Wakil Bupati Buru Amus Besan saat melakukan pertemuan dengan warga |
Namlea, SBS
Masyarakat Buru
termasuk warga Kecamatan Teluk Kayeli dan Kecamatan Batabual, mendukung
pemekaran Kabupaten Buru Kayeli dan siap lepas dari Kabupaten Buru.
Semua ini
terungkap saat Wakil Bupati Buru, Amos Besan bersama pansus pemekaran DDRD dan
tim Prmekaran dari Lembaga Pemekaran Buru Kayeli (LPBK) dan Bagian
Pemerintahan bertandang ke Kayeli dan
Ilath, Sabtu (27/7/2019).
Besan dan
rombongan lebih awal bertandang ke Kayeli dan bertemu camat dan para kades,
tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan masyarakat di sana.
Pertemuan
kemudian dilanjutkan di Ilath, kota Kecamatan Batabual Sabtu sore. Batabual
merupakan kecamatan di pesisir selatan yang daerahnya masih sulit dijangkau,
karena transportasi dari Namlea ke sana hanya bisa lewat jalur laut.
Pada saat mengunjungi
kedua kecamatan itu, Besan dan rombongan mensosialisasikan gagasan memekarkan
lagi kabupaten baru di Pulau Buru, yakni Kabupaten Buru Kayeli.
Sosialisasi
ini mendapat gayung bersambut dari masyarakat, pemuka masyarakat, tokoh agama
dan para tokoh adat.
Bahkan dalam
pertemuan yang dipandu camat di kedua kecamatan ini, mewakili rekannya,
beberapa tokoh yang tampil berbicara, menyatakan bukan hanya setuju pemekaran,
tapi mereka juga menyiapkan hibah lahan ratusan hektar untuk dibangun
perkantoran dan berbagai fasilitas pemerintah maupun TNI/Polri.
Mereka juga
berlomba-lomba menyatakan kesiapan agar wilayahnya menjadi pusat kota Kabupaten
Buru Kayeli.
Menanggapi
keinginan itu, Besan dalam kesempatan sosialisasi dan dialog ini mengucapkan
terima kasih karena masyarakat menyambut dengan antusias pemekaran Kabupaten
Baru.
Menurut Amos
dan tim pemekaran, kalau renana pemekaran ini sudah digagas dari tahun 2014
lalu dan sudah terdaftar pula di Kantor Kementrian Dalam Negeri.
Namun
diakuinya, baru lima calon DOB baru di Maluku yang sudah penuhi syarat
administrasi. Sedangkan dari Buru Kayeli belum lengkapi administrasi tersebut.
Salah satunya
harus ada musyawarah di tingkat desa yang menyetujui pemekaran disertai dengan
bukti administrasi persetujuan tertulis.
Di kecamatan
Kayeli, sebelum rombongan Besan tiba, seluruh desanya telah selesai
bermusyawarah. Bahkan ada tiga desa yang langsung memberikan bukti pernyataan
tertulis.
Sedangkan di
kecamatan Batabual, baru Ilath yang sudah bermusyawarah. Sedangkan desa lainnya
dalam sepekan ke depan baru akan memutuskannya.
Para wakil
rakyat yang ikut bersama rombongan di hadapan masyarakat juga menyatakan
komitmen akan segera mempercepat proses administrasi di DPRD.
"Bila
usulan dan administrasinya masuk pagi di DPRD. Siangnya kami langsung bersidang
dan memberikan rekomendasi persetujuan pelepasan," tegas Dali Syatifudin
dari Fraksi PPP.
Calon wakil
ketua DPRD Buru periode 2019-2024 ini di hadapan warga Kayeli menegaskan
mendukung sepenuhnya pemekaran ini. "Beta punya orang tua dari Desa Kaki
Air, Beta punya tete punya cengkeh ada di Batabual, Beta akan sepenuhnya
mendukung pemekaran," tegas Dali.
Senada dengan
Dali, Arifin Latbual (PDIP), Solihin Buton (PKS), Jaidun Saanun (PG), dengan tulus ikhlas mendukung pemekaran ini.
Mereka
berharap agar moratorium DOB segera dicabut oleh Presiden Jokowi. "Kita
siapkan seluruh administrasinya lebih awal, sehingga saat moratorium dicabut
presiden, kita sudah siap mekar," tandas Jaidun.
Sedangkan Besan dalam kesempatan itu, belum bisa berjanji kota kabupaten baru nanti letaknya di
mana, kendati masyarakat di lima kecamatan seluruhnya menginginkan hal itu
Menurut Besan dan diperkuat oleh ketua LPBK, DR Junaidi Rupelu, yang utama semua setuju mekar
dahulu. Kemudian dibuat dokumen
administrasinya.
Sedangkan
penempatan kota, harus diputuskan lewat
kajian tim teknis dari pemerintah.
"Nanti
kalau tim kajian turun meninjau ke lokasi tanah yang dievaluasi akan menjadi
kota kabupaten, jangan sampai bapak-bapak bertanya tanah ini mau dibayar
berapa," ingatkan Besan.
Namun Besan di
hadapan masyarakat Batabual turut menghibur mereka agar ramai-ramai berdoa,
sehingga Kabupaten Buru Kayeli ini segera terealisasi saat moratorium DOB
dicabut presiden.
Dari hari kecilnya,
akui Besan, agar kota kabupaten baru nanti letaknya di daerah pesisir.
Dari lima kecamatan, hanya Teluk Kayeli dan Batabual yang berada di pesisir.
Kata Besan,
dari lima kecamatan tadi, tiga yang di dataran Waeapo sudah tergolong maju,
sehingga sebaiknya kota kabupaten baru ini berada Batabual yang dari
pembangunan infrastruktur masih tertinggal dengan di dataran Waeapo.
“Namun semua
terpulang kepada tim yang nanti melakukan kajian teknis untuk menentukan dimana
yang menjadi pas untuk kota kabupaten,” tandasnya. (SBS/11)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!