 WIT, api berhasil dipadamkan.
Dimana, akibat
kebakaran itu, hampir seluruh bagian rumah milik Edi hangus terbakar. Sedangkan
rumah milik Aode hanya terbakar pada bagian atas saja.
Sementara itu,
hingga api berhasil dipadamkan itu, mobil pemadam kebakaran pun tak kunjung
tiba di lokasi kebakaran. Sementara Kepala Dinas Satpol PP dan Pemadaman
Kebakaran Kabupaten Bursel yang coba dihubungi sejumlah pihak untuk menerjunkan
mobil pemadam kebakaran pun tak bisa dihubungi.
Sementara itu,
Diana, pemilik rumah mengaku tak tahu pasti soal sumber api yang menyebabkan
kebakaran di rumahnya itu.
“Saya tidak tahu
penyebab kebakaran itu. Sebab, saya sementara berjualan di pasar,” kata Diana
yang biasa disapa Mama Alimin kepada wartawan dengan berderai air mata.
Menurut Diana,
sejak pagi, dirinya bersama suami keluar rumah ke pasar untuk berjualan dan
tidak memasak sama sekali sehingga tidak mungkin sumber api berasal dari
kompor.
“Kami sudah
keluar rumah sejak pagi dan kami tidak memasak sama sekali di rumah. Jadi tidak
ada sumber api apa-apa di rumah,” ujarnya.
Sementara itu,
Edi kepada wartawan mengaku saat kebakaran, Ia berada di pasar dan kendati
belum mengetahui rumah siapa yang terbakar, Ia langsung berlari menuju rumahnya
yang berjarak kurang lebih 300 meter dari Pasar.
Sesampainya di
depan rumah, Ia pun kaget karena memang rumahnya telah dilahap api sehingga Ia
pun bersama ratusan warga lain pun kemudian berbondong-bondong melakukan
pemadaman terhadap api yang sudah melahap rumahnya itu.
Ia mengaku
akibat kebakaran itu, kerugian yang dialami pihaknya ditaksir mencapai ratusan
juta rupiah.
“Kerugian kami
ratusan juta, sebab ada uang tunai Rp. 30 juta dan semua barang di dalam rumah
hangus, yang ada hanya pakaian di badan dan tidak ada apa-apa lagi,” terangnya.
(SBS/08)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!