Close
Close

Diduga, Penyaluran BLT DD Oki Lama Bermasalah


Namrole, SBS  
Proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) Oki Lama, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) diduga bermasalah.

Sejumlah warga kepada wartawan di Namrole pekan kemarin mengungkapkan banya warga Desa Oki Lama sebagai penerima BLT DD tidak menerima BLT DD dimaksud.

Menurut sejumlah warga yang enggan namanya dipublikasikan ini, saat pembagian BLT DD kepada kepada 235 orang sebelum hari Raya Idul Fitri lalu, ternyata Kepala Desa Oki Lama Latif Solissa dan sejumlah staf Desa tidak membagikan BLT DD kepada semua warga yang berhak menerima.

"Ketika pembagian BLT DD itu ada sekitar 70 orang yang hanya disuruh tanda tangan, foto dan kemudian uang sebesar Rp. 600.00 yag sudah diserahkan disuruh untuk dikembalikan lagi," kata sejumlah warga tersebut.

Menurut mereka, Kepala Desa kemudian menjelaskan bahwa ke 70 orang ini baru akan menerima hak mereka saat proses pencairan DD berikutnya.

"Inikan aneh. Kalau belum dapat, kenapa disuruh tanda tangan dan diambil foto," ucap mereka.
Mereka menduga, ada praktek nakal yang dimainkan oleh Kepala Desa dan stafnya.

"Kami menduga Kepala Desa dan para staf sudah mempraktekkan hal-hal nakal untuk mendapatkan keuntungan pribadi maupun kelompok," papar mereka.

Terkait itu, mereka mendesak agar pihak penegak hukum dapat mengusut masalah penyaluran BLT DD ini agar negara tidak dirugikan, begitua juga warga penerima yang merupakan warga terdampak Covid-19 pun tak menjadi rugi atas ulah Kepala Desa dan stafnya.

"Kami minta agar KPK, Kejaksaan maupun Kepolisian dapat mengusut penyaluran BLT DD yang kami duga sarat masalah di desa kami Oki Lama agar rakyat tak dirugikan," papar mereka.

Sementara itu, Kepala Desa Oki Lama Latif Solissa yang dihubungi melalui telepon seluler kemarin, membantah apa yang disampaikan oleh sejumlah warganya tersebut.

"Itu salah. Tidak ada seperti itu," kata Solissa.

Menurut Solissa, proses pembagian tersebut turut dikawal oleh pihak Kepolisian, Pendamping Desa serta pihak Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD).

"Saat pembagian sebelum Idul Fitri itu turut hadir dari pihak Kepolisian, Pendamping Desa dan juga BPMD. Jadi, tidak mungkin kami melakukan seperti itu," tuturnya.

Namun, ia mengaku bahwa beberapa waktu lalu, ada sejumlah warga yang juga mengkomplain pembagian BLT DD dan pihaknya telah memanggil sejumlah warga tersebut untuk memberikan penjelasan sekaligus pembinaan kepada mereka.

Ia berharap agar warga yang mengkomplain penyaluran BLT DD ini dapat datang kepada pihaknya di Kantor Desa agar pula dapat diberikan penjelasan.

Selain itu, Solissa menjelaskan, saat pembagian BLT DD itu, sebagian besar yang datang mengambilnya adalah suami-suami sebagai Kepala Keluarga sehingga diduga pasca menerima uang tersebut, mereka tidak menyampaikan jumlah sebenarnya kepada istri-istri mereka.

"Saat pembagian BLT DD itu, sebagian besar suami-suami yang datang ambil. Kami menduga, setelah terima dan pulang, mereka hanya menyampaikan jumlah sekian kepada istri mereka. Padahal, sebenarnya mereka menerima Rp. 600.000, tapi mereka menyampaikan kurang dari itu sehingga muncul komplain-komplain seperti ini," tutur Solissa. (SBS/01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post