Namrole, SBS
Karena merasa
tidak dihargai, Ketua DPRD sementara Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Muhajir
Bahta saat memimpin paripurna penetapan fraksi-fraksi, Rabu (9/10/2019) dengan
tegas dan mewakili seluruh anggota DPRD yang hadir meminta Assisten III Bidang
Admintarsi Umum Rony Lesnussa yang hadir mewakili Pemda Bursel untuk
meninggalkan ruangan paripurna.
Padahal,
Lesnussa yang baru tiba dan mengambil tempat di depan meja pimpinan langsung
diminta meninggalkan ruangan tersebut oleh pimpinan DPRD.
Sebab, agenda
sidang paripurna pembahasan dan penetepan fraksi-fraksi yang dijadwalkan pukul
14.00 WIT ini molor hingga pukul 16.30 WIT dan bahkan ditunda karena tidak
dihadiri oleh Bupati atau Sekda kabupaten setempat sesuai keinginan pihak DPRD.
“Lembaga ini
adalah lembaga terhormat, sehingga dengan ketidakhadiran Sekda atau Bupati,
maka agenda yang telah kita jadwalkan ini ditunda sampai dengan kehadiran
saudara Sekda atau saudara Bupati. Dan kepada Pak Assisten III, tanpa mengurangi
rasa hormat silakan meninggalkan forum ini. Silahkan, saya persilahkan,” tegas
Ketua DPRD Sementara Muhajir Bahta dibarengi tepuk tangan dari seluruh anggota
DPRD yang hadir.
Kata Bahta,
lembaga DPRD adalah lembaga yang memiliki wibawa dan kehormatan yang seharusnya
Pemda Bursel juga dapat mengahargai hal itu sebagai bentuk kemitraan yang baik.
“Kalau saja
saudara Bupati tidak hadir, harusnya mengutus saudara Sekda, tapi di hadapan
kita saudara Assisten III yang diutus. Dan tanpa mengurangi rasa hormat kami
sebagai pimpinan DPRD dan untuk menjaga marwah dan martabat serta wibawa
lembaga rakyat yang terhormat ini kami merasa perlu untuk menyampaikan pada
forum lembaga yang terhormat ini bahwa paripurna ini kita tunda sampai dihadiri
oleh saudara Bupati atau Saudara Sekda,” ujar Bahta.
Dirinya pun
menitipkan catatan kritis kepada Pemda bahwa rakyat sangat butuh keputusan-keputusan
terbaik di lembaga yang terhormat ini untuk menjawab seluruh keluh kesah dan
apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Bursel.
Menurut Ketua
DPC Partai Nasdem Kabupaten Bursel ini, DPRD telah bekerja siang malam untuk
menyelesaikan segala agenda besar DPRD dan akan menuju pembahasan APBD tahun
2020, sehingga hal ini harus di lihat dalam prospek kemitraan.
Dengan penundaan
paripurna tersebut, Bahta memohon maaf kepada rekan-rekan DPRD dan para tamu
undangan yang telah hadir karena tak dapat mengikuti paripurna sebagai mana
mestinya, bahkan dirinya meminta agar para tamu undangan dapat memahami kondisi
dan keadaan yang sedang terjadi.
“Saya atas nama
Ketua DPRD sementara menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya dan
kepada saudara-saudara, sekiranya apa yang menjadi kondisi saat ini dapat
dipahami dan dimaklumi oleh saudara-saudara. Kita punya harapan besar untuk
melihat Bursel maju kedepan,” paparnya.
Dijelaskan,
pimpinan dan anggota DPRD yang hadir pada paripurna ini memiliki keinginan yang
besar untuk bersama Pemda membangun Bursel yang lebih baik, dan lebih maju
kedepan dan dapat bersaing dengan daerah-daerah lain di Maluku.
“20 anggota DPRD
Bursel memiliki keinginan besar dan ingin bersama Pemda bersinergi memajukan
Bursel kedepan, dan sekali lagi kami mohon maaf atas kondisi ini dan kami akan
mengundang kembali Bupati atau Sekda untuk menghadiri agenda ini sebagai tanda
dan syarat bahwa lembaga yang terhormat ini telah dihargai,” tandasnya. (SBS/02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!