Namlea, SBS
Kodim 1506/
Namlea dibawa pimpinan Letkol INF Syarifuddin Azis bersinergi dengan Polres
Pulau buru dan Pemda setempat, telah banyak berbuat mulia, dimana salah satu
program sosialnya yaitu membangun rumah layak huni bagi warga Buru yang
memiliki rumah tak layak huni.
Rehan Saputera, Salah
satu Boca yang rumahnya iktu dipugar oleh TNI turut senang dengan program TNI
tersebut.
"Terima kasih
pak tentara yang sudah membangun rumah saya. Sekarang, mama dan saya sudah
bahagia menempati rumah yang baru," ujar bocah 12 tahun yang masih duduk
di kelas V SDN Waekasar, Kec.Waeapo, Kabupaten Buru, Rehan Saputera dengan nada
polos.
Wartawan media
ini melaporkan, pada Selasa siang (26/11), Rehan Saputera dan ibunya yang sudah
puluhan tahun menjanda Nyonya Misani, (52) secara simbolis menerima kunci rumah beton
tipe 21 dari tangan Asisten III Pemkab Buru, Mansur Mamulaty, bertempat di Desa
Waekasar, disaksikan oleh Dandim 1506/Namlea, Letkol INF Syarifuddin Azis dan
Kapolres Pulau Buru, AKBP Ricky Purnama Kertapati dan para tamu undangan
lainnya.
Usai penyerahan
secara simbolis dan berlanjut dengan pengguntingan pita oleh Asisten III,
baru Nyonya Misani ditemui putranya
dipersilahkan membuka kunci pintu dan masuk ke rumah mereka sendiri dan diikuti
oleh para tamu lainnya.
Nyonya Misani terlihat
sangat bahagia dan sempat mengeluarkan beberapa patah kata dalam bahasa jawa.
Anaknya yang terus mendampinginya menerjemahkan kalau ibunya sangat bahagia kini
sudah punya rumah baru.
Paska ditinggal
pergi oleh suaminya puluhan tahun lalu, Nyonya Misnani seorang diri berjuang
menghidupi ketiga anaknya dan dua telah menikah muda usia karena ia tidak
sanggup menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang lebih tinggi.
Hidupnya yang
keras dan sudah dilaluinya. Paska kedua
anaknya menikah, sehari-hari janda bersusia 52 tahun ini hanya hidup di rumah
reyok peninggalan suaminya ditemani anak bungsunya.
Rumahnya hanya
berdinding papan dan berlantai tanah. Masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH).
Nyonya Misani mengaku sangat senang saat pak Kades dan pak Babinsa
menghubunginya dan memberitahukan dirinya kalau rumahnya akan dibangun oleh
tentara.
Tanggal 9
Nopember lalu rumahnya yang berdinding papan dan telah reot itu kemudian
dirobohkan dan dibangun rumah beton yang berlantai ubin putih.
"Kita butuh
waktu hanya dua Minggu menyelesaikan tiga rumah di Waekasar ini, termasuk punya
ibu Misani, semuanya masuk kategori RTLH," terang Dandim.
Kebahagiaan
Nyonya Misani dan puteranya Rehan bukan dibuat-buat, tapi murni datang dari
lubuk hati keduanya yang paling dalam. Saat mengungsi ke famili dan kembali ke
rumahnya sekarang, dari gubuk reot kini berobah menjadi rumah beton.
Saking senangnya
menempati rumah baru, Rehan tanpa rasa malu dan sungkan dengan polosnya
bernyanyi dan bersiul sambil kedua tangannya memegang dan memetik kunci yang
terbuat dari gabus seperti ia sedang memainkan ukulele.
Ungkapan tulus
betupa ucapan terima terus dilontarkan Rehan mewakili ibunya yang tidak bisa
berbahasa Indonesia ini.
Sekarang Saya dan Mama Sudah Senang
"Sekarang
mama dan aku sudah bahagia sekali. Dulu rumah kami jelek, sekarang rumah saya
bagus," kata Rehan dengan nada polos.
Rehanpun
mendoakan TNI AD dan polisi yang telah membangun rumahnya menjadi bagus agar
diberi umur panjang.
Bukan hanya
Rehan dan Ibunya saja yang berterima kasih, salah satu warga bernama Paidi, (56)
yang rumahnya dibangun baru juga mengucapkan rasa yang sama.
Dengan mata
berkaca-kaca, ia menyampaikan rasa suka citanya sudah dapat menempati rumah
berubin lantai yang dibangun TNI AD selama kegiatan Binter Terpadu di Desa
Waekasar.
Dalam kegiatan
kemarin, tiga RTLH yang sudah selesai dibangun telah diserahkan kepada
pemiliknya untuk segera ditempati. Dandim dan rombongan langsung melihat dari
dekat ketiga rumah tersebut.
Selain
penyerahan tiga RTLH yang telah dipugar, bertempat di desa Waekasar, Dandim
juga secara simbolis menyerahkan kunci empat buah MCK yang dibangun di salah
satu dusun di desa Debowae, Kecamatan Waelata.
Dalam kesempatan
itu, Dandim menyampaikan rasa terimakasih kepada Bupati dan Pemkab Buru yang
begitu baik bersinergis dan mensuport dengan TNI AD , sehingga kegiatan
membedah RTLH dan membangun MCK diselesaikan tepat waktu.
Dandim juga menyentil
kalau kegiatan Binter terpadu yang dilaksanakan oleh Kodim 1506/Namlea ini
dalam rangka hari Juang Kartika.
Menyoal lebih
lanjut soal program bedah rumah dan MCK ini, Dandim mengharapkan ke depan
sinergis yang baik tettap terjalin dengan pemerintah daerah, sehingga RTLH yang
masih banyak ditemui di desa-desa dapat dipugar oleh TNI AD dan dibantu
kepolisian.
Asisten III
Pemkab Buru juga menyambut baik kegiatan Binter terpadu drngan sasaran fisik
memugar RTLH dan membangun MCK.
Kata Mamulaty,
kalau kegiatan ini dibangun pihak ketiga bukan hanya membutuhkan biaya besar,
tapi waktunya agak lama.
Sedangkan bila
dibangun TNI AD dan dibantu kepolisian, dalam hitungan Minggu sudah selesai.Ia
berharap pula, agar sinergis ini tetap terjalin baik dalam kegiatan serupa atau
yang lain di waktu mendatang. (SBS/11)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!