Namrole, SBS
Partai Koalisi,
Senin (23/9) akan melakukan rapat terakhir untuk menentukan 2 (dua) nama calon
Wakil Bupati untuk diserahkan ke Bupati untuk kemudian dilakukan pemilihan
dalam Rapat Paripurna DPRD.
Diketahui, saat
ini untuk jabatan Wakil Bupati Buru Selatan sedang mengalami kekosongan, dan
hanya dijabat oleh Bupati yakni Tagop Sudarsono Soulisa.
Nama-nama calon
Wakil Bupati yang diusulkan oleh partai-partai koalisi yakni, Haji Ali
diusulkan dari PAN, Zainudin Booy diusulkan dari partai Golkar, dari partai
Hanura usulkan Alfredo Lesbatta. Sedangkan dari Partai Demokrat dan PDI
Perjuangan belum ada kejelasan.
Ketua Inisiator
Partai Koalisi, Arwa Waris mengatakan, terkait dengan kekosongan Wakil Bupati
Buru Selatan, oleh Bupati Tagop Soulisa sudah mengeluarkan informasi agar secepatnya
kekosongan wakil Bupati dapat diisi.
"Karena
beliau (bupati) juga kan, sendiri. Jadi, arahan dari bupati secepatnya,"
ujar Arwa Waris yang juga anggota DPRD Buru Selatan dari PKB.
Namun kata Arwa
Waris, suda kurang lebih 5 (lima) kali partai koalisi melakukan pertenuan,
tetapi belum ada satu kata sepakatan untuk mengeluarkan 2 (dua) orang calon
untuk diserahkan ke Bupati.
"Namun
sampai saat ini, ada beberapa rekomendasi dari partai pengusung itu belum
dimasukan diantaranya itu adalah Partai Demokrat (PD) dan Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan hingga saat ini dirinya masih menunggu usulan
nama tersebut..
"Tadi saya
kontak Ketua DPC PDIP Pak Madoli, katanya rekomendasi sehari-dua ini sudah keluar," ujarnya.
Dikatakan lanjut
bahwa dirinya telah mengontak teman-temannya sesama partai untuk hari Senin
nanti (23/9) untuk melakukan rapat terakhir.
"Apapun
resikonya, siapa yang tidak memasukan rekomendasi, berarti kita tidak menungguh,” tandasnya.
Seluruh
rekomendasi, kalau tidak ada katakesepakatan didalam koalisi, berarti seluruh
rekomendasi akan disampaikan ke bupati.
"Nanti pak
bupati yang memilih antara dua nama (yang diusulkan) itu. Kemudian pak bupati
yang akan menurunkan ke DPRD untuk diadakan pemilihan, paripurna pemilihan wakil
bupati, kekosongan wakil bupati itu," jelas Arwa Waris.
Bocoran
nama-nama calon yang suda ada di koalis
jelas Arwa Waris, masing-masing partai merekomendasikan calonnya dari internal
partai, terkecuali Partai Amanah Nasional (PAN).
"PAN itu
merekomendasikan ke pak Haji Ali. Sedangkan seperti Partai Hanura, dan partai
lain masing-masing mereka merekomendasikan orangnya masing-masing,"
ujarnya.
Lanjutnya lagi
menegaskan bahwa terkecuali PAN, PKPI dan PBB merekomenaldasikan orang lain.
Namun kata Arwa Waris, PKPI dan PBB belum memasukan rekomendasi.
"Tetapi
suda ada bocoran untuk PAN itu ke Haji Ali. Rekomendasi langsung dari
DPP," katanya.
Dibeberkan, rekomendasi yang sudah masuk itu dari Golkar
yaitu Jainudin Booy, PPP Masrudin Solissa
dan dari Hanura yakni Edo, PKB Arwa Waris. Selaku ketua inisiator partai
koalisi untuk memilih wakil bupati yang saat ini kosong, sebutnya pihaknya
belum dapat menentukan siapa yang nantinya menjadi calon wakil bupati.
Ketegasnya
bahwa, pada tanggal 18 September kemarin pihaknya sudah memutuskan final bahwa,
bagi yang tidak memasukan/ajukan rekomendasi berarti tidak bersedia mencakonkan
kandidatnya, tetapi berhak untuk memilih di paripurna DPRD nanti.
"Sampai
saat ini kan, ada beberapa partai yang belum memasukan rekomendasinya. Karena
menunggu, karena rekomendasinya dari DPP, seperti Partai Demokrat dan PDI-P,”
pungkasnya. (SBS/05)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!