Namrole, SBS
Persoalan yang
terjadi beberapa waktu lalu dimana pedagang ikan di pasar Kai Wait saling usir
akibat persaingan dalam menjual ikan mereka yang berimbas pada pengusiran
pedagang ikan dari Desa Pohon Batu direspon cepat oleh Pemda Buru Selatan
(Bursel).
Sekda Bursel
Iskandar Walla yang menerima laporan tentang hal ini bergerak langsung turun ke
pasar ikan Kai Wait untuk mengkroscek kondisi pasar dan pedagang yang ada
disana.
Saat turun ke
pasar, Sekda di dampingi oleh Kadis perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
H Tuarita, Kasat Pol PP Asnawi Gay, Kepala Bidang Pasar Disperindag Sarifudin
Souwakil dan beberapa anggota Satpol PP .
Sekda saat tiba
di pasar memerintahkan kepada Kasat Pol PP dan Kadis Disperindag supaya menata
dan membuat nyaman Pasar Kai Wait untuk masyarakat baik itu pedagang maupun
pembeli.
“Yang jelas
harus bikin nyaman semua orang yang berdagang dan membeli disini karena ini
pasar, dan pasar merupakan tempat bagi semua masyarakat mencari hidup. Jadi
tidak ada untuk kaum si A atau si B, pasar untuk semua dan ini juga bukan
permanen. Pasar untuk semua orang hidup, cari hidup ramai-ramai jangan sampai
ada yang bilang yang lain tidak punya hak disini,” pinta Sekda kepada Kasat Pol
PP dan Kadis Disperindag dihadapan pedagang dan wartawan, Jumat (17/01/2020).
Disamping itu,
Sekda juga tegaskan agar pasar harus memberi pendapatan untuk kas daerah
sehingga pembangunan dapat berkelanjutan.
“Dinas harus
memberikan rasa nyaman kepada semua yang berjual, dan pendapatan untuk daerah
itu harus ada. Kasat dan Satpol PP itu punya tugas untuk mengamankan semua
tidak ada yang boleh dirugikan. Harus ditata dengan baik, yang jelas pasar itu
tempat untuk semua bertransaksi dengan rasa nyaman,” tegas Sekda.
“Beta juga lewat
di situ dan melihat memang benar ada yang berjualan ikan di jalan raya, tapi
kita tidak bisa serta merta melarang mereka karena mereka juga mencari hidup.
Asalkan jangan ada persaingan yang tidak sehat, mereka akan kami tata kembali,”
tambahnya.
Sekda
mengatakan, solusi untuk masalah ini yaitu, Pemda Bursel melalui Disperindag
dan dibantu oleh SatPol PP akan mengatur pasar tersebut dengan pertimbangan
akan memprioritaskan pedagang yang sudah lama tanpa mengesampingkan pedagang
yang baru.
“Solusinya kita
akan tata pasar ini dan memprioritas orang-orang yang sudah lama berjualan
disini. Jadi mereka diprioritas dulu jangan sudah senang baru orang lain mau
datang, dengan catatan jangan menjual
harga lebih tinggi harus disesuaikan dengan pedagang yang lain. Kalau harga
tinggi konsumen ini kan dia cari yang lebih murah. Otomatis pedagang yang lain
rugi,” tandasnya.
Sementara
informasi yang di peroleh dari salah satu pedagang ikan pasar Kai Wait, Surny
Rentua mengatakan pedangan yang ada di pasar tersebut lebih dari 20 orang, dan
para pedagang membayar 1 juta per meja dengan jangka waktu pelunasan selama 4
bulan.
“Ini meja
dikerjakan oleh pihak ketiga dan kami mencicilnya selama empat bulan. Jadi dua
meja ini dua juta,” ucap Rentua.
Persoalan
terjadinya adu mulut antara pedagang ikan dari desa Pohon Batu dengan Pasar
ikan di Pasar Kai Wait menuru Rentua, disebabkan karena para pedagang ikan dari
Desa Pohon Batu menjual ikan dengan harga murah dan tidak menyesuaikan dengan pedagang
lain yang ada di pasar Kai Wait.
“Jadi dipasar
ini sesuai kesepakatan bersama itu di kasih ijin untuk mereka hari pasara saja
(Rabu dan Sabtu), kalau hari lain itu katong disini yang jadi penada, kan
katong pemborong kalau mereka berjualan keliling bisa tapi kalau mau duduk
didalam sini tidak, sebab mereka kasih ke katong itu 6 ekor mereka jual ke
masyarakat itu 8 ekor, itu bagaimana, katong seng mau karena nanti katong rugi.
Katong punya ikan tidak laku tapi mereka punya laku terus karena jual 8 ekor,”
terangnya.
“Sementara
mereka tidak bayar meja, minta uang untuk bayar air juga mereka tidak kasih.
Kalau mereka mau buat meja itu harus dibicarakan dalam rapat bersama dengan
kepala pasar dan semua pedagang ikan. Sebab
mereka dari dulu hanya datang dan berikan ke kita saja, dan kita yang
jual,” pungkasnya. (SBS/01)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!