Jakarta, SBS
Pengeboran panas bumi atau Geothermal yang dilakukan PT. PLN di Tulehu bukan merupakan penyebab terjadinya gempa bumi di Ambon pada beberapa waktu lalu, hal ini terungkap melalui penjelasan para pakar dan ahli dalam diskusi yang digagas oleh Pemerintah Kota Ambon dan PT. PLN bertempat di Kantor PLN Pusat – Jakarta.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor PLN Pusat ini, dihadiri oleh Wakil Walikota (Wawali) Kota Ambon, Syarif Hadler, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ambon, Enrico Matitaputty, Kepala Pelaksana BPBD Kota Ambon, Demmi Paais, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon, Lucia Izaac, Sekretaris Bappeda dan Litbang Kota Ambon, E. Maail, Sekretaris BPBD Kota Ambon, Eva Tuhumury.
Hadir juga Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Ambon, sementara dari PT. PLN Pusat hadir Executive Vice President Energi Baru dan Terbarukan, Zulfikar Manggau, Vice President Panas Bumi PT PLN, Aris E. Susangkiyono, Kepala Sub Direktorat Ketehnikan dan Lingkungan Dirjen Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM, Roni Candra Harahap.
Tidak hanya itu, dalam pertemuan tersebut juga dihadirkan para pakar dan ahli yang terdiri dari Dr. Ferad Puturuhu (Unpatti), Dr Eng. Yunus Daud (UI), Dr Suryantini (ITB), dan Dr Alvend Sugiawan (ITB) sebagai narasumber.
Wakil Walikota Kota Ambon, Syarif Hadler pada kesempatan tersebut menjelaskan, kondisi gempa bumi yang terjadi di Maluku sampai saat ini sudah terjadi sebanyak 2.924 kali gempa dan ini tidaklah lazim.
"Atas ketidak laziman ini, kemudian oleh sebagian kalangan mengkaitkan dengan proyek pembangunan Geothermal di Tulehu," katanya.
Menurut dia, dialog dan kajian ilmiah yang dilakukan Pemkot Ambon ini guna menepis berbagai isu yang berkembang terkait gempa bumi yang terjadi di Maluku sejak September 2019 lalu.
Dimana, lanjut dia informasi yang beredar di masyarakat bahwa gempa bumi yang mengguncang Maluku pada tanggal 26 September 2019 lalu, diakibatkan oleh pengeboran pembangunan sumber daya energi yang berasal dari perut bumi atau geothermal di Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
"Gempa yang terjadi di Maluku tidak disebabkan oleh pengeboran sumber daya energi," terangnya.
Salah seorang Pakar Geothermal dari Universitas Indonesia Yusuf Daud menjelaskan, Pembangunan proyek Geothermal atau sumber daya energi yang berasal dari perut bumi yang merupakan sumber energi baru tidak ada kaitannya dengan masalah gempa bumi di Maluku khususnya Kota Ambon.
"Hal itu bisa terjadi, tetapi kalau geothermalnya sudah berproduksi. Sementara yang ada di Negeri Tulehu itu belum berproduksi. Dengan demikian bahwa tidak ada hubungan antara geothermal di Tulehu dengan gempa yang masih terjadi di pulau Ambon dan sekitarnya. Gempa bumi yang terjadi disana itu lebih kepada bersifat tektonik," tegasnya.(SBS/12)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!