Close
Close

Mobil Pemda Akan Antar Jemput Pedagang Dari Masyarakat Adat


Namrole, SBS 
Pemda Buru Selatan telah melakukan terobosan-terobosan demi kesejahteraan masyarakat. Kali ini Kabar gembira datang bagi masyarakat adat yang berprofesi sebagai pedagang di Pasar Kai Wait, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel).

Sebab, para pedagang yang notabenenya dari masyarakat adat akan di berikan fasilitas mobil oleh Pemda untuk menjemput dan mengantar para pedagang yang datang menjual hasil kebun di Pasar Kai Wait maupun yang akan pulang ke tempat tinggalnya.

"Ini perintah dari atasan kepada saya dilanjutkan ke Kadis Perhubungan untuk memfasilitasi semua pedagang dari basudara adat kita yang datang berjualan di sini. Nanti di jemput dan diantar balik," kata Sekda Bursel, Iskandar Walla kepada Kadis Perhubungan Muhammad Sukri disaksikan langsung oleh para pedagang dari masyarakat adat.

Dikesempatan itu, sebagai bentuk kepedulian Sekda kepada pedagang dari masyarakat adat, Ia pung langsung menggantikan uang transport yang telah dikeluarkan oleh puluhan para pedagang yang sudah datang untuk berjualan di pasar Kai Wait tersebut.

"Jadi hari ini saya ganti, Pak Kadis Perhubungan dipercepat ya, kalau tidak dipercepat nanti Pak Kadis yang punya giliran untuk menggantikan uang transport dari basudara adat ini," tegas Sekda.

"Lalu penjemputnya Selasa antarnya, baliknya Rabu, dan  jemput Jumat, antar baliknya Sabtu," tambah Sekda.

Di hadapan para pedagang, Sekda juga menegaskan kepada Kadis Perdagangan H Tuarita supaya tidak boleh mengambil retribusi dalam bentuk apapun dari masyarakat adat.

Sebab menurutnya, jika mereka (pedagang) ditarik retribusi, ditambah ongkos mereka datang ke pasar, maka sudah pasti mereka tidak akan mendapatkan keuntungan, malahan mereka akan mengalami kerugian.

Bukan hanya itu, Sekda juga menegaskan kepada Kasat Satpol PP Asnawi Gay supaya selalu memperhatikan pedagang dari masyarakat adat tersebut.

"Untuk mereka pedagang dari basudara adat, tidak boleh ditarik retribusi ya, dan Pak Kasat nanti diperhatikan untuk semua basudara adat yang berjualan disini," ujar Sekda.

Untuk teknis penjemputan dan mengantar balik para pedagang ini ke tempat tinggal mereka, Sekda mempercayakan kepada Kadis Perhubungan, dan untuk pedagang akan diakomodir oleh ketua Koperasi Barasehe, Max Lesnussa.

"Pemerintah hadir untuk kesejahteraan masyarakat, supaya mereka merasa otonomi daerah itu ada. Jadi fungsikan hal-hal ini. Intinya  pemerintah hadir untuk mensejahterahkan rakyat," tandasnya.

Di kesempatan itu juga Ketua Koperasi Barasehe, Max Lesnussa menghimbau kepada para pedagang agar dapat menjaga ketentraman dan kebersihan saat berjualan agar terciptalah suasana yang aman dan nyaman, baik itu bagi para pembeli maupun para penjual.

"Ibu Bapak sudah dengar yang disampaikan Bapak Sekda kan, hanya kami minta, basudara semua bisa menjaga keamanan dan kebersihan. Kalau bersih semua pasti rasa nyaman kan," ucapnya.

Setelah itu, Sekda juga meninjau WC umum yang dikelolah oleh Koperasi Barasehe, dan Sekda memuji menejemen Koperasi tersebut, sebab kantornya sudah bersih begitu juga dengan WC umumnya.

Hanya saja terkait adanya laporan bahwa ada limba rumah tangga yang tak terurus dan menyebabkan munculnya bau tidak sedap, Sekda langsung memanggil Kadis Lingkungan Hidup, Lukman Solissa untuk turun ke lokasi dan mencari solusi guna mengatasi limbah tersebut. Bukan hanya, limba rumah tangga itu, tetapi limbah dari pasar ikan juga harus di lihat oleh Dinas Lingkungan Hidup.

Usai dari situ, Sekda juga meninjau bangunan-bangunan liar yang sempat di pasang larangan melakukan aktivitas oleh Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Bursel. Sekda berjanji setelah kembalinya dari Kota Ambon nanti ia akan menyelesaikan masalah tersebut. (SBS/02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post