Namrole, SBS
Bupati Buru
Selatan (Bursel) Tagop Sudarsono Soulissa dalam sambuatannya yang dibacakan
Staf Ahli Bupati, Hamis Souwakil pada kegiatan Rapat Koordinasi Harmonisasi
Antar Umat Beragama, Ormas/OKP dan Tokoh Masyarakat mengatakan bahwa Kabupaten Bursel
dalam suasana kondusif.
“Secara umum
kondisi keamanan daerah Buru Selatan dalam suasana kondusif, yang ditandai
dengan stabilitas dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan keamananan
daerah ini selalu aman dan terkendali. Dimana dalam bidang politik ditandai
dengan sukses dilaksanakannya agenda demokrasi nasional Pemilihan Umum Anggota
DPR, DPD, DPRD dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 secara
aman, tertib, lancar dan damai,” kata Tagop, Rabu (7/8/2019)
Dalam kegiatan
dengan tema “Melalui Rakor Harmonisasi Kita Satukan Visi dan Misi Dalam Rangka
Menjaga Kondusifitas Situasi Keamanan dan Ketertiban di Kabupaten Buru Selatan”
ini, Tagop menuturkan Kondisi ini merupakan wujud nyata karakter kita bangsa
Indonesia, sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila serta diperkuat dengan
nafas Bhineka Tunggal Ika “Walau Bebeda-Beda Kita Tetap Satu” sebagai wujud
entitas persaudaraan yang rukun dan adil.
Disampaikan, Bursel
yang terdiri dari pluralitas masyarakat yang berlatar belakang suku, budaya dan
agama maupun berbagai latar belakang sosial yang berbeda, dituntut agar
memiliki kepekaan secara menyeluruh terhadap kemajemukan dalam konteks apapun.
“Secara jujur
perlu kita katakan bahwa kemajemukan dalam konteks apapun, selalu memiliki
potensi rawan, sehingga diperlukan cara pandang positif, optimis dan tekad bulat
untuk selalu memelihara harapan bahwa cara pandang kita dalam hidup berbangsa
dan bernegara hendaknya terus diperluas, sehingga persoalan sebesar dan seberat
apapun haruslah kita carikan solusinya bersama dan harus bebas dari kepentingan
individu maupun kelompok,” ujarnya.
Untuk itu,
lanjutnya, membangun kebersamaan dan persaudaraan yang rukun dan damai di
tengah kemajemukan masyarakat, sangat diperlukan koordinasi, komunikasi dan
pembinaan secara komprehensif dari stakeholders, terutama dapat dimulai dari
diri kita masing-masing.
Searah dengan
pelaksanaan kegiatan Rakor Harmonisasi ini, Tagop menginginkan agar forum tersebut
menjadi sarana konsolidasi dan sinergitas antar Pemerintah Daerah dengan Tokoh
Agama, Ormas/OKP, LSM dan Tokoh Masyarakat dalam rangka mengoptimalkan fungsi
dan peran dalam pembangunan daerah terutama mengantisipasi munculnya
masalah-masalah sosial dan radikalisme serta aliran-aliran sesat yang
bertentangan dengan Pancasila di masyarakat.
“Untuk itulah,
perlu saya tekankan bahwa dalam mewujudkan kehidupan yang damai dan menciptakan
keharmonisan sosial dimasyarakat perlu melaksanakan dengan sungguh sugguh
konsensus empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dalam sebuah ikatan
Pancasila sebagai falsafah dan ideologi bangsa dan Negara, UUD 1945 sebagai konstitusinya, dan
menjaga keutuhan,” ucap tagop
Disamping itu,
Ia menghimbau kepada masyarakat Bursel untuk melaksanakan kegiatan yang
berbasis masyarakat yaitu yang dapat membantu meredakan potensi konflik, menumbuhkan
semangat kebersamaan, kekerabatan, keharmonisan dan kesetiakawanan sosial dalam
masyarakat.
Selanjutnya, memberi
penghargaan terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berkembang di masyarakat
selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, seperti
budaya Kai Wait (adik-kakak), sehingga potensi-potensi konflik bisa tereliminir
dalam kehidupan masyarakat.
“Memelihara keharmonisasi
kehidupan beragama dapat dilakukan dengan meningkatkan pemahaman bahwa semua
agama yang dianut adalah benar, dan sikap menghormati dan menghargai penganut
agama lainnya, serta membangun komunikasi secara intensif melalui berbagai
forum dialog antar tokoh agama, tokoh pemuda, antar tokoh adat, tokoh masyarakat, antar kelompok etnis dan
unsur pemerintah daerah guna menyatukan pemahaman, persamaan dan saling
pengertian,” tandasnya. (SBS/02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!