Namrole, SBS
Gubernur Maluku Murad
Ismail meminta kepada seluruh Tokoh Agama yang ada di Bursel untuk menjaga kualitas
pesta demokrasi yang akan berlangsung pada september tahun 2020 dalam menentukan
pemimpin Lima tahun kedepan.
Permintaan ini
disampaikan Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asissten I Bidang
Pemerintahan Setda Bursel, Alfario Soumokil saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi
dan Pembinaan Antar Tokoh Agama Di Kabupaten Bursel yang berlangsung di auditorium
lantiai II Kantor Bupati Bursel, Selasa (17/3/2020).
Dalam kegiatan
yang mengangkat tema ‘Peranan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Dalam
Mewujudkan Kerukunan Untuk Pilkada Bursel 2020 Yang Aman Dan Damai’ ini
bertujuan untuk mengutakan peran FKUB jelang Pilkada.
“Pemilihan umum
merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana berwujudan kedaulatan
rakyat guna menghasilkan pemerintahan demokrasi. Pemerintah yang dihasilkan
dari Pemilu diharapkan menjadi pemerintahan yang mendapatkan legitimasi yang
kuat dan amanah, karena itu diperlukan upaya-upaya dari seluruh komponen bangsa
termasuk parah tokoh agama untuk menjaga dan terus meningkatkan kualitas Pemilu
yang langsung, umum, bebas dan rahasia,” kata Gubernur dalam sambutannya.
Gubernur
sampaikan, fakta menunjuhkan bahwa hingga saat ini telah terjadi satu kecenderungan
fenomena penurunan tingkat partisifasi politik masyarakat dalam Pemilu dari
tahun ke tahun.
Untuk Provinsi
Maluku, angka partisipasi Pilkada lebih kurang dari 80 %, tetapi fenomena
tersebut harus disikapi bersama dengan baik, dan hal ini perlu perhatian khusus
dan ekstra dari Pemda serta seluruh masyarakat untuk menyukseskan penyelenggaraan
Pilkada Bursel tahun 2020.
“Diharapkan partisipasi
masyarakat secara keseluruhan dan kami menghimbau agar pada tanggal 23 September
2020, silakan datang berbondong bondong ke TPS masing-masing untuk menyalurkan
hak politiknya, dan jangan ada masyarakat yang tidak menggunakan hak politiknya,
karena suara anda adalah masa depan negeri ini,” kata Murad.
Pelaksanaan pemilu,
lanjutnya, membutuhkan iklim dan kondisi yang kondusif serta suasana damai yang
memungkinkan seluruh proses pemilu dapat berlangsung dengan aman, tertib,
lancar, efesien, efektif, adil dan demokratis.
Dirinya mengajak
semua masyarakat untuk memahami dinamika sosial politik yang akhir-akhir ini
terjadi baik itu melalui media masa atau media elektronik, dan terutama di
media sosial yang cenderung meningkat, sehingga semua pihak harus tetap
berpikir rasional dan menebarkan kedamaian serta kesejukan di tengah hiruk
pikuk tersebut.
“Kami mengajak
agar masyarakat memahami dinamika ini, sehingga momentum Pilkada serentak tahun
2020 di wilayah Maluku dan lebih khususnya lagi di kabupaten Bursel dapat berjalan
dengan aman dan damai,” harapnya.
Gubernur menjelaskan,
kendati masih terdapat berbagai masalah dalam implementasi di lapangan, namun
harus diakui bahwa dengan dibentuknya FKUB di provinsi dan kabupaten /kota,
berbagai persoalan terkait dengan pembangunan rumah ibadat dan permasalahan
antar umat beragama dapat dipecahkan.
FKUB telah
menjadi mitra strategis Pemda dalam meningkatkan kualitas kerukunan umat
beragama dan mewujudkan suasana yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
“Kita juga mengharapkan
peran FKUB dalam membina masing masing umatnya agar Pilkada serentak 2020 ini
dapat berjalan dengan baik dan sukses,” imbuhnya.
Dikesempatan itu
Gebernur meminta kepada FKUB agar Pertama,
terus memberikan seruan dan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat; Kedua, menghimbau masyarakat luas untuk
tidak dapat melakukan undakan yang dapat menimbulkan gangguan ketentraman dan
ketertiban umum, munculnya konflik sosial dan mengganggu kerukunan hidup umat
beragama; Ketiga, mendorong
terpilihnya kepala daerah dan wakil kepala daerah yang berintergritas tinggi,
religi beraklak mulia, dan tidak cacat moral.
“Keempat, berperan
secara aktif untuk menciptakan suasana yang kondusif dan damai di tengah tengah
masyarakat dan bersama sama pemerintah daerah menjaga kondisi stabilitas,
keamanan, ketentraman dan ketertiban umum selama berlangsungnya seluruh tahapan
pemilu. selanjutnya kami mengalak tokoh tokoh aqama, organisasi kemasyarakatan
dan seluruh masyarakat pada umumnya untuk menggunakan hak pilihnya dengan
cerdas tanpa terpengaruh kampanye hitam dan prakuk prak'uk politik uang,” tutupnya.
(SBS/02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!