Namrole, SBS
Walaupun baru
melakukan pengembalian berkas pendaftaran, Minggu (10/11) ke Sekretariat Tim
Penjaringan Calon Kepala Daerah (Calkada) DPD II Partai Golkar Kabupaten Buru
Selatan (Bursel), namun pasangan Bahtiar La Galep – Sami Latbual (BISA)
nampaknya akan mendapatkan rekomendasi partai itu sebagai salah satu tiket maju
sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Bursel.
Hal ini
dikarenakan, partai yang kini di pimpin oleh Airlangga Hartarto itu terlihat
dari penyampaian yang dilontarkan perwakilan DPD II Partai Golkar Kabupaten
Bursel Vence Titawael ketika memberikan sambutan diselah-selah penyambutan
pengembalian berkas pendaftaran pasangan BISA di Sekretariat Tim Penjaringan, Minggu
(10/11).
Titawael katakan,
Partai Golkar sengaja membuka penjaringan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati
Kabupaten Bursel berdasarkan dengan 2 hari besar dan bersejarah dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara ini, yakni pembukaan tepat dengan Hari Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 2019 dan penutupan bertepatan dengan Hari Pahlawan tanggal
10 November 2019.
“Artinya Partai
Golkar sebenarnya ingin mencari sosok pemuda yang berjiwa pahlawan,” kata Titawael
yang disambut terikan BISA dan tepuk tangan oleh pendukung BISA yang hadir.
Lanjutnya,
sosok seorang pemuda yang berjiwa pahlawan itu mesti diimplementasikan dalam
setiap aspek perbuatannya, tidak mementingkan kepentingan pribadi, bahkan relah
berkorban untuk kepentingan banyak orang.
“Bahkan nyawa
sekali pun harus menjadi taruhannya. Dan rasa-rasanya setelah kita mmengikuti
proses dari awal, yang bisa memenuhi kriteria itu ada di pasangan BISA
sebenarnya,” ucap Vence yang kembali disambut terikan BISA disertai dan tepuk
tangan para pendukung.
Titawael
mengungkapkan, pasangan BISA dalam proses di legislative, baik kabupaten maupun
provinsi telah mampu menunjukkan integritas dan moral yang baik dalam mengawal
seluruh pembangunan di daerah ini.
“Kalau saja DPD
II Partai Golkar bisa mengeluarkan rekomendasi hari ini, saya merekomendasikan
BISA harus mendapatkan rekomendasi, karena saya yakin dengan pasangan BISA ini
bisa membuat sejarah baru di Kabupaten Bursel, bisa memenangkan pemilihan di
Tahun 2020,” ujarnya.
Dikatakan, suara
Golkar itu suara rakyat dan tentunya Golkar selalu mendengar suara dari
masyarakat di tingkat bawa.
“Santer
terdengar bahwa salah satu pasangan yang punya elektabilitas, asektibilitas itu
adalah BISA sehingga untuk memperkuat itu dibutuhkan lembaga survey seperti
yang telah disampaikan oleh Ketua Tim Penjaringan dalam rangka memperkuat itu,”
ucapnya.
Vence berharap,
mudah-mudahan saja dalam survey itu, masyarakat tetap berada pada keputusan
bersama sehingga pasangan BISA juga dapat menduduki rating tertinggi dalam
perolehan survey itu.
“Berikut juga
akan dilakukan pleno terbuka untuk mendalami visi dan misi dari setiap calon,
tentunya ini sangat penting, setiap calon yang telah memenuhi syarat formal di
Partai Golkar akan menyampaikan visi dan misinya dalam rangka memberikan
referensi untuk DPD II yang akan menentukan siapa-siapa saja yang akan
direkomendasikan ke atas DPD I Provinsi Maluku dan selanjutnya akan dilanjutkan
ke DPP untuk memutuskan salah satu dari sekian banyak calon yang diususlkan itu
untuk mendapatkan rekomendasi,” tuturnya.
Sedangkan Ketua
Tim Penjaringan Calkada DPD II Partai Golkar Kabupaten Bursel Kabupaten Bursel,
Sunardi Gura Mamulati saat itu pun menutup sambutanya dengan berharap saatnya
nanti Golkar pun akan merekomendasikan pasangan BISA.
