Close
Close

DPRD Datangi dan Desak PLN Wilayah, Listrik di Namrole Harus Normal

Namrole, SBS 
DPRD Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Jumat (22/11) telah menemui pihak PLN Wilayah Ambon guna menyampaikan keresahan masyarakat Namrole terkait dengan pelayanan PLN Namrole yang kurang memuaskan lantaran sering sekali terjadi pemadaman listrik hingga saat ini.

Ketua DPRD Kabupaten Bursel, Muhajir Bahta kepada wartawan, Sabtu (23/11) mengaku langkah pihaknya bersama Wakil Ketua DPRD dan belasan wakil rakyat lainnya untuk menemui pihak PLN Wilayah Ambon yang membawahi wilayah Ambon, Seram dan Buru lantaran pihaknya tidak ingin masyarakat di Namrole berlarut-larut tentang kepastian kapan pelayanan PLN Namrole kepada masyarakat akan normal.

“Kemarin kami 20 anggota DPRD lagi mengikuti kegiatan orientasi, tidak ada perjalanan ke PLN. Tetapi saya perintahkan untuk kita 20 orang anggota DPRD harus segera menemui pihak PLN Wilayah Ambon karena ini merupakan masalah yang harus kita lihat secara serius,” ujar Bahta.

Dalam pertemuan itu, lanjut Ketua DPD Nasdem Bursel ini, DPRD telah menyampaikan berbagai masalah terkait dengan pelayanan PLN Namrole yang cukup buruk selama ini.

“Kita sudah sampaikan terkait dengan persoalan-persoalan yang terjadi di Bursel, yakni PLN yang buruk di Namrole,” kata pria yang akrab disapa Ajir itu.

Lanjutnya, terkait dengan pertemuan itu, pihak PLN Wilayah Ambon telah mengirimkan teknisi dan super pack mesin yang rusak guna diperbaiki. Dimana, hingga saat ini dari
6 unit mesin yang mengalami kerusakan, 3 unit diantaranya sudah berhasil diperbaiki sehingga jika ditambahkan dengan 1  unit yang tidak rusak, maka sudah ada 4 unit mesin yang saat ini bisa melayani masyarakat Namrole.

Sementara untuk 3 buah mesin lainnya, diantaranya mesin bermerk Mercy saat ini masih terkendala Super Packnya yang harus dipesan dari luar negeri sehingga belum bisa diperbaiki.

“Mesin yang sudah diperbaiki itu karena memang super packnya ada di Indonesia, sedangkan mesin yang belum jadi ini Mercy dan lain-lain itu sementara di kirim dari luar negeri dan dalam waktu dekat ini sudah ada di Indonesia dan langsung dibawa ke Namrole. Jadi, teknisi yang dikirim dari PLN Wilayah itu stand by disitu,” terangnya.

Padahal, lanjut Bahta, pihaknya telah mendesak dan meminta agar pihak PLN dapat segera menormalkan listrik di Namrole dalam 1 minggu kedepan. Hanya saja, karena persoalan super pack mesin yang belum tiba di Namrole itu membuat PLN hanya bisa melayani masyarakat dengan mesin-mesin yang sudah diperbaiki dengan cara pemadaman secara bergilir hingga minggu kedua bulan Desember 2019.

Selain itu, lanjutnya, pihak PLN Wilayah pun telah berjanji akan mendatangkan 1 unit mesin yang tidak terpakai di wilayah Haruku ke Namrole untuk selanjutnya dapat dipakai dalam melayani kebutuhan listrik masyarakat Namrole.

“Mereka juga akan mencabut mesin yang tidak dipakai di Haruku, kelebihan mesin itu untuk dibawa ke Namrole. Saat ini, mereka lagi menunggu trasportasi yang akan memuat mesin itu, karena memang untuk membeli mesin yang sekarang ini ada regulasi di PLN itu yang sementara membatasi sambil menunggu kebijakan dari Dirut PLN yang baru ini terkait dengan prosedur pembelian mesin,” terangnya.

Ia menambahkan, DPRD tetap mendesak kepada PLN Wilayah untuk dapat melakukan langkah-langkah yang lebih kongkrit guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Namrole secara prima tanpa masalah yang bisa kemudian muncul dikemudian hari.

“Kami minta mereka untuk laporkan ke PLN pusat agar bisa menambah minimal 2 mesin baru,” akuinya.

Walaupun memang, ucapnya lagi, sesuai penjelasan pihak PLN Wilayah bahwa beberapa mesin yang ada di Namrole tersebut merupakan mesin buatan luar negeri dan belum lama dipakai.

Lanjutnya, DPRD pun menyampaikan kepada pihak PLN agar kalaupun mau membuat pemadaman secara bergilir, harus pula disampaikan kepada masyarakat, kapan disini mati dan kapan disana mati sehingga tidak memunculkan keresahan berlebihhan di tengah-tengah masyarakat.

Tak hanya sampai disitu, 20 anggota DPRD yang hadir pun, lanjutnya tak lupa membicarakan terkait dengan proses ganti rugi pihak PLN kepada masyarakat yang mengalami kerugian akibat dari proses pemadaman yang terjadi selama ini.

“Kita juga bicarakan sampai tingkat ganti rugi, kompensasi. Tapi, sekarang mereka fokus untuk membenahi mesin, setelah mesin selesai mereka akan laporkan ke PLN pusat untuk kompensasi seperti yang di Jakarta itu kan, nanti mereka minta untuk kompensasi seperti yang di Jakarta itu,” jelasnya.

Selain itu, politisi Partai Nasdem ini pun menjelaskan bahwa dalam minggu ini, Tim PLN dari Jakarta pun akan turun langsung ke Namrole untuk mengecek secara langsung posisi PLN Namrole saat ini, apakah akan tetap bertahan di tempat saat ini ataukah harus segera direlokasi ke lokasi yang baru.

“Nanti tim dari PLN pusat dan teknisinya turun bersama-sama dengan DPRD dan pemerintah daerah untuk mencari solusi, karena dari analisa lapangan mereka, ada yang bilang PLN lain juga di tepi pantai seperti di Namlea dan Ambon yang sama-sama di teluk, karena menurut mereka di Namrole itu dekat pantai dan berhadapan langsung dengan lautan lepas sehingga ketika angin kencang pada saat saat ombak itu dia bawa penguapan masuk ke mesin,” pungkasnya.(SBS/01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post