Close
Close

Warga Keluhkan Mobil Damkar Pemkab Bursel Yang Tak Dapat Di Fungsikan

Ilustrasi 


Namrole, SBS 
Masyarakat mengeluhkan keberadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) milik Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang bisa diibaratkan hanya pajangan belaka.

Bagaimana tidak, mobil yang dikelola Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran setempat, tidak bisa diandalkan saat peristiwa kebakaran di kabupaten setempat.

Buktinya, hampir tiga kali peristiwa kebakaran di Namrole, yang menjadi pusat ibukota Kabupaten Buru Selatan, Damkar tidak pernah berada di lokasi kejadian.

Hal ini menjadi keluhkan sejumlah warga yang kesekian kalinya, dimana keluhan masyarakat ini terjadi saat peristiwa kebakaran yang menyebabkan dua unit rumah di kawasan kilometer dua, Desa Labuang, Kota Namrole terbakar pada Senin (15/7) kemarin.

“Panggil mobil damkar jangan hanya jadi pajangan, setiap kejadian kebakaran tidak pernah didatangkan untuk memadamkan api,” teriak warga saat itu.

Menurut mereka, kalau kondisinya demikian tidak perlu ada dinas pemadam kebakaran begitupun juga dengan mobil damkar karna tidak bisa di fungsikan.
“Bayangkan terkandang saat kejadian ketika masyarakat ada yang datang panggil di kantor tidak ada sopir. Selain itu ada juga tidak ada air di dalam mobil maupun aki mobil yang tidak ada,” keluh mereka.

Seharusnya, persoalan ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Buru Selatan, di bawah dipimpin Bupati Tagop Sudarsono Soulissa dan Wakil Bupati Buce Ayub Seleky, sehingga apabila terjadi kebakaran mobil damkar sudah bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sebab peristiwa kebakaran bukan baru pertama kali terjadi tetapi sudah berulang kali. Contohnya kebakaran di Kantor Dinas Sosial, sejumlah kios milik warga di Desa Waenono maupun juga di Desa Labuang, tak satu kalipun mobil damkar Pemkab Bursel datang memadamkan api.

Api dapat dipadamkan lewat gotong royong warga dengan peralatan seadanya maupun bantuan mobil pickup milik warga yang didalamnya terdapat tangki air untuk menjinakan api.

Jenuh dengan masalah ini, Bupati Tagop Sudarsono Soulissa diminta mengevaluasi kinerja Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Buru Selatan, Asnawy Gay, bila perlu dicopot dari jabatannya. (SBS/01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post