Close
Close

Viral, Buaya Kembaran Manusia Di Bunuh Warga




Namlea, SBS 
Penduduk Desa Kayeli, Nenek Samiasa Bugis,67, mengaku kalau seekor buaya yang ditangkap dan dibunuh warga adalah cucu kembarnya.

Karena itu, pada Kamis sore (4/7), Nenek Samiasa Bugis sempat menangis terseduh-seduh sambil memeluk buaya berukuran sekitar lima meter itu yang kondisinya telah tewas.
Dengan air mata berlinang, Nenek berusia 67 tahun ini mengaku sangat yakin kalau buaya yang ditangkap warga dan telah tewas itu adalah cucunya.

Ia hanya memberi keterangan singkat kalau salah satu anak perempuannya pernah melahirkan anak kembar. Yang lahir pertama seorang putra laki-laki dan lahir kedua sang adik asli seekor buaya.
Ciri-ciri fisik dari sang adik berwujud buaya ini, lahir tanpa ada kaki kanan depan, alias kaki kanan depan buntung.

Menyaksikan nenek ini menangis jatuh biru,, warga jadi tidak tega dan ikut membantunya saat diminta agar buaya malang itu dikubur di tepi pantai tidak jauh dari rumah tempat tinggalnya.
Sementara itu, beberapa warga Kayeli yang ditemui mengaku tidak pernah ada kejadian beberapa puluh tahun lampau warga di sana melahirkan anak kembar dan saudara kembarnya seekor buaya.

"Nenek Samiasa ini bukan asli warga Kayeli.Beliau warga dari Sulawesi yang sudah lama menetap di sini. Kami juga baru tahu kalau beliau punya cucu kembaran berwujud seekor buaya yang sudah dewasa," terang Ibrahim Wael, tokoh masyarakat Kayeli, Jumat (5/7).

Kepada awak media, Ibrahim Wael mengisahkan, buaya malang berkaki kanan depan yang buntung itu ditemukan warga setempat tidak dengan sengaja pada Kamis sore (4/7), sekitar pukul 17.30 wit.
Sementara itu, satu warga Kayeli lainnya , Yani Madapongan, 25, mengaku waktu itu sekitar pukul 16.00 wit ia baru balik dengan Speedboat dari Namlea dan hendak pulang ke Kayeli.

Di mulut Sungai Teluk Kayeli, ia menyaksikan ada seekor buaya yang lagi berteduh di sana. Ia jadi teringat peristiwa tanggal 13 Mei tahun 2018 lalu saat ada seorang guru bernama Idaman Pelu yang dimakan buaya saat sedang buang hajat malam hari di sekitar sungai tersebut.

Tidak mau mengambil resiko, Yani lantas mengabari temuannya itu kepada warga desa. Kemudian warga berbondong-bondong datangi muara sungai dengan membekali diri dengan parang dan tombak.

Yono Wael yang ikut mencari menggunakan sampan duluan memergoki buaya malang ini dan melemparkan tombaknya kena bagian leher buaya.

Setelah buaya sudah terlihat lemah, warga beramai-ramai menangkap dan mengikat buaya malang itu dan menyeretnya ke tepi pantai di muara sungai.
Tidak lama kemudian Nenek Sumiasa Bugis datang dan mengaku kalau buaya malang itu adakah cucunya. (SBS/11)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post