Close
Close

Setapak Lingkungan Tiga di Desa Neath Tak Kunjung Dibangun, Ini Masalahnya

Namrole, SBS 
Akibat terjadi tawar menawar harga material dan harga tukang antara kepala Desa Neath, Anthoni Nurlatu dengan masyarakat setempat membuat pembangunan jalan setapak dilingkungan tiga Desa tersebut terkatuk-katuk hingga saat ini. 

Hal ini disampaikan salah satu tokoh muda asal Desa Neath yang namanya tidak mau diberitakan kepada media ini di Namrole, Selasa, (11/9/2020).

Menurut sumber, sampai saat ini belum ada titik temu dalam masalah terkait dengan pembuatan jalan setapak di lingkungan tiga, sebab masyarakat masih bersikeras agar matrial batu yang di angkat mereka dihargai dengan harga Rp.500.000 per kubikasi.

"Masyarakat ingin dengan harga 500.000 perkubik karna ini merupakan pendapatan masyarakat atau mata pencarian masyarakat," kata sumber. 

Menurutnya, masyarakat tidak ingin menjual batu perkubik dengan harga Rp. 400.000, sebab ini merupakan pendapatan masyarakat dan sudah menjadi kebiasaan kalau matrial batu yang di kumpulkan dihargao dengan harga Rp.500.000.

"Kepala Desa Neath jangan memaksakan untuk masyarakat menjual batu dengan harga Rp.400.000, dan jangan menakuti masyarakat dengan stakmen memindahkan setapak kelokasi lain karena itu tidak menunjukan dirinya sebagai pemimpin yang baik," paparnya.

Lanjutnya, pada beberapa proyek yang masuk ke Desa Neath, masyarakat sudah menjual batu dan pasir dengan harga Rp.500.000 perkubik.

"Jadi mereka tetap mempertahankan harga demikian, namun ditolak oleh kepala desa, ini ada apa sebenarnya," ulasnya.

Ia menjelaskan, untuk pembangunan jalan setapak di Desa Neath sudah ada di lingkungan satu dan lingkungan dua, yang belum ada hanyalah lingkungan tiga, sehingga masyarakat sangat menginginkan pembangunan jalan setapak tersebut dibangun dilingkungan tiga. 

"Tapi kalau memang Kepala Neath berisikeras untuk memindahkan jalan setapak kelokasi lain ya silahkan saja, karna pada prinsipnya keinginan masyarakat itu agar adanya pembangunan jalan setapak masuk dilingkungan tiga," imbuhnya.

"Masyarakat juga mengeluh dimana waktu anggaran tahun 2019 yang begitu banyak saja bisa digunakan untuk pembayaran hutang kepala desa, tapi tidak tahu hutang apa. Apalagi cuma menambah Rp. 100.000 saja untuk pembayaran material batu masa seng (tidak) bisa, oleh sebab itu sangat diharapkan agar kepala desa dapat mensejahterakan masyarakat dilingkungan tiga," harapnya. 

Dijelaskan, soal setapak di lingkungan tiga, masyarakat dan pemerintah desa telah melakukan audiens dengn camat, dan dalam pertemuan itu disepakati bahwa untuk matrial akan dikerjakan oleh masyarakat dilingkungan Tiga.

"Ini dengan maksud agar tercipta pemberdayaaan bagi masyarakat di lingkungan tiga. Ini juga secara otomatis telah memberdayakan masyarakat untuk mencapai kesekahteraan," katanya.

Namun yang menjadi persoalan besar adalah, masyarakat tidak mau menjual batu perkubikasi yang mereka angkat itu dengan harga Rp.400.000, dan hal ini yang membuat Kepala Neath berisikeras untuk memindahkan jalan setapak kelokasi lain.

"Tapi mauh pindahkan kemana, sebab semua lingkungan sudah ada jalan setapak, dan yang belum ada hanyalah lingkungan tiga," tambahnya.

Selain permasalahan harga matrial batu, kepala desa Neath juga diduga akan memanipulasi laporannya, pasalnya harga tukang dalam RAP sebesar Rp.23.000.000 namun dikatakan kepada tukang bahwa hanya Rp.15.000.000.

"Untuk anggaran tukang itu sebesar 23 juta sesuai anggaran yang ada pada RAP, tapi kepala Desa Neath menyampaikan kepada tukang bahwa anggaran untuk tukang hanya sebesar 15000.000.00. Ini bisa berpotensi korupsi dan hal-hal  seperti ini yang membuat pembangunan jalan setapak di lingkungan tiga tidak bisa di bangun hingga saat ini," pungkasnya.
Sekedar diketahui, dalam rencana pembangunan jalan setapak di lingkungan tiga itu memiliki jarak 150 meter, dimulai dari Gedung GBI sampai ke perumahan masyarakat.

Sampai berita ini dikirim, Kepala Desa Neath, Anthoni Nurlatu yang konfimasi melalui pesan singkat tidak membalas. (SBS/Tim)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post