Namrole, SBS
Mahasiswa dan
Pemuda Desa Wamsisi, Kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang merasa
senasib dan sepenanggungan melakukan aksi galang dana untuk membantu
meringankan beban hidup yang sementara di alami oleh korban gempa di Ambon,
Seram dan Lease, Senin (14/10/2019).
Aksi kalaborasi
dan senergi antara puluhan Mahasiswa dari Universitas Pattimura, Stikes Ambon,
IAIN dan Poltekes bersama para pemuda desa tersebut dilaksanakan dengan tujuan hanya
ingin menunjukan kepada masyarakat Kabupaten Bursel bahwa saat ini
saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana gempa sedang menunggu uluran
tangan kasih dari seluruh elemen termasuk masyarakat Bursel.
Membawakan
spanduk bertuliskan “Peduli Gempa Ambon, Ale Rasa Beta Rasa” dan menggunakan pengeras suara serta
menumpangi mobil Pickup DE 9059 D,
komunitas peduli Gempa Ambon ini mengawali aksinya di perempatan Pasar Kai
Wait, desa Labuang Kecamatan Namrole.
Selanjutnya aksi
berlanjut di perempatan jalan depan kantor Cabang BRI unit Namrole, kemudian
perempatan jalan depan Polsek Namrole, dan berakhir di depan Kantor Bupati Lama,
Jalan Mangga Dua, Desa Waenono Kecamatan Namrole.
Koordinator
lapangan aksi ini Sharil Souwakil kepada media ini menjelaskan bahwa aksi
penggalangan dana yang dilakukan merupakan bagian dari rasa kepedulian mereka
selaku generasi muda untuk membantu semua basudara yang terkena gempa beberapa
waktu lalu.
Bahkan dirinya
menuturkan, selain itu dirinya bersama teman-teman ingin mengajak seluruh
masyarakat Bursel untuk berbagi kasih dan dapat memberikan sedikit rejekinya
untuk dapat disumbangkan kepada korban gempa.
“Jadi aksi ini
kami lakukan untuk penggalangan dana bagi korban gempa di Ambon, Maluku. Ini untuk
keseluruhan yang terkena dampak hanya saja kami akan menyerahkannya di pos
utama di Ambon,” ujar Souwakil.
Dikatakan dengan
menghadirkan spanduk “Ale Rasa Beta Rasa” serta teatrikal “Badai” Ia berharap, aksi
ini dapat menggugah hati masyarakat kota Namrole untuk tergerak hatinya
memberikan bantuan kepada korban gempa.
“Kami ingin
mengingatkan masyarakat Maluku khususnya masyarakat Bursel dengan slogan “Ale
Rasa Beta Rasa”, karena masyarakat Maluku terkenal dengan slogan tersebut dan kami
berharap masyarakat Bursel juga dapat merasakan penderitaan yang dirasakan oleh
korban gempa di Ambon,” kata Mantan Ketua Umum Forum Kamunikasi Mahasiswa Desa
Wamsisi tersebut.
Disamping
menggalang dana dan menghimbau masyarakat untuk membantu korban gempa, aksi ini
juga diisi dengan puisi, dan teatrikal yang menggambarkan tentang ketidakadilan
dan stetment Menko Polhukam Wiranto yang mengatakan bahwa Korban gempa Maluku
adalah beban pemerintah pusat.
“Aksi ini juga
kami isi dengan Puisi dan teatrikal sebagai bentuk kritikan kepada pemerintah
atas statement Pak wiranto yang mengatakan Bahwa Korban gempa Maluku adalah
beban pemerintah pusat,” paparnya.
Ia berharap agar
kedepan ada sumbangsi dan dukungan besar dari masyarakat untuk membantu korban
gempa.
“Rencananya akan
kami lanjutkan aksi ini, dan saya bersama teman-teman aksi mengharapkan
masyarakat Bursel bisa merasa senasib sepenanggungan untuk dapat menyumbangkan
bantuan bagi korban gempa meskipun nominalnya kecil namun jika dikumpulkan
pasti dapat membantu saudara kita yang menjadi korban,” harapnya. (SBS/02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!