Namrole, SBS
Pengembangan destinasi wisata oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bursel tidak kala bersaing
dalam mempromosikan 10 destinasi wisata unggulannya dengan menghadirkan konsep
promosi kekinian dalam bentuk Motion Graphich dan Voice Over.
Dari konsep
promosi yang dikemas dalam program
perubahan Pim IV yang sementara diikuti oleh Alex Sigmarlatu Kepala Sub Bagian
Perencanaan Keuangan Disparbud ini dipandang sangat efektif dalam
mengkampanyekan destinasi-destinasi wisata yang ada di Bursel.
“Konsep Motion
Graphic dan Voice Over ini didesain semakin modern dan memuat informasi 10
Destinasi Wisata Unggulan Buru Selatan sesuai Peraturan Bupati Buru Selatan
(PERBUB) Nomor 04 Tahun 2019 Tentang 10 Destinasi Wisata Unggulan Daerah yang
menjadi prioritas untuk di kembangkan dan dipromosikan ke dunia luar,” kata Alex
Sigmarlatu kepada media ini, Selasa (25/06/2019).
Sigmarlatu yang
juga Ketua GAMKI Bursel ini mejelaskan, targetnya pegembangan pariwisata dan promosi
pariwisata Bursel kedepan sudah semakin fokus pada 10 destinasi wisata unggulan
yakni Pantai Wamsoba, Pantai Wali, Pantai Masnana, Pulau Oki, Tanjung Merpati,
Tanjung Waeio, Kawasan Wisata Air Babunyi, Teluk Tifu, Kawasan Wisata Fogi dan Kawasan
Wisata Pulau Tomahu.
“Sesuai
perencanaan pengembangan 10 destinasi unggulan tersebut tahun 2020 akan dibuka
destinasi wisata baru yakni Pulau Oki.
Karena telah dilakukan penandatanganan hibah lahan bersama Dinas
Pariwisata, Pemerintah Desa dan Pihak Pemilik Lahan/Petuanan. Sehingga
destinasi tersebut masuk dalam konsep promosi Motion Graphic dan Voice Over,” tutur
Sigmarlatu.
Pria yang akrab dipanggil Alex ini menjelaskan, Motion Graphic dan Voice Over pada prinsipnya merupakan solusi
terbaik dalam mempromosikan pariwisata sebab dengan mengubah arah promosi
menjadi digitalisasi akan semakin membawa perubahan dan akses yang luas baik
itu bagi masyarakat Bursel, Wisatawan lokal maupun mancanegara.
“GO
Digitalisasi adalah solusi promosi pariwisata Bursel yang tepat, karena kita sudah memiliki destinasi wisata
namun kecil angka kunjungan wisatawan sehingga melalui promosi pariwisata
berbasis digital kiranya dapat menjawab kebutuhan informasi bagi wisatawan dan
masyarakat secara luas dapat mengakses informasi tentang Bursel,” jelasnya.
Lanjutnya,
untuk lebih mempercepat promosi pariwisata, maka dinas pariwisata juga sudah
memiliki Generasi Milenial yang membantu mempromosikan pariwisata Bursel berbasis
digital.
“Jadi Motion
Graphic dan Voice Over 10 destinasi wisata tersebut akan di promosikan melalui Medsos, Youtube, TV multimedia di bandara, melalui media sosial generasi melenial,
melalui website, melalu DVD, dan melalui
Kegiatan Pameran APKASI di Jakarta nanti tanggal 3 sampai 5 Juli 2019. Kami
hanya menargetkan penyebaran informasi tentang pariwisata Bursel dapat menyebar
dengan cepat dan murah serta mudah di akses.,” terangnya.
Inovasi tak hanya
sampai disitu, dirinya juga membeberkan bahwa melalui inovasi proyek perubahan
diklat PIM IV telah tersedia juga aplikasi Promosi Pariwisata Bursel berbasis
digital yang dapat di akses melalui Playstore dengan nama aplikasi "Ayo Ke
Namrole".
“Aplikasi “Ayo
Ke Namrole” ini dibuat untuk menjawab kebutuhan promosi pariwisata Bursel yang
terintegrasi dalam penyajian informasi tentang pariwisata di Kabupaten kami. Hebatnya
lagi, aplikasi yang akan diluncurkan dalam waktu dekat ini sangat mempermudah
orang mengakses informasi tentang Bursel serta sudah tersedia paket tour yang
langsung dapat di booking oleh wisatawan. Semuanya adalah inovasi program
perbuahan perubahan Pim IV,” tutupnya. (SBS/02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!