Namrole, SBS
Bupati Buru
Selatan (Bursel) Tagop Sudarsono Soulisa yang juga Ketua Tim Gugus Tugas
Covid-19 Kabupaten Bursel mengatakan pihaknya telah mengevakuasi 1 orang Pasien
Dalam Pengawasan (PDP) asal Desa Simi, Kecamatan Waesama berinisial SB ke Ambon
guna mendapatkan penanganan media dan pengobatan lebih lanjut.
"Sudah
dievakuasi ke Ambon dengan speedboad Pemda tadi pagi jam 6," kata Tagop
kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Rabu (08/04).
Menurut Tagop,
saat dievakuasi ke Ambon, PDP ini dalam kondisi baik. "Kondisi
baik-baik," ucapnya.
Ia menjelaskan
bahwa saat ini pihaknya terus membangun koordinasi dengan berbagai pihak sambil
memantau kondisi Bursel secara khusus maupun Maluku secara umum, termasuk
sementara menelusuri traveling/traking dari kasus 01 PDP.
Lanjut Tagop,
sebelumnya ia telah mengambil kebijakan untuk menutup seluruh jalur
transportasi, namun langkah tersebut kurang mendapat dukungan sehingga hal yang
tak ditakutkan pun terjadi, 1 ODP naik status menjadi PDP.
"Makanya
beta (saya) ambil keputusan untuk tutup jalur transportasi manusia itu karena
itu yang beta takutkan. orang-orang sehat yang menjadi carier virus karena masa
inkubasinya 14 hari. Jadi ketika dia sehat pengaruh virusnya nanti di atas 7-8
hari dan ini terbukti dengan kasus 01 dia Orang Tanpa Gejala (OTG), kemudian
jadi ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan meningkat menjadi PDP," jelasnya.
Selain 1 PDP
itu, Tagop pun menjelaskan bahwa 3 ODP saat ini dalam kondisi yang kian membaik
dan sudah di Test dengan Rapit Test dan hasilnya negatif Corona.
"Kondisi 3
orang sementara karantina mandiri dan sudah di Test Rapit Test dan negatif,
cuma katong (kami) tunggu beberapa hari kedepan untuk di test lagi,"
ucapnya.
Sementara itu,
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Bursel, Ibrahim Banda yg juga Juru
Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bursel melalui pesan singkat kepada Wartawan,
Rabu (08/04) membenarkan bahwa 1 PDP tersebut sudah dievakuasi ke Ambon dengan
speedboad milik Pemda Bursel.
"Sedianya
mau di rujuk ke Haulussy tapi Satuan Gugus Provinsi mengalihkan k RS AL Halong,
dirujuk jam 6 pagi tadi dengan menggunakan speedboat," kata Ibrahim.
Ia pun mengaku
bahwa saat dirujuk tersebut, PDP dimaksud dalam kondisi yang baik. "Kondisi
umum baik," ucapnya.
Sebelumnya
diberitakan, Kabupaten Bursel kini naik status dari sebelumnya 8 ODP, kemudian
turun menjadi 4 ODP, setelah itu satu dari 4 ODP tersebut naik status menjadi
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dengan inisial SB warga Desa Simi, Kecamatan
Waesama.
Hal ini
disampaikan Ketua Gugus Tugas Penanganan dan Penyebaran (GTPP) Virus
Corona Kabupaten Bursel, Tagop Sudarsono Soulisa didampingi Wakil Ketua I,
Kompol Bahcri Hehanussa, Wakil Ketua II M Saing, dan Juru Bicara GTPP Bursel
Ibrahim Banda dalam konferensi Pers di ruang rapat kantor Bupati
setempat, Selasa (07/04) malam.
Bupati Bursel
ini mengatakan, sebelumnya Bursel telah memiliki 8 ODP, tetapi 4 orang lainnya
sudah habis masa inkubasi dan tidak menunjukan gejala-gejala mengarah ke arah
orang yang terpapar Virus Corona sehingga dinyatakan sembuh.
Sementara 1 dari
4 ODP lainnya dengan inisial SB (43 tahun) kini naik status menjadi
PDP setelah menjalani pemeriksaan menggunakan Rapid Test, sedangkan 3 ODP
lain sedang menjalani karantina mandiri.
Ia mengakan,
dari sekian kebijakan Pemda Bursel untuk memangkas penyebaran Virus Conora,
tapi ternyata Bursel masih saja kecolongan.
