Ketua Inisiator Partai Koalisi TOP-BU jilid 2, Arwa Waris pun mengaku pasrah kursi Wakil Bupati itu tidak akan lagi terisi hingga habis masa jabatan Bupati Tagop Sudarsono Soulissa bulan Juni 2021 mendatang.
Sebab, pengisian kursi tersebut seharusnya sudah dilakukan sebelum 18 bulan sisa masa jabatan pemerintahan saat ini. Tetapi, yang terjadi hingga memasuki 17 bulan sisa masa jabatan, kursi tersebut pun masih kosong.
“Tidak bisa lagi waktunya,” kata Arwa Waris kepada media ini melalui WhatsApp pekan kemarin.
Ia menuding ada pihak-pihak yang sengaja untuk membuat pemerintahan di Kabupaten Bursel pincang tanpa adanya seorang Wakil Bupati.
“Beta sudah tidak mengarti lagi, mungkin ada pihak-pihak yang tidak mau ada Wakil Bupati lagi kaapa, biar pemerintah daerah jalan pincang tanpa seorang Wakil Bupati,” paparnya.
Kendati begitu, ia tidak menyebutkan siapa pihak yang menginginkan agar kursi Wakil Bupati itu tidak terisi.
Ia mengaku, hingga kini sejumlah Partai Koalisi telah menyerahkan Rekomendasi Partai, yakni PAN merekomendasikan Hadji Ali, PKB dan PKPI merekomendasikan Arwa Waris, Partai Golkar dan PBB merekomendasikan Zainuddin Booy.
Selanjutnya, PPP merekomendasikan Masrudin Solissa dan Partai Hanura merekomendasikan Alfred E Lesbatta.
Sedangkan hanya 2 partai saja yang tidak pernah menyerahkan Rekomendasi mereka terkait figur Calon Wakil Bupati kepada Partai Koalisi untuk selanjutnya diusul ke Bupati, yakni PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.
“Sudah tidak ada kabar dari mereka,” ucapnya.
Tak hanya itu, pihak DPRD Bursel pun terkesan tak memberikan respon apa-apa hingga saat ini pasca pihaknya mengkomunikasikan hal itu sejak beberapa bulan lalu.
“Beta sudah komunikasi dengan DPRD, tapi tidak ada respon. Komunikasi dilakukan setelah selesai pelantikan kemarin,” tuturnya.
Arwa kepada media ini, Selasa (8/10/2019) lalu sempat mengaku bahwa PDI Perjuangan dan Partai Demokrat menjadi partai yang menghambat pengusulan Calon Wakil Bupati lantaran tidak pernah menyerahkan Rekomendasi Partai.
"Rekomendasi yang belum ada cuma PDIP dan Demokrat," kata Arwa.
Sedangkan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel Ahmad Umasangadji yang dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (8/10/2019) malam menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya memang belum menyerahkan rekomendasi karena partainya memang belum menerbitkan rekomendasi tentang siapa Calon Wakil Bupati yang direkomendasikan.
"Perlu Saya sampaikan bahwa sampai sekarang belum ada rekomendasi dari partai terkait dengan pengisian sisa masa jabatan Wakil Bupati masa jabatan 2016 - 2021," ucapnya.
Sementara Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bursel Gerson E Selsily yang dikonfirmasi via pesan singkat dan WhatsApp tak merespon. Telepon selulernya pun tak bisa dihubungi.
Untuk diketahui, rencana Tim Partai Koalisi untuk memutuskan 2 nama Calon Wakil Bupati tak jelas lantaran beberapa kali Rapat yang dilakukan tak bisa menghasilkan keputusan terkait 2 nama yang harus diusulkan.
Bahkan beberapa kali Tim Partai Koalisi pun batal melaksanakan Rapat untuk memutuskan hal itu lantaran sejumlah pimpinan Partai tak hadir.
Diantaranya ketika Tim Partai Koalisi akan menggelar rapat bersama di kediaman Ketua Inisiator Partai Koalisi, Arwa Waris batal dilaksanakan. Akibatnya, nasib kursi Wakil Bupati Bursel yang hingga kini masih kosong pun tak jelas kapan bisa terisi.
Ketua Inisiator Partai Koalisi, Arwa Waris kepada media ini, Selasa (24/9) mengaku batalnya rapat itu lantaran banyak pimpinan partai koalisi tak hadir dalam rapat untuk menyerahkan rekomendasi masing-masing partai soal figur Calon Wakil Bupati Bursel dan untuk memutuskan 2 Calon Wakil Bupati yang hingga kini masih lowong itu untuk diserahkan ke Bupati.
Mereka yang tak hadir itu diantaranya Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bursel Gerson E Selsily dan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bursel Zainudin Booy.
“Iya tidak jadi rapat. Pa Gerson dan Pa Booy serta yang lain tidak datang,” kata Arwa.(SBS-01)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!