Namrole, SBS
Saat ini
kebutuhan akan masker untuk melindungi diri dari virus corona sudah mejadi
kebutuhan utama setiap masyarakat, apalagi saat ini keberadaan masker di
Kabupaten Buru Selatan cukup susah untuk diperoleh, dan kalaupun ada pasti
mahal harganya.
Oleh karena itu saat
ini semua elemen mulai bergerak menjahit masker dan membagikannya bagi
masyarakat yang membutuhkan. Tapi ada yang unik dengan masker yang diberikan
oleh salah satu Tokoh Buru Selatan (Bursel), Sami Latbual.
Sebab, ketika semua
orang berlomba-lomba memberikan masker di pusat kota dan desa, namun lain
halnya dengan pria murah senyum ini.
Ia lebih memilih
untuk memberikan masker gratis ke 5 dusun yakni Dusun Wasangrua (Desa Leku),
Dusun Wangsaha (Desa Leku), Dusun Smonglaleng (Desa Tikbari), Dusun Wamhogo I dan
Dusun Wamhogo II (Desa Oki Baru).
Dusun-dusun
tersebut kebanyakan dihuni oleh masyarakat komunitas adat. Dalam pembagian
masker, Latbual juga langsung memberikan penjelasan dan sosialisasi singkat
tentang apa itu Virus Corona, bagaimana penanggulangannya, dan cara-cara agar
tidak terpapar virus tersebut.
Menurut Latbual,
5 dusun yang menjadi tujuan pembagian ratusan
masker itu karena dusun-dusun itu merupakan dusun-dusun dengan potensi terpapar
lebih duluan karena berada disekitar jalan lintas jalur penghubung Kabupaten
Bursel dengan kabupaten Buru.
“Untuk
saudara-saudara kita yang disini mereka sangat rawan terkena virus tersebut
karena mereka berada di wilayah lintas penghubung kabupaten Bursel dengan Buru,
ditambah lagi dengan pemahaman mereka yang sangat minim soal virus corona atau
Covid-19 ini maka akan sangat vatal jika mereka tidak melindungi diri,” kata
Latbual kepada Wartawan disela-sela pembagian masker gratis, Kamis (16/4/2020) sore.
Latbual katakan,
kebanyakan masker dibagi-bagi dipusat kota padahal pencegahan itu harus dimulai
dari diri sendiri, keluarga, dusun, desa kecamatan kabupaten sampai tingkatan
teratasnya. Oleh karena itu dirinya berinisiatif untuk memberikan ratusan
masker di dusun-dusun tersebut dengan harapan masyarakat dapat memahami
pentingnya menjaga diri dari Covid-19.
“Sasaran saya
itu ke saudara-saudara disepanjang jalur itu. Saya juga berikan pemahaman cara
menggunakan masker, menjelaskan apa itu Virus Corona, bagaimana pencegahannya,
dan banyak hal yang saya bagi dengan mereka,” ucapnya.
“Saya juga
menghimbau mereka supaya jika nanti bepergian ke desa tetangga atau ke pasar
untuk berjualan maupun berkendara harus menggunakan masker yang diberikan. Saya
juga ingatkan mereka agar sering-sering mencuci tangan menggunakan sabun dan
tidak melakukan kontak langsung dengan orang yang baru pulang melakukan
perjalanan dari daerah lain sebelum masa karantinanya selesai maupun orang yang
tidak dikenal,” jelasnya.
Bakal calon
Wakil Bupati Bursel yang telah berpasangan dengan Bahtiar La Galeb sebagai
bakal calon Bupati Bursel periode 2020-2025 ini menambahkan, bahwa dirinya
selalu menegaskan kepada semua warga yang ditemui agar tidak memandang enteng
virus tersebut tetapi harus selalu memprotect diri agar terhindar dari virus mematikan
itu.
“Sudah saya
ingatkan bahwa virus ini sangat berbahaya, syukur-syukur kalau terpapar
langsung terdeteksi dan ditangani, tetapi kalau tidak bagaimana, pasti seluruh
warga dalam dusun tersebut terancam nyawanya. Jadi maksud saya memberikan
masker sekaligus sosialisai singkat agar semua saudara di dusun-dusun tersebut
bisa paham dan mengerti,” paparnya.
“Selain itu saya
juga menghimbau kepada warga agar mulai kembali menanam pangan lokal seperti
umbi-umbian supaya jika nanti kondisi wabah Covid-19 ini belum bisa teratasi
dan kondisi pangan semakin merosot maka dapat diantisipasi dengan pangan lokal,”
tambahnya.
Sementara Kepala
dusun Wasangrua, Ramly Silartubun kepada media ini mengatakan sangat berterima
kasih karena dirinya dan warga dusun tersebut telah diberikan masker secara
gratis.
Menurutnya hingga
saat ini belum ada pihak-pihak yang memberikan masker atau sejenis sosialisai
terkait covid-19 di dusun mereka.
“Kami warga
disini sangat berterima kasih untuk Pak Latbual yang sudah membantu kami dengan
masker, sebab sejauh ini belum ada yang memberikan. Jangankan masker,
sosialisasi tentang virus corona pun belum ada yang kasih tahu. Desa juga belum
datang memberi pemahaman kepada kami di dusun,” ujarnya.
Pantauan media
ini, disepanjang desa yang dilewati, belum ada penerapan pencegahan Covid-19
dengan baik, semua terlihat dari pos-pos yang didirikan oleh setiap desa hanya
menang di spanduknya dan bangunannya, tetapi sangat disayangkan, pos-pos
tersebut tidak ada yang menjaganya. (SBS/02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!