Close
Close

Jemaat GPM Labuang Gelar Be Creatif Sampai Sukses Ala SMTPI


Namrole, SBS 
Klasis Buru Selatan (Bursel) menggelar kegiatan Baku Dapa Anak dan Remaja SMTPI tingkat Jemaat GPM Labuang dengan mengangkat tema Be Creatif Sampai Sukses. Kegiatan ini berlangsung di jemaat GPM Labuang, kawasan Kilo Meter III, Samping Pos Brimob Namrole, Rabu (10/07).

Katua Klasis GPM Bursel, Pendeta AP Saija dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Baku Dapa Anak yang dilaksanakan berdasarkan program Jemaat GPM Labuang merupakan wujud kepedulian gereja terhadap anak.

“Kegiatan Baku Dapat Anak dan Remaja Jemaat GPM Labuang sebagai program jemaat ini merupakan wujud dari gereja yang peduli terhadap anak,” kata Saija.

Disampaikan, melalui kegiatan ini dapat mewujudkan jati diri anak yang baik. Sebab, anak-anak dapat dibentuk, diasah, dididik dan dicerdaskan sehingga terbentuk karakter anak yang baik.

“Anak bukan saja diajari dengan pengetahuan, tetapi anak juga harus dididik, anak harus dibina, karena anak itu sebagai milik pusaka Allah, tetapi anak juga adalah pewaris nilai kehidupan. Anak adalah penerus generasi dari setiap keturunan dan keluarga, anak juga adalah generasi baru dalam pembangunan bangsa dan Negara, pembanggunan gereja dan pembangunan masyarakat,” katanya.

Dirinya mengaku tertarik dengan keikut sertaan anak-anak dari 10 unit pelayanan di Jemaat GPM Labuang yang tidak digabungkan dalam satu kelompok atau keluarga per unit, tetapi setiap kelompok/keluarga tersebut diwakili oleh setiap perwakilan masing-masing unit.

Dimana, menurut Saija, praktek-praktek seperti ini dapat menekan angka kesuburan sikap primordialisme kita.

Jadi, lanjutnya,  anak-anak ini mau menunjukkan kepada kita bahwa Labuang adalah rumah kita, Namrole adalah rumah kita, Buru Selatan adalah rumah kita, Maluku adalah rumah kita, Indonesia adalah rumah kita bersama.

“Kalau Indonesia adalah rumah kita bersama, maka paham-paham primordialis itu harus dikikis,” ucapnya.

Namun, dengan baku dapat anak dan remaja ini, lanjutnya lagi, yakni dengan melebur anak-anak dari semua unit, maka anak-anak ini mau menoreh kepada kita orang-orang dewasa untuk bagaimana kita keluar dari sikap kepentingan diri dan kita ada dalam kebersamaan untuk membangun hidup bersama karena sebagai umat beragama, khususnya komunitas Kristen kita terpanggil untuk menjadi berkat, bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk sesama, untuk alam dan untuk kemuliaan nama Tuhan.

“Saya percaya nilai-nilai ini akan di tanam dalam kreativitas anak-anak ini. Oleh karena itu, kami berharap sebagai pimpinan gereja untuk bagaimana kakak-kakak pengasuh setiap kelompok yang berjumlah 2 pengasuh boleh melebur diri dengan anak-anak ini dan boleh membentuk anak-anak ini dengan baik sehingga tidak terjadi pengelompokan diri dari unit, walaupun pisah keluarga/kelompok,” pintanya.

Ia pun mengajak kepada jemaat GPM Labuang untuk hendaklah menjadikan program Baku Dapat Anak dan Remaja ini sebagai suatu program tetap jemaat untuk bagaimana membangun dan membentuk anak-anak kita.

Dimana, menurut Saija, Program Baku Dapa Anak dan Remaja Jemaat GPM Labuang ini merupakan rintisan untuk dilaksanakannya kegiatan Baku Dapa Anak Lintas Agama yang rencananya akan dilaksanakan Tahun 2020 mendatang di Jemaat GPM Labuang dan Jemaat GPM Waenono-Kamlanglale sebagai tuan rumah.

Pada kesempatan itu, Saija turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh perangkat Majelis Jemaat GPM Labuang, termasuk para pengasuh dan pengurus unit serta pihak-pihak terkait yang telah mensupport seluruh pelaksanaan kegiatan bernilai positif itu.

Kegiatan itu turut dihadiri oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Labuang Pendeta HR Lessil, Sekretaris Desa Labuang Yohana Hursepuny, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bursel Amelia Solissa dan Ketua SMTPI Jemaat GPM Labuang Andre Solissa, Perwakilan dari Polsek Namrole, pimpinan Bank dan tamu undangan lainnya. (SBS/01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post