Close
Close

Cegah Corona, Pemdes Waenono Sidak Warga Pelaku Perjalanan

Namrole, SBS 
Pemerintah desa Waenono, Kecamatan Namrole, Kabupaten Bursel, terus berusaha melindungi wargawanya dari wabah virus corona.

Hal ini dibuktikan dengan gerak cepat yang dilakukan oleh Pemerintah desa tersebut setelah mengetahui ada warga yang baru tiba di desanya setelah melakukan perjalan ke luar daerah.

“Jadi tadi kami menerima laporan dari masyarakat bahwa ada warga yang baru saja tiba di Desa Waenono setelah melakukan perjalanan dinas ke Jawa, makanya tadi kami langsung ke yang bersangkutan,” ujar staf pemerintahan desa Waenono, Ricky Nurlatu kepada wartawan di Namrole, Rabu (15/4/2020).
Menurut Nurlatu, dia telah diperintahakan oleh Kades Waenono untuk melihat langsung kondisi pelaku perjalanan yang diketahui bernama Sumarto Sangadji itu.

Lanjutnya, setelah tiba di kosan (30), Nurlatu lantas meminta identitas dan menanyakan rekam jejak perjalanan yang bersangkutan untuk dilihat, sebab baru beberapa menit tiba di kosannya, keberadaan Sangadji sudah membuat panik warga di sekitar tempat kosnya.

“Kami tibah di kos Sumarto Sangadji, dia langsung menerankan bahwa dia sudah melakukan perjalanan dari Jawa ke ambon, kemudian ke Namlea dan ke Bursel. Dan semua perjalanan itu yang bersangkutan sudah melalui tahapan-tahapan karantina sesuai dengan instruksi pemerintah,” ucap Nurlatu.

Lebih jauh Nurlatu menerankan, ketika diminta terkait surat jalan dan bukti karantina serta surat pemeriksaan kesehatan, ternyata yang bersangkutan memilikinya.

“Surat-suratnya ada, tapi tetapi harus dikarantina sesuai prosedur yang berlaku,” kata Nurlatu.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Bursel Ibrahim Banda saat dihubungi wartawan tak merespon.
Namun, salah satu Petugas Kesehatan Gustu Covid-19 kabupaten Bursel, Enjel Laisina Huwae yang diketahui telah melakukan pemeriksaan terhadap Sumarto Sangadji mengatakan bahwa yang bersangkutan telah diperiksa dan tidak menunjukan tanda-tanda yang mencurigakan.

“Tadi sudah kami data, kami tes suhu tubuh dan suhunya normal. Surat-suratnya juga ada,” ujar Enjel.
Kendati demikian kata Enjel, yang bersangkutan akan tetap dipantau oleh tim demi mencegah jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

“Dia dari Jakarta tanggal 31 Maret 2020, tiba di Ambon tanggal yang sama, berangkat dari Ambon 14 Februari 2020, tiba di Namlea tanggal 15 April 2020 dan langsung ke Namrole tepatnya di desa Waenono. Sudah kami periksa tadi dan semuanya baik, tapi kami tetap pantau dan sudah kami anjurkan untuk karantina mandiri,” pungkasnya. (SBS/02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post