Close
Close

Masyarakat Ambil Bagian Dalam Penyusunan AMDAL RSU Namlea


Namlea, SBS
Masyarakat Dilibatkan dalam dalam penyusunan AMDAL dan izin lingkungan pembangunan RSUD Tipe C di Kota Namlea, Kabupaten Buru, Maluku.

RSU Tipe C yang dianggarkan bakal menelan dana DAK dari Kementrian Kesehatan mencapai Rp.300 milyar lebih itu, proses Amdal dan izin lingkungannya kini sedang digarap secara serius."RSUD ini berada di atas lahan seluas 5 ha dengan luas bangunan 5.442,85 meter bujur sangkar, karena itu wajib memiliki dokumen AMDAL,"jelas Direktur RSUD Namlea, dr Helmy kepada Siwalima di Namlea, kemarin (2/12).

Untuk menggarap dokumen amdal ini, pihak RSUD Namlea telah menunjuk perusahan konsultan CV Tengkonindo Teknik Geospasial. Perusahan itu kini sedang serius mengananinya dan selama dua hari lalu telah mengundang masyarakat dan pihak terkait, termasuk dari Kantor Bappedal Propinsi Maluku guna berdiskusi.

Ir Muhammad Anshori MSi dari Kantor Konsultan CV TTG menjelaskan, tujuan dilibatkannya masyarakat dalam proses AMDAL dan izin lingkungan, agar masyarakat mendapatkan informasi m ngenai rencana usaha dan atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan.

Selain itu, agar masyarakat dapat menyampaikan pendapat dan atau tanggapan atas rencana kegiatan yang berdampak penting terhadap pembangunan.
Kemudian masyarakat dapat menyampaikan saran dan atau pendapat atas proses izin lingkungan.

Sedangkan tujuan dari studi AMDAL agar dapat mengidentifikasi rona lingkungan hidup, mengidentifikasi rencana kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup.

Serta memperkirakan dan mengevakuasi dampak penting terhadap lingkungan hidup, merencanakan upaya pengelolaan lingkungan hidup, dan merencanakan pemantauan lingkungan hidup.

Dalam diskusi dengan masyarakat terdampak dengan lokasi proyek yang berbatasan antara Desa Namlea dan Desa Siahoni, Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru ini, masyarakat menyambut positif pembangunan rumah sakit tersebut.

Terkait dengan pengelolaan lomba cair dan padat yang bakal dihasilkan saat rumah sakit tersebut kelak beroperasi, masyarakat sungguh yakin akan dibangun juga tempat pengolahan limbanya, sehingga tidak dibuang sembarangan ke lingkungan pemukiman.

Sementara itu, dr Helmy lebih jauh menjelaskan, kalau RSUD Tipe C ini kelak akan menjadi rumahsakit rujukan yang menampung pasien rujukan dari rumahsakit terdekat.

Rumah sakit ini pada tahap awal telah dibangun bangunan utama rawat jalan dan administrasi..
Kemudian pada tahap kedua, dibangun bangunan IGD, rawat inap (1) dan kamar jenazah.

Sedangkan pada tahap ketiga, dibangun bangunan tindakan dan intensif care, rawat inap (2), dan bangunan IPSRS.

"Rumah sakit ini juga dibangun dengan tetap membangun konsep air bersihnya dan juga konsep airlimbahnya,"demikian dr Helmy. (SBS/11)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post