Close
Close

Soulisa Serahkan BLT DD Bagi 201 KK di Desa Labuang Secara Simbolis


Namrole, SBS 
Pemerintah desa Labuang, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Selasa (16/06) telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) kepada 201 Kepala Keluarga (KK) di desa tersebut.

Pemberian BLT DD ini berlangsung di kantor Desa Labuang. Turut hadir dalam pemberian BLT secara simbolis tersebut Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulisa, Kepala Dinas PMD Umar Mahulette, Camat Namrole Abas Lesnussa, Kepala Desa Labuang Muhammad Rentua bersama staf desa, Pendamping Kecamatan, Pendamping Desa, Babinkamtibmas dan Babinsa Desa Labuang serta masyarakat penerima manfaat.

Penyerahan BLT DD ini diberikan secara simbolis untuk 6 orang dan akan disalurkan kepada masyarakat penerima manfaat lainnya melalui rekening masing-masing penerima yang ada di Bank BNI.

Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulisa di kesempatan tersebut mengatakan BLT merupakan program pemerintah dalam rangkah membantu masyarakat yang terkena dampak Covid-19 di seluruh Indonesia, termasuk Provinsi Maluku dan Kabupaten Bursel.

“Perlu saya luruskan kepada semua masyarakat yang diberikan BLT DD bahwa ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat. Tidak semua masyarakat bisa menerima BLT. Mereka yang menerima BLT ini karena mereka ini tidak mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) maupun Bantuan Sosial Tunai (BTS), tetapi kalau ada yang sudah menerima bantuan lain berarti dia tidak bisa dapat BLT DD ini,” ujar Bupati.

Bupati menjelaskan, untuk dampak Covid-19 ini bukan hanya dialami masyarakat, tetapi dirasakan juga oleh semua pihak, baik itu pemerintah, konglomerat dan semua elemen.

“Untuk ketahui semua masyarakat, dampak Covid ini bukan hanya dialami oleh masyarakat saja, tetapi konglomerat-konglomerat yang aktifitasnya memproduksi dalam jumlah besar pun merasakan. Dan kita harus bersyukur karena berkat kerja kita semua saat ini Bursel mendapatkan status hijau dan kita dapat menerapakan tatanan hidup baru atau new Normal,” terang Tagop.

Atas kondisi tersebut, Bupati dua periode ini berharap, status hijau yang saat ini melekat untuk Kabupaten Bursel dapat dijaga oleh semua elemen, sehingga semua aktivitas dapat berjalan dengan baik.

Kendati begitu, Tagop juga mengingatkan agar dalam aktifitas sehari-hari penerapan standar Protokol kesehatan harus tetap diterapkan.

“Saya berharap semua komponen mampu menjaga kondisi New Normal ini dengan menerapkan standar protokol kesehatan. Jangan sampai ada yang melakukan pertemuan-pertemuan besar tanpa mempedulikan standar kesehatan Covid-19, semua harus menerapkan standar kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah,” katanya.

“Bisa saja kita melakukan pertemuan tetapi harus menjaga jarak dan selalu menggunakan masker, rajin cuci tangan karena virus itu menular selain dari percikan atau droplet tetapi juga dari jabat tangan. Maka itu kita jangan masa bodoh tetapi kita harus menjaga Bursel dari ancaman-ancaman Covid terutama mereka yang baru datang dari Ambon tanpa melalui pemeriksaan kesehatan,” sambungnya.

Ia menjelaskan, hingga saat ini Covid-19 ini belum ada obatnya, dan Covid-19 hanya bisa di lawan dengan ketahanan imun manusia yang kuat.

“Jaga kesehatan, sering-sering mengkonsumsi vitamin dan sering makan makanan bergizi. Dan Covid ini harus menjadi tanggung jawab kita semua bukan saja pemerintah dan Pemda Bursel tetapi semua masyarakat juga harus mengambil peran untuk menjaga dan memutus matarantai penyebaran Covid-19,” tambahnya.

Ia berharap, masyarakat Bursel bisa menerapkan hidup sehat di tengah-tengah fase New Normal, sehingga Kabupaten Bursel yang sudah berstatus hijau ini dapat bertahan dan tidak ada kasus Covid-19 yang muncul.

“Kita saat ini sudah berada disituasi new normal, sehingga saya juga berharap masyarakt bisa mentaati seluruh kriteria dalam penerapan new normal, semua harus taat baik di pasar mupun di tempat-tempat ramai. Semoga BLT ini bisa memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat,” tutupnya.
Sementara Kepala Desa Labuang, Muhammad Rentua menyampaikan untuk pengambilan BLT ini tidak dapat diwakili, tetapi mereka yang memiliki nama dan tertera di daftarlah yang harus mengambil langsung.

“Untuk pengambilan bantuan tersebut tidak bisa diwakili oleh siapapun. Hanya yang punya nama yang telah terdaftar saja yang bisa mengambil dana tersebut. Sekali lagi tidak bisa diwakili," pungkas pria yang akrab dipanggil Mato ini.

Pantauan media ini, pembagian BLT secara simbolis ini berlangsung aman dan lancar. (SBS/02)


Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post