Namrole,
SBS
Juru bicara Gugus tugas Kabupaten Bursel Ibrahim Banda mengatakan hingga saat
ini pihaknya masih menunggu hasil Swab dari pasien 01 Bursel berinisial SB yang
kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Lantamal Ambon karena terkonfirmasi
positif Covid-19 beberapa waktu lalu.
Kata Banda,
SB telah menjalani masa isolasi 14 hari pertama dan telah selesai dan kini sudah
menjalani masa isolasi ke dua sambil menunggu hasil sweb untuk mengatahui
apakah SB masih positif ataukah sudah sembuh.
“Susuai dengan
protab kita, kalau hasil tes Sweb pertama sudah negatif maka harus menunggu 10
hari lagi untuk uji sweb kedua, tapi karena Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL)
Ambon itu ternyata punya 4 provinsi yaitu di wilayah Irian (Papua Barat dan
Papua), Maluku dan Maluku Utara, maka banyak sekali sweb yang diperiksa dan untuk
hasil sweb SB belum keluar,” ujar Banda di Namrole, Rabu (6/5/2020).
Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Bursel ini menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi
dengan pihak provinsi untuk membantu mengkomunikasikan ke pihak-pihak yang melakukan
pemeriksaan sweb terhadap Pasien SB untuk segera mungkin mengeluarkan hasilnya
mengingat pasien SB telah melewati masa isolasinya selama 28 hari.
“Terkahir tadi
saya konnfirmasi ke satgas provinsi itu malah hasilnya dikirm ke Jakarta, dia
sudah selesai masa isolasinya dan keadaan umumnya baik cuma dikawatirkan
virusnya saja karena mungkin imun tubuhnya bagus. Sekda juga sudah minta ke
Sekda provinsi terkait hasil SB ini,” sebut Banda.
Ia menegaskan,
jika nanti SB sudah negatif dan bisa dipulangkan ke pihak keluarga, maka
sebelum diserahkan untuk berbaur dengan masyarakat, Pemda akan membuat bukti
pemeriksaan bahwa yang bersangkutan sudah negatif.
“Ini dimaksudkan
untuk menjadi pegangan bagi yang bersangkutan sehingga masyarakat tidak kuwatir
dengannya, karena jika kita pulangkan tanpa suatu legalitas yang diberikan
kepada yang bersangkutan, maka nanti menjadi pertanyaan lagi di masyarakat. Jadi
kita harapkan hasilnya dulu keluar baru kita pulangkan, kami minta masyarakat
harap menunggu,” ucap Banda.
Dirinya menyampaikan,
terkait hal ini, gugus tugas telah memanggil pihak keluarga dan telah
disampaikan kondisi yang bersangkutan serta kendala yang dialami soal hasil
swab.
“Kondisinya baik-baik
saja, cuma untuk memulihkan kondisi sosialnya ditengah-tengah masyarakat berarti
harus ada sesuatu yang meyakinkan masyarakat bahwa dia (SB) sudah sembuh, karena dia pergi dengan positif dan untuk
mengembalikannya tidak ada jalan lain selain hasil sweb yang membuktikan dia
negatif,” tuturnya.
Sementara untuk
pasien 02 (JW) warga Desa Leku yang reaktif versi rapid test, ternyata memiliki
penyakit penyertanya yaitu pneumonia atau sesak nafas dan penyakit manis (Diabetes
Meletus) yang membuat kondisinya saat ini memburuk.
Ia menjelaskan,
sebelumnya kondisi pasien JW sudah mulai membaik, tetapi perkembangan terakhir
kondisinya mulai menurun karena disebabkan oleh dua penyakit penyertanya.
“Itu sekarang yang
menonjol. Jadi kondisinya down,” ungkapnya.
Kendati tenaga
medis dan dokter penyakit dalam ada di RSUD Namrole, namun kata Banda, kondisi
RSUD Namrole tidak didukung dengan sarana dan prasarana seperti ronseng dan
alat-alat pendukung lainnya sehingga JW harus segera di rujuk.
“Terakhir kami
ambil kesimpulan dirujuk ke Buru, kalau RSDU di Buru sudah siap tinggal dari
satgas Buru apa dia mau terima atau tidak sebab ini bukan Pneumonia saja tapi dia
sudah rapid dan reaktif. Tapi kalau dari Buru tidak mau, kita juga sudah
bicarakan dengan pihak keluarga kalau mereka setuju kita bawa ke Ambon dengan
rujukan karena JW memiliki penyakit penyerta dan langkahnya harus seperti itu,”
jelas Banda.
Lebih jauh Banda
menjelaskan, terkait hasil sweb yang lama keluar, kini gugus tugas Bursel telah
diinformasikan oleh Kementerian Kesehatan terkait dengan alat untuk pemeriksaan
Tuberkulosis (TB) yang sudah dapat digunakan untuk pemeriksaan sweb.
“Kami
sudah kirimkan 6 orang terdiri dari dokter, analisis dan perawat yang diminta
oleh Pemprov dan Pempus untuk Job
Training di Ambon, dan pempus akan memberikan kita semacam Regen untuk dipakai
melakukan pemeriksaan swab. Alatnya sudah ada di kita dan nanti jika mereka ini
balik membawa regen berarti kita sudah bisa melakukan pemeriksaan sweb di
Bursel, karena hampir seluruh Indonesia sudah seperti ini dan kita tidak perlu
menunggu lagi. Kita doakan semoga pemerintah secepatnya mengirimkan semacam
regen ini ke kita,” tandasnya. (SBS/02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!