Namlea, SBS
Langkah Wakil
Bupati Buru, Amos Besan di seleksi Capim KPK terhenti di tengah jalan, karena terlambat
datang ke lokasi test. Namun Bean berbesar hati dan turut mendoakan agar Mantan
Bupati Malra, Herman Koedoebun SH MH lolos di seleksi Capim KPK.
"Pansel
kasih gugur karena terlambat satu jam lebih di tes sesi pertama multiplcois 70
soal," benarkan Wakil Bupati Buru, Amus Besan kepada wartawan, Selasa siang (23/7).
Menurut Besan,
aturan pansel LPK, test mulai jam 08.00-09.30 WIB."Beta datang terlambat,
jadi masuk jam 09.03 EIB.Akhirnya hanya 25 menit selesaikan soal test.
Tapi sudah dicatat sebagai peserta
terlambat,"lugas Besan.
Walau
terlambat di test sesi pertama, Bean mengaku tetap diperbolehkan ikut test sesi
kedua pukul 10.00 s/d pukul 13.00 WIB. "Pembuatan makalah bagus, tetapi sudah kena pelanggran gugur otomatis
karena terlambat tadi,"akuinya lagi.
"Beta
gugur karena masalah terlambat waktu. Bukan karena nilai uji kompetensi
bang,"tambahkan Bean.
Besan menjadikan hal ini sebagai pengalaman berharga. Ia bertekad akan mengikuti tes
Capim KPK periode berikutnya.
"Harus
disiplin waktu dan persiapan segalanya sebelum menghadapi hari H
testnya,"imbuh Besan.
Besan berharap
pula agar Mantan Bupati Malra, Herman Koedoeboen yang masih terus lolos, nanti
bisa lolos menjadi Pimpinan KPK.
"Harapan
beta agar pak Herman Koedoeboen bisa
lolos jadi pimpinan KPK mewakili putra Maluku,
sebab pak Herman juga mantan jaksa, punya ilmu dan kemampuan yang sudah
teruji di bidang penyidikan dan penuntutan. Kemudian beliau juga orang yang
bersih dari KKN," puji Besan.
Sementara itu,
ajudan Wabup, Rusli Warnangan menceritakan alasan Besan terlambat datang ke
tempat test, karena kesalahan melihat lokasi tes.
Alih-alih
datang ke Gedung Pusdiklat Kemensetneg, ternyata Besan dan ajudannya Rusli
Warnangan mendatangi Gedung Kemensetneg yang terletak di Jakarta Pusat.
"Waktu
itu kita baru sampai di Jakarta Rabu sore. Lalu, Pak Amus langsung istirahat
dan mempersiapkan diri untuk test dan saya diminta menemani pada hari
pelaksanaan test. Kita datang ke Gedung Kemensetneg jam 6,"cerita Rusli
Warnangan.
Ternyata
lokasi test di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara, Cilandak, sehingga
Besan dan ajudannya harus berbalik menuju ke gedung tersebut.
Namun
terhambat kemacetan dan juga jarak tempuh dari gedung Kantor Kemensetneg
dan Pusdiklat Kemensetneg, menyebabkan Besan telad datang ke sana.
“Salah lokasi,”
ucapnya. (SBS/10)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!