Close
Close

Hoax Tsunami Bursel, Warga Diminta Tenang



Namrole, SBS 
Isu sesat tentang akan terjadinya bencana Tsunami di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) sejak Kamis (24/01) subuh hingga Jumat (25/01) subuh sungguh menyesatkan dan membuat panik masyarakat di daerah itu.

Gara-gara isu yang tak bisa dipertanggung jawabkan itu dalam dua hari terakhir, yakni Kamis hingga Jumat, banyak masyarakat yang harus memilih mengungsi ke dataran yang lebih tinggi, yakni di Pendopo Bupati baru dan daerah sekitarnya karena takut menjadi korban Tsunami, padahal kondisi di Kabupaten berjuluk Bumi Fuka Bipolo aman-aman saja.

Supaya masyarakat tak lagi panik Penjabat Sekda Bursel, AM Laitupa pun menghimbau agar masyarakat Bursel tidak menelan mentah-mentah isu-isu yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

“Kondisi Namrole aman ini. masyarakat sekarang jangan panik dulu, karena keadannya masih dalam kondisi aman ini,” kata Laitupa kepada wartawan via telepon selulernya, Jumat (25/01) sore.

Laitupa katakan, Pemerintah Kabupaten Bursel sudah melayangkan tiga surat edaran kepada masyarakat tentang pengetahuan menyangkut gempa bumi, pengetahuan menyangkut Tsunami dan perkembangan perkiraan cuaca sehingga masyarakat pun diharapkan tidak tersesat dengan isu-isu yang beredar.

“Surat edaran itu disampaikanke kepala desa  agar masyarakat tidak panik. Kita berdasarkan BMKG berikan informasi-informasi, jadi kita dapat informasi dulu baru kita umumkan kepada masyarakat bahwa kondisinya seperti ini,” jelasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bursel, Awat Mahulauw kepada media ini via telepon selulernya, Jumat (25/01) malam pun turut menghimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dengan isu-isu sesat tentang Tsunami yang tak bisa dipertanggung jawabkan itu.

“Kami tidak tahu siapa yang sebarkan isu-isu itu (Tsunami-red), tapi isu itu tidak tertanggung jawab,” kata Mahulauw.

Jadi, lanjut Mahulauw, agar masyarakat tidak larut dalam isu-isu sesat itu dan mengungsi lagi, pihaknya telah mengeluarkan tiga surat edaran yang disampaikan ke masing-masing desa berkaitan dengan Pengetahuan tentang Gempa Bumi, Pengetahuan tentang Tsunami dan Perkiraan Cuaca.

“Semalam (Kamis-red) kita sudah lakukan pendekatan dengan kepala-kepala desa untuk menghimbau masyarakatnya untuk tidak panik. Tadi (Jumat-red) juga kita minta kepada kepala-kepala desa itu dong untuk menghimbau lagi kalau memang isu itu tidak benar. Selain tiga surat edaran yang sudah kami sampaikan itu, kami juga akan segera menyampaikan satu surat himbauan lagi agar masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu itu,” ungkapnya.

Dijelaskan Mahulauw, dirinya baru selesai berkoordinasi dengan pihak BMKG karena pemahaman kita rata-rata lemah soal Gempa Bumi dan Tsunami. Keterangan pihak BMKG bahwa perkembangan teknologi sampai detik ini belum ada satu alat di muka bumi ini yang bisa mendeteksi itu gempa. Yang BMKG bisa lakukan itu setelah gempa baru bisa diketahui ukuran skala ritchernya sehingga kalau skala ritchernya besar, itu berpotensi Tsunami, tapi kalau kecil maka tidak berpotensi Tsunami.

“Langkah-langkah untuk memberitahukan soal akan terjadinya Tsunami itu bukan kewenangan kita, kita harus koordinasi dengan BMKG dahulu, baru kita bisa biking surat kepada masyarakat. Jadi yang kita lakukan ini kita tidak bisa sembarangan, jangan sampai kitra salah biking, tertumbuk masalah,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, entah siapa yang menyebarkan isu akan terjadi tsunami di Kabupaten Buru Selatan. Akibat isu tersebut, ribuan orang panik dan mengungsi di malam buta. 

Isu tsunami tersebut menyebar, setelah terjadi ombak besar yang menghempas sebagian besar pesisir pantai di wilayah Buru Selatan, Kamis (24/1).

Isu beredar begitu cepat. Alhasil, sekitar pukul 03.00 WIT, ribuan orang di Kabupaten Buru Selatan, termasuk di Kota Namrole panik dan mengungsi ke dataran yang lebih tinggi, seperti di kawasan pendopo bupati dan wakil bupati baru yang berada di kawasan Kilo Meter III, Desa Labuang. (SBS/01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post