Namlea, SBS
Dandim
1506/Namlea, Letkol Inf Syarifudin Azis mengimbau prajuritnya agar bekali
pendidikan agama saat anak-anak masih kecil.
Dandim
1506/Namlea, Letkol Inf Syarifudin Azis mengatakan hal itu dalam kegiatan Isra
Miraj yang dipusatkan di Pondok Pesanten Uswatun Hassanah, Sabtu (13/4).
Hadir dalam
kegiatan itu, Sekda Buru, Drs Ahmad Assagaf, Kepala Kantor Kemenag Buru, Ny
Farida Laisou, Wakapolres Pulau Buru, Kompol Backhrie Hehanussa, para asisten,
pimpinan OPD, sejumlah pama Kodim, prajurit TNI dan Polri, warga pondok
pesantren dan sejumlah tamu undagan lainnya.
Dalam
sambutannya, Dandim menggugah tamu undangan yang hadir, lebih khusus lagi
TNI/Polri, agar memperhatikan pendidikan anak-anak mereka.
Kata Dandim,
pendidikan apa saja bagus.Tapi alangkah lebih bagus dari awal anak-anak mereka
sudah dibekali pendidikan agama."Akan sangat jauh berbeda kalau anak sudah
dibekali pendidikan agama sejak dari kecil,"ucap Dandim yang pernah
mengecap pendidikan pesantren usai lulus SMP.
Bagi yang
muslim, kalau anak-anak telah dibekali agama dari usia dini, apalagi di
pesantren, akui dandim, bukan hanya mereka punya modal pengetahuan agama yang mumpuni,
tapi juga punya bekal bahasa asing, terutama bahasa arab.
"Saya
merasakan masuk pesantren.Itu setelah
SMP.Kalau saya disuruh bahasa Arab juga
kurang lancar, karena kenapa?sudah terlambat masuknya.Beda dengan teman-teman
saya yang mulai dari Tsanawiyah.Dia
kalau bahasa Arab kaya kita pakai bahasa Bugis yang orang Bugis,"akui
dandim.
Menurut dandim
bekal pendidikan agama dan bahasa arab ini bukan melulu ada di pesantren. Di
luar pesantren juga bisa.
Ia menilai
positif program Magrib Mengaji dan Program Gencar dari Pemerintah Kabupaten
Buru.
Dua program ini
juga merupakan bekal untuk menanamkan pendidikan agama, termasuk sholat dan
mengaji serta pengetahuan umum bagi anak-anak melalui tempat pengajian.
"Pemda kita sudah menjalankan sebuah program yang
menurut saya sangat bagus, yaitu magrib
mengaji. Anak-anak kita Pada saat Maghrib semuanya kalau nggak di masjid ya di
rumah guru mengaji. Itu bekal mereka. Itu menjadi tanggung jawab kita sebagai
orang tua,"papar Dandim.
Mengawali
sambutannya, Dandim menyebutkan ada tiga hal yang dapat dipetik dari
pelaksanaan Isra Miraj yang dilaksanakan di Ponpes Uswatun Hassanah ini.
Pondok pesantren
yang letaknya tersembunyi di belakang Balai Latihan Kerja (BLK) Nakertrans
Kabupaten Buru ini , merupakan salah satu ponpes terbaik di Kabupaten Buru.
Sebanyak enam
santrinya akan mewakili Kabupaten Buru dalam event MTQ Tingkat Propinsi Maluku
tanggal 13 Juni nanti, baik dalam mata lomba hafalan (hifzil quran) dan
lainnya.
"Tujuan
kegiatan Isra Mi'raj kita laksanakan pada hari ini, yang pertama yaitu Mari
kita meningkatkan keimanan kita,"imbuh dandim.
Dandim lalu
menyentil perjalanan Rasullullah SAW dalam semalan menempuh perjalanan jauh
1500 kilometer.
Kalau bersepeda,
mungkin butuh waktu 10-15 hari. Namun oleh Rasullulah hanya ditempuh dari
Mekkah (Arab Saudi) ke Masjidil di
Palestina hanya dalam tempo 12 jam pergi-pulang.
Dandim
menyinggung pula tujuan kedua dilaksanakan Isra Miraj di sana, yakni agar
masyarakat luas mengetahui keberadaan ponpes Uswatun Hassanah.
"Saya sudah
janji ketua Yayasan, Insya Allah kalau ada rezeki kita akan bangunkan tempat
wudhu dan MCK yang bagus di sini. Nanti saya akan mengajak teman-teman dan ada yang tergerak hatinya,"janji Dandim.
Sementara itu
Kepala Kantor Kemenag Buru, Ny Farida Laisou dalam kesempatan itu memaparkan
pula perjalanan Rasullulah SAW Dari Masjidil Haram Mekah ke Masjidil Aqsah di
Palestina.
Perjalanan jauh
beribu kilometer melewati dua negara itu hanya ditempuh semalam (12 jam) yang
secara naral akal sehat sulit diterima.
"Kalau
diukur dengan akal sehat manusia, kita tidak bisa menjangkau kerahasiaan Allah
untuk hal tersebut,"kata Farida.
Lanjut dia, dari perjalanan itu Nabi secara langsung
diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa ta'ala untuk melaksanakan ibadah lima waktu
sehari semalam."Sampai saat ini kita sebagai pengikutNYA, melaksanakan ibadah itu. Setiap 1 kali ibadah
kita mendapatkan 10 kebaikan dan kalau lima kali kita laksanakan sehari Berarti
ada 50 kebaikan,"kata Farida.
Hal yang sama
juga dikatakan Sekda Ahmad Assagaf.Ia menyinggung dua makna penting dari
peringan isra miraj ini, yakni hubungan dengan Allah melalui perintah shalat
dan hubungan dengan sesama manusia.
Kegiatan Isra
Miraj ditutup tausiah dari Ustad Heru
Prastowo yang mengurai dengan lugas perintah langsung dari Allah SWA kepada
Nabi Muhammad SAW.
Wahyu dari Allah
selalu diberikan kepada Rasullulah melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Namun sholat
lima waktu langsung diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad.
Mengurai tuntas
perintah Allah dan makna dari Sholat sebagai tiang agama, ustad Heru
mengingatkan alangkah meruginya para pengikut Muhammad yang tidak melaksanakan
perintah itu.
Dengan sholat
lima waktu, lima kali sehari kita bisa berkomunikasi dengan Allah."Mau
ketemu bupati saja harus janjian terlebih dahulu dan belum tentu bisa ketemu
hari itu.Sementara Allah SWT open house tiap hari. Kita bisa bertemu lewat
shalat lima waktu dalam sehari,"tandas Ustad Heru. (SBS/10)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!