“Lolosnya warga
Desa Simi ini kerena saat ia melakukan
perjalanan dari beberapa negara
yaitu Turki-Jepang-Qatar kemudian pulang
ke Jakarta-Makasar-Ambon-Namlea dan tiba di Bursel pada
tanggal 1 April terdeteksi hanya denggan
status sebagai Orang Tampa Gejala (OTP) kemudian beberapa hari dinaikan
status menjadi ODP,” kata Tagop.
Setibahnya di
Bursel, BS masuk dalam status ODP, selanjutnya setelah menjalani pemantauan
selama beberapa hari dan diperiksa menggunakan Rapid Test ternyata yang SB
positif.
"Satu orang
PDP berdasarkan rapid test dan saat ini kita masih menunggu hasil pemeriksaan
Swep dari yang bersangkutan, tetapi untuk mengantisipasi, besok kami
sudah bawa yang bersangkutan untuk di tangani di RSUD Haulussy
Ambon," ujarnya.
Tagop
menjelaskan, saat ini SB sedang diisolasi di RSUD Namrole bersama
dengan keluarga yang sudah melakukan kontak dengan SB.
Sedangkan
langkah antisipasi lanjut, Tim Gugus Tugas telah melakukan penyemprotan
besar-besaran di Desa Simi, dan melakukan Rapid Test bagi keluarga SB.
“Kita sudah
melakukan rapid test kepada keluarga yang bersangkutan, kemudian melakukan
isolasi mandiri, dan mensosialisasikan kepada tetangga dan warga desa tersebut
serta melakukan penyemprotan cairan Disinfektan secara besar-besaran di desa
tersebut. Setelah melakukan rapid test kepada keluarganya itu, alhamdulillah
negatif tetapi kami menunggu 14 hari untuk melakukan tes lanjutan,”
terangnya.
Dia juga
menghimbau agar masyarakat Bursel tidak perlu panik yang berlebihan
sehingga dapat menimbulkan kecemasan yang dapat mengganggu
keamanan sosial di lingkungan umum, tetapi yang perlu dilakukan adalah
masyarakat harus mengikuti semua anjuran pemerintah baik itu pemerintah pusat
maupun daerah.
“Di kesempatan
ini saya ingin katakan ke masyarakat Bursel, tidak perlu panik, sebab gugus
tugas telah melakukan langkah-langkah cepat dan atisipasi. Kami berharap
masyarakat bisa mentaati dan mengikuti semua prosedur dari pemerintah pusat
hingga pemerintah daerah. Jangan mengabaikan hal itu karena kalau sudah terjadi
nanti kemudian pemerintah yang disalahkan," ucap Tagop.
Saat ini,
lanjutnya, tim gugus tugas sedang mengikuti jejak siapa-siapa saja yang
pernah melakukan kontak dengan SB untuk dilakukan pemeriksaan dengan
tujuan agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
"Saya minta
kepada seluruh masyarakat yang pernah merasa diri melakukan kontak dan
bersentuhan langsung dengan yang bersangkutan untuk sesegera mungkin melaporkan
diri agar dapat diantisipasi secepat mungkin," pinta Tagop.
Tagop menyampaikan,
hal ini bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, tapi perlu diingat bahwa wabah
Virus Corona ini sudah menjadi ancaman Dunia dan peran pemerintah termasuk
Pemda Bursel adalah mengingatkan betapa bahayanya Virus Corona itu.
Ia juga meminta
dan berharap kepada semua masyarakat Bursel untuk menghimbau kepada adik-adik
mahasiswa maupun semua saudara yang ada di rantau untuk memperhatikan akibat
dari wabah Virus Corona itu dan membatalkan niatnya untuk pulang ke Bursel
karena sudah terbukti warga salah satu desa telah Positif berdasarkan rapid
test.
“Jangan sampai
kita menjadi orang-orang yang membawa Virus Corona ini ke
Bursel. Maka dari itu, saya berharap kepada adik-adik mahasiswa dan
semua saudara yang ada di perantauan agar dapat mengikuti ajuran Pemda dan
pemerintah pusat supaya tetap berada di tempat dan tahun
ini bisa menahan diri sampai masa inkubasi Virus ini selesai baru
melakukan silaturahmi. Ini demi kebaikan kita bersama,” himbaunya.
“Cukup dengan
telepon, dan jangan sekali-kali kita memberanikan diri kembali ke daerah yang
nantinya kita sendiri tanpa sadar telah membawa virus itu ke saudara-saudara
kita yang ada di desa," tandasnya. (SBS/01)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!