“Semoga kita
semua BISA,” ucapnya.
Sedangkan, salah
satu mantan Caleg Partai Golkar, Linda Tasane yang dipercayakan sebagai MC
dalam acara penyambutan Calkada yang mengembalikan formulir pun sempat menyapa
Bahctiar La Galep sebagai Bupati dan bukan Bakal Calon Bupati.
“Yang terhormat
Bapak Bupati,” kata Linda yang langsung disambut teriakan amin oleh Tim BISA
yang hadir.
Sementara itu,
Bahctiar di hadapan Fungsionaris DPD II Partai Golkar maupun Tim Penjaringan
mengaku bahwa pasangan BISA sudah mendaftar di sejumlah Partai.
Pria yang akrab
disapa LG ini mengaku bahwa selama ia dan Sami Latbual dipercayakan sebagai
wakil rakyat di DPRD Kabupaten maupun provinsi selama 10 tahun, banyak hal
kemasyarakatan yang telah menjadi perhatian pihaknya untuk diperjuangkan dan
diperbaiki demi kemajuan daerah ini.
Di samping itu,
dalam tugas-tugasnya sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku pun sering
menyuarakan kepada Gubernur Maluku bahwa kalau mau belajar dan kalau mau
jadikan laboratorium untuk membangun kerukunan hidup manusia Indonesia yang
berbhineka ini, maka itu bisa dipelajari di Bursel.
“Di Ambon pasca
rusuh itu ada sekat-sekat, memang dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak ada
masalah, tetapi dalam pemukiman-pemukiman, terpisah-pisah, iya kan. Di Bursel
tidak ada itu, nah ini Indonesia yang benar dan ini bukan sekali dua kali saya
bilang, bahkan pernah mendesak pemerintah daerah, gereja di Namlea itu harus
segera di bangun, harus segera di selesaikan,” ucapnya.
Kendati, lanjut
LG, kemudian ada pikiran-pikiran dari oknum tertentu yang kemudian menyudutkan
dirinya atas niat baiknya yang ingin membangun daerah ini dalam bingkai
persaudaraan yang rukun tersebut.
“Sempat beta
dapat pukulan, wah LG mau apa ini, 1 semangat saya bahwa tidak ada lain,
membangun daerah ini, membangun negeri ini, membangun Bursel ini hanya dengan 1
syarat, cara pandang kita, semua masyarakat kita adalah sama. Itu adalah
semangat yang paling hakiki. Demi Allah saya bilang itu semangat saya yang
paling hakiki, yang paling mendalam. Bentuk intimidasi dalam bentuk apa pun
adalah musuh pasangan BISA,” tegasnya.
Ia pun mengaku,
dalam kesehariannya yang tak membedahkan agama, suku dan etnis, terkadang pun
Ia selalu mendapatkan fitnah.
“Saya sempat di
fitnah, karena saya masuk Gereja saya masuk Mesjid, ini orang dia agama apa.
Memang anggota DPRD itu anggota DPRD kelompok tertentu, tidak,” ucapnya.
Ketika melanjutkan
prosesi pendaftaran di Sekretariat Tim Penjaringan DPC Partai Demokrat
Kabupaten Bursel pun ia terus mengklarifikasi berbagai tudingan yang
dilontarkan kepadanya.
“Saya sebenarnya
tidak mau sampaikan, tetapi kalau fitnah it uterus disampaikan oleh oknum-oknum
tertentu secara terus menerus, maka akan dianggab sebagai suatu kebenaran.
Sebab, ketika saya memberikan bantuan kepada Gereja, saya difitnah. Ketika
memberikan kepada Mesjid, diam,” pungkasnya.
Bahkan, LG pun
menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bursel untuk tidak terjebak
dalam berbagai persoalan perbedaan yang selama ini dimainkan oleh oknum-oknum
tertentu untuk memecah belah hubungan persaudaraan yang harusnya terus
disuburkan di daerah yang kental dengan hubungan Kai Wait ini.
“Saya sampaikan
ini supaya kita jangan terkooptasi dengan soal-soal perbedaan. Kalau kita cuma
mau mempermasalahkan soal agama, suku, etnis di negeri ini, maka tidak mungkin
kita mau maju, itu omong kosong,” tandasnya. (SBS/Tim)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!