Namlea, SBS
Gubernur Maluku Murad Ismail resmi membuka kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an
(MTQ) ke-XXVIII Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2019 di alun-alun Bupolo, Kota
Namlea, Kabupaten Buru, Jumat (14/6/2019) malam.
MTQ ini akan
berlangsung hingga 21 Juni mendatang dan diikuti sebanyak 876 peserta dari 11
kabupatenn/kota se-Maluku.
Pembukaan MTQ
diawali dengan parade kontingen peserta dari tiap-tiap kabupaten dan kota yang
ada di Maluku yang dilanjutkan dengan pemukulan beduk oleh gubernur Maluku dan
turut mendampingi Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno, Kakanwil Kemenag
Provinsi Maluku, Fesal Musaad, Bupati Buru, Ramli Umasugi, Ketua LPTQ Provinsi
Maluku, Ismail Usemahu dan Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo disaksikan tamu
undangan dan para peserta yang hadir.
Gubernur dalam
sambuatannya mengatakan, pelaksanaan kegiatan keagamaan seperti MTQ atau
Seleksi Tilawatul Qur’an (STQ) mempunyai posisi yang sangat vital dan strategis
dalam rangka pembangunan mental spiritual atau akhlak bangsa.
Karena menurutnya,
agama dengan kitab sucinya merupakan sumber pengetahuan dan nilai yang
mengajarkan tentang apa yang benar dan apa yang salah. apa yang baik dan apa
yang buruk. Apa yang sejati dan apa yang palsu serta mana yang pantas dan mana
yang tak pantas. Semua sudah dijelaskan dalam kita suci.
Sehingga, dirinya
mengajak, melalui kegiatan MTQ XXVIII
dapat dijadikan sebagai ajang untuk berefleksi, ber-dzikir, dan bertafakkur
untuk pembangunan akhlak dan peradaban bangsa ini.
“Kita jangan
hanya terjebak pada serimonial kegiatan saja, tetapi sejatinya kita harus
berlomba atau ber-musabaqah untuk punya kualitas yang terbaik. Bukan hanya
dalam arena MTQ ini, tetapi juga ber-musabaqah atau berlomba dalam kehidupan
sehari-hari untuk menjadi yang terbaik, yaitu: terbaiknya akhlaknya, terbaik SDM-nya,
terbaik amal shalehnya, terbaik kesehatannya, dan terbaik kesejahteraannya,
sebagaimana tema MTQ XXVIII yaitu: “Implementasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam
Membangun Masyarakat Maluku Yang Relegius, Rukun dan Damai,” ujar orang nomor
satu di Provinsi Maluku ini.
Dijelaskan,
pelaksanaan MTQ sejatinya dapat meninggalkan jejak-jejak peradaban yang
ditandai dengan terjadinya perubahan pola pikir, kebiasaan atau pola hidup, dan
karakter, yaitu dari pemikiran yang sempit kepada pemikiran yang terbuka dan
maju, dari pola hidup kekerasan kepada kehidupan yang lebih rukun dan damai.
“Dari pola
hidup yang malas, masa bodoh, tidak teratur, dan suka merusak kepada kehidupan
yang lebih disiplin, lebih peduli, teratur (KALESANG), dan PRO-KEHIDUPAN,”
imbuhnya.
Pada MTQ ini, diharapkan
dapat melahirkan generasi Qur’ani, yaitu generasi yang punya kecerdasan
intelektual, kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual, sebagai modal sosial
untuk membangun daerah sesuai visi Pembangunan Maluku.
“Untuk itu,
marilah Pemda di Kabupaten-Kota serta Kanwil Kemenag dan jajaranya sebagai
ujung tombak kita beri porsi anggaran pembinaan yang pantas. Tingkatkan
kualitas pembinaan yang lebih profesional dan bermutu.,’’harap gubernur.
Mantan Dankorps
Brimob ini juga mengingatkan Dewan Hakim untuk bekerja dengan profesional dan
obyektif dalam melaksanakan tugas.
“Terhadap para
ketua dan anggota dewan hakim, di pundak kalianlah kita bisa mendapatkan
bibit-bibit terbaik untuk menjadi duta daerah ini. Untuk itu, jadilah dewan
hakim yang profesional, adil, jujur, dan bertanggung jawab,” pungkas gubernur.
(SBS/TL)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!