Namrole, SBS
Permasalahan pemadaman listrik di
Kota Namrole dan sekitarnya bukanlah hal yang baru, namun kejadian yang sangat
meresahkan masyarakat Kabupaten Buru Selatan (Bursel) ini sudah menjadi
langganan di setiap waktu.
Bahkan jadwal pemadaman bergilir
yang dijadwalkan pihak PLN juga terkesan asal-asalan, sebab hasil penelusuran
wartawan media ini, ada masyarakat yang memiliki jadwal untuk menyalah tetapi
nyatanya jalur mereka dipadamkan oleh pihak PLN tanpa alasan yang jelas.
Tekati hal ini, Kepala Ranting
PLN Cabang Namrole Hafis Sardika yang ditemui wartawan dikantornya Sabtu
(11/07) mengatakan bahwa terjadinya pemadaman ini disebabkan karena kondisi
mesin yang ada dalam keadaan rusak parah.
Untuk mengantisipasi pemadaman
tersebut dan menjawab kebutuhan masyarakat Bursel, Hafis mengatakan pihaknya
saat ini sedang mengupayakan untuk
menambah mesin dengan kekuatan 2 WK.
“Ini keputusan dari PLN Wilayah
Trikora di Ambon untuk dimasukan dan akan dioperasikan pada bulan September Minggu
ketiga dan saat ini kita sementara proses pekerjaan di beberapa mesin yang lagi
diperbaiki karena ada gangguan dan rusak berat, trebel,” kata Hafis.
Ia mejelaskan, terjadinya
pemadaman bergilir sebab saat ini mesin yang beroperasi hanya 2 unit dengan
kapasitas 1.200 KW.
Selain itu, ia mengatakan saat
ini masyarakat Bursel semakin hari semakin bertambah dan membuat beban semakin
besar.
“Banyak mesin yang ganguan berat,
makanya harus tunggu teknisi dan tim dari Jakarta dan dari wilayah Trikora
Ambon, dan untuk pekerjaannya tergantung pihak kontraktor atau swasta saja,”
ucap Hafis.
Ia menambahkan, pihaknya saat ini
hanya bisa melakukan tugas pemeliharaan rutin seperti mengganti oli mesin dan
pembersihan jaringan.
“Sementara ini hanya itu yang
kami lakukan sambil menunggu perintah dari Wilayah,” sebutnya.
Terkait keluhan masyarakat yang
resah dengan kondisi lampu yang selalu padam sudah tidak sesuai jadwal ditambah
lagi dengan tagihan listrik yang melonjak drastis, ia hanya meminta maaf dan
berharap masyarakat bisa sama-sama berdoa agar pembangunan lokasi mesin 2 MW
dapat selesai secepatnya sehingga mesin yang direncanakan dapat tiba sesuai
waktu dan dapat beroperasi.
“Kami mohon maafnya, dan kami
harapkan doanya masyarakat biar apa yang menjadi rencana pembangunan lokasi
mesin 2 MW bisa cepat terwujud nantinya,” harapnya.
Dari jumlah delapan buah mesin
pada kantor PLN Cabang Namrole, enam
diantaranya rusak berat dan sedang dalam perbaikan, dua mesin PLN yang saat ini
beroperasi melayani masyarakat pada wilayah Kota Namrole, sehingga kapasitas
pelayanan di masyarakat mengunakan pemadaman bergiliran, itupun tidak sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan pihak PLN Namrole, ada yang dinyalakan 5-8 jam
dan pemadamannya sudah tidak disesuaikan dengan pelayanan penerangan di dalam
Kota Namrole.
Kedepan, tambahnya, Kami mau
beritahukan bahwa ada salah satu lokasi pembangunan mesin 2 MW yang berada di
desa Masnana kota Namrole.
Walaupun saat ini masyarakat
dibebankan dengan tagihan listrik fantasis, sedangkan pelayanan penerangan
tidak sesuai dengan kapasitas pemakai diakibatkan lampunya nyala semingu 1-2
kali sedangkan pembayaran beban rekening listriknya melonjak, Ia pun
memintaaaf.
"Kami mohon maafnya, tapi
kami harapkan doanya masyarakat biar apa yang menjadi rencana pembangunan mesin
2 MW bisa cepat terwujud nantinya”,” tutupnya. (SBS/02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!