Namrole, SBS
Disebabkan karena hujan lebat yang melanda Kabupaten Buru Selatan (Bursel) mengakibatkan terjadinya luapan air sungai Waetina, Selasa (14/7/2020) siang.
Luapan ini menyebabkan akses jalan ke Desa Waefusi terputus, baik untuk masuk ke desa maupun untuk keluar dari desa.
Warga yang berada dilokasi mengatakan, meluapnya air Waetina terlalu deras sehingga airnya meluap dan masuk ke kebun warga dan membuat aliran baru.
Aliran baru inilah yang menerobos hingga memustus akses jalan menuju Desa Waefusi.
Mereka menuturkan, melupanya air sungai Waetina ini terjadi sekitar pukul 13.40 WIT, dimana saat itu ada sejumlah warga yang baru pulang kantor menuju ke Desa Waefusi terhenti langkahnya karena tidak dapat menyeberangi aliran air dari luapan sungai tersebut.
Pantauan media ini langsung di lokasi, luapan yang menimbulkan aliran anak sungai ini setinggi dada orang dewasa sehingga warga yang ingin ke Desa Waefusi tak memberanikan diri untuk melintasi banjir tersebut.
Tak hanya warga, tetapi mobil dan kendaraan roda dua juga tidak dapat melewati jalan tersebut.
Setelah membanjiri jalan raya menuju Desa Waefusi lebih dari satu jam, luapan aliran sungai itu berangsur-angsur turun sampai di pinggang orang dewasa.
Dimana saat itulah warga yang ingin pergi dan keluar Desa Waefusi dapat menyeberang dengan bantuan dari warga lain serta Babinkamtibmas desa Waefusi, Bripka Ahmmad Laitupa.
“Anak-anak jangan menyeberang air masih tinggi. Dan yang sudah ada jangan menyeberang lagi. Kalau yang dewasa nanti kita saling bantu untuk menyeberang,” ajak Bripka Ahmad Laitupa.
Sementara Herbiyani, salah satu warga Desa Lektama yang berkunjung ke Desa Waefusi dan berhasil menyeberang balik mengatakan, kondisi air di Desa Waefusi mulai surut sampai di betis kaku orang dewasa.
“Di desa air sudah turun di betis kaki, tapi bagi yang punya pondasi rumah rendah itu terima nasib karena air masuk,” ucap Herbiyani.
Warga lain juga mengeluhkan kondisi luapan air sungai tersebut, sebab semua anakan cengkeh yang baru di tanam dan hasil kebun yang ingin dipanennya telah dibawa oleh aliran sungai.
“Tadi kami mau ke kebun tapi karena banjir ini kami tidak dapat pergi lagi. Aliran ini melewati kebun kami dan sudah pasti anakan cengkeh kami sudah hanyut dibawah air,” ucap warga.
Menurut mereka, saat terjadi luapan, kondisi air laut sedang surut sehingga luapan air sungi Waitina turun dengan cepat, namun yang ditakutkan lagi jika nanti terjadi luapan dengan kondisi air pasang, maka banjir akan semakin tinggi dan bisa merendam desa Waefusi.
Sekitar pukul 15.39, pegawai badan Penanggulangan Bencana Daerah tiba dilokasi untuk memberi bantuan bagi warga yang ingin menyeberang. (SBS/02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!