Close
Close

Sukseskan Pemilu 2019, KPU Buru Goes To School

Namlea, SBS 
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buru  gencar melakukan sosialisasi jelang Pemilu 2019. Salah satu sasaran adalah pemilih pemula atau kalangan milenial.

Sosialisasi dilakukan antara lain melalui program Goes to School.“Mengusung tema Suara Anak Muda, Suara Masa Depan Bangsa, KPU menjadwalkan kunjugan ke sekolah menengah atas di Buru secara bergiliran,” kata Ketua KPU , Munir Soanole, Rabu siang (13/3).

Sejauh ini, KPU telah mengunjungi tujuh SMA/SMK, termasuk SMAN 1 dan SMAN 2 yang berada dalam Kota Namlea. Sekolah ketujuh yang telah dikunjungi, yakni SMK Jikumerasa.

KPU  menjadwalkan sosialisasi ke sekolah-sekolah lain. “(Prosesnya) Hingga menjelang hari pemilihan,” ucap Munir.

Dalam  daftar pemilih tetap (DPT), terdapat 95.872  pemilih di Kabupaten Buru. Terdiri dari 47.895 laki-laki dan pemilih perempuan 47.977 orang.

Dari jumlah tersebut, pemilih pemula atau yang berusia di bawah 20 tahun ada sebanyak 2.431. Rinciannya, 1.248 laki-laki dan 1.183 perempuan.

Selain mensasar sekolah sekolah, KPU juga gencar melakukan sosialisasi di masyarakat dan para penyandang disabilitas.

Sosialisasi penting untuk menekan jumlah golput atau tidak memilih saat coblosan pada 17 April 2019. “Para pemilih pemula perlu mendapatkan pendidikan politik agar paham dengan peran mereka dalam proses demokrasi di negara ini,” jelasnya.

Sedangkan kita juga ikut mensasar masyarakat umum, bukan hanya bertujuan menekan angka golput, tapi kita turut beri pemahaman hukum, sehingga tidak boleh terjadi ada yang mencoblos ganda, seperti kasus La Dena di Pilkada Buru lalu," tambah Munir.

Dijelaskan lebih lanjut, kurangnya pemahaman dapat pula  membuat pemilih, terutama pemilih pemula bersikap apatis dan tidak peduli dengan pemilu.

Sementara itu, KPU Buru mentargetkan tingkat partisipasi pemilih harus mendejati tingkat partisipasi nasional sebesar 77 persen."Minimal di Buru harus  75 persen atau lebih bagus lagi angka partisipasi lebih dari 77 persen,"jelas Munir.

Edukasi terhadap kalangan pemilih pemula atau kelompok milenial  disesuaikan dengan kebiasan sehari-hari. Terutama kaitan antara proses demokrasi dengan media sosial.
Pemilih muda diharapkan tidak gampang terpengaruh dengan informasi bohong atau hoax yang banyak beredar di dunia maya.

“Pemilih pemula adalah anak kandung media sosial yang rentan terhadap pengaruh informasi. Untuk itu, mereka harus memperoleh prioritas untuk diedukasi,” tandas Munir.

Dalam kegiatan sosialisasi itu, KPU  sekaligus menekankan sejumlah pengetahuan kepada pemilih pemula. Misalnya, penjelasan tentang potensi suara mereka dalam pemilu hingga pengetahuan dasar seputar partai peserta pemilu. Kemudian pengetahuan jenis surat suara dan tata cara menggunakan hak pilih.

Saat sosialisasi kepada masyarakat umum, KPU Buru juga menjelaskan soal pemilu serentak kali ini dimana setiap pemilih akan mencoblos pada lima surat suara.

KPU juga memasyarakatkan soal DPTb dan DPK. "Masyakarat yang coblos dan berpindah domisili kita anjurkan mengambil  formulir A5, sehingga mereka tetap berhak mencoblos di tempat domisili baru,"papar Munir.(SBS/10)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post