Pulau Buru, SBS
Ketua DPD Partai
Nasdem, Muhajir Bahta menegaskan rasa sukanya bila kaum muda memimpin Kabupaten Buru Selatan
lima tahun mendatang.
Tantangan itu
pernah dilontarkannya di hadapan Rektor Rektor UNIQBU, Muhammad Mukaddar, saat
mendaftar di DPD Partai Nasdem Buru Selatan (Bursel) pada hari Senin siang,
tanggal 21 Oktober lalu.
Bahta adalah
satu anak muda yang karier politiknya di Partai Nasdem Bursel kini lagi
cemerlang . Oleh partainya ia telah diserahi tugas menjadi Ketua DPRD Bursel
periode 2019-2024.
Selaku anak
muda, Bahta kembali menunjukan rasa sukanya kalau kelak Bupati Bursel juga dari
kalangan anak muda. Ia mengaku nyaman bila nanti bekerja dengan eksekytif yang
dipimpin anak muda pula.
"Sama-sams
muda.Bupati maupun ketua DPRD,"imbuh Bahta.
Nampaknya
keinginan anak muda yang bakal memimpin Kabupaten Bursel, mungkin saja akan
menjadi kenyataan.
Dari Bursa Calon
Bupati Bursel yang kini mengemuka di masyarakat dan mulai mendaftar di beberapa
partai politik, termasuk pula Partai Nasdem, ada Rektor Uniqbu Muhammad
Mukaddar.
Ada juga mantan
anggota DPRD Bursel dan juga mantan anggota DPRD Maluku, Bachtiar Lagaleb dan
ada putra Nalbessy, Dahlan Tomia.
Sedangkan dari
kalangan tua, ada istri incambent, Safitri Malik, ada Mantan Sekda Bursel,
Sahrul Pawa dan M.Talib Laitupa, serta Rahman Soulisa serta sederetan beberapa
nama lainnya.
Dari tiga nama
dari kalangan muda, Muhammad Mukaddar kini mencuri perhatian banyak warga di
daerah itu. Mulai dari orang tua, anak muda hingga anak sekolah, kini mulai
familiar dengannya, apalagi dalam setahun ini ia rajin mengunjungi mesjid di
kampung-kampung untuk berceramah dan khotbah Jumat.
Kini Mukaddar
telah mendaftar di tiga parpol, PDIP, Nasdem dan PAN. Ia optimis kalau ketiga
parpol ini akan merestuinya bertarung di Pilkada Bursel.
Selain ketiga
parpol di atas, Mukaddar juga akan mendaftar di Partai Golkar dan beberapa
parpol lainnya di bulan November ini.
Saat mendaftar
di Nasdem, Mukaddar mengaku punya pikiran yang sama dengan Partai Nasdem yaitu
menggalang restorasi dan juga sebuah resolusi.
Ditegaskan
Mukaddar, bahwa Restorasi dan resolusi menjadi kunci utama untuk kita
tingkatkan kewibawaan, martabat dan Marwah Kabupaten Bursel.
Ia mengaku punya
sebuah prinsip yang sangat sederhana. Yang pertama berkomitmen. "Insya Allah kalau
dilakukan penjaringan nama saya ada tiga nama yang lolos penjaringan ini. Yang
kedua, saya merasa yakin akan mendapat rekomendasi," katanya optimis.
Untuk itu, ia
tegaskan lagi, akan bersama-sama dengan Partai Nasdem yang punya visi dan misi
luar biasa untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat mencerdaskan
bangsa Indonesia. "Dan saya ada bersama pada ruang itu. Dan satu kata kunci, akan bersama sama dengan
Nasdem. Sebuah rumus mengatakan, saya dengan Partai Nasdem tidak hanya
berkata-kata. Akan kita tunjukan bukti bahwa masyarakat Buru Selatan akan lebih
maju,"pungkas Mukaddar tanggal 21 Oktober lalu.
Sekedar diketahui,
Muhammad Mukaddar/ Wael, dilahirkan di desa Waelikut, sebuah desa kecil di
Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan pada tgl 1 Maret 1976.
Menyelesaikan
pendidikan di MI Muhammadiyah Waelikut pada tahun 1988, kemudian MTs
Muhammadiyah Waelikut pada tahun 1991 lalu.
Ia kemudian
melanjutkan pendidikan ke MA Al Hilaal Namlea yang diselesaikan pada tahun 1994
lalu.
Setahun setelah
selesai dari Madrasah Aliyah Namlea, Mukaddar berangkat ke Surabaya dan
melanjutkan pendidikan di Pesantren Modern Muhammadiyah di Paciran Lamongan.
Bersamaan dengan
pendidikan pesantren tersebut, Mukaddar melanjutkan pendidikan tingkat strata 1
pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Pacitan dan diselesaikan pada tahun
2000 lalu.
Pendidikan
bahasa inggris diambil pada tahun 1997 di Pare Kediri dan kemudian menjadi skil
untuk mengajar bahasa inggris di Yogyakarta sebagai dosen pada tahun 2001 lalu
di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Islam selama 2 tahun.
Setelah itu Mukaddar
kembali ke Pulau Buru dan meneruskan pengabdiannya di MA Al Hilaal Namlea,
sekolah yang menjadi almamaternya sendiri selama tiga tahun.
Pada tahun 2009
Mukaddar mendapat bantuan pendidikan dari pemerintah Kabupaten Buru untuk
melanjutkan program S2 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan menyelesaikannya
pada tahun 2013 lalu.
Adapun
karya-karya ilmiyah yang sudah diterbitkan adalah beberapa buku yang ditulis
dan dipublikasikan, diantaranya: Pendidikan Islam Ekologis pada tahun 2013,
Pendidikan Islam Spiritual pada tahun 2015, Pendidikan Islam, Sebuah Bingkai
Pluralitas pada tahun 2017, buku Khutbah Jumat pada tahun 2018, dan beberapa
karya yang dimuat pada jurnal-jurnal baik lokal maupun nasional.
Pada Tahun 2015
lalu Mukaddar dipercaya sebagai Rektor Universitas Iqra Buru sampai tahun 2019.
Selain itu Mukaddar juga menjadi Pembina BKPRMI Kabupaten Buru sampai sekarang.
Mukaddar juga
pernah menjadi Ketua Tim seleksi Anggota KPUD Kabupaten BURU pada tahun 2016
lalu.
Ia juga pernah
diberi tanggungjawab menjadi Tim Seleksi
Sekda kabupaten Buru tahun 2014. Pada
tahun 2018 Mukadar Menjadi Tim Seleksi pimpinan OPD dalam Lingkup Pemerintah
Kabupaten Buru.
Di tahun 2018 dipercaya sebagai Wakil Ketua
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Buru.
Saat ini
Muhammad Mukaddar sedang menyelesaikan program S3 (doktor) pada UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Mukaddar juga
menjadi Pemateri dalam program Bimbingan Mental di Kamando Pendidikan dan
pelatihan TNI Di Jakarta. (SBS/11)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!