Namrole, SBS
Warga di Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) hingga saat ini masih kesulitan untuk memperoleh Minyak Tanah (Mitan).
Kelangkaaan ini sudah terjadi semenjak 2 hari yang lalu dan sampai saat ini warga masih saja kesulitan memperoleh Mitan tersebut.
Bukan hanya warga sebagai konsumen saja, akan tetapi para penjual eceran juga mengeluhkan kondisi yang sama.
Nardi salah satu warga Kota Namrole kepada wartawan, Selasa (4/8) menuturkan bahwa kelangkaan Mitan di pusat kota ini membuat warga mengalami kesulitan, khususnya warga yang kesehariannya memasak menggunakan Kompor Mitan.
"Kondisi ini kalau terus menerus terjadi bisa-bisa masyarakat susah. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan, harus ada langkah antisipatif dari Pemda Bursel," ucap Nardi.
Ia menjelaskan, Pemda Bursel seharusnya cepat melihat permasalahan ini dan mencari jalan alternatif untuk bagaimana menghadirkan Mitan di Bursel.
Sebab, lanjutnya, jika di kota kabupaten saja kondisi sudah seperti ini, bagaimana dengan kondisi masyarakat yang ada di lima kecamatan lainnya.
"Pusat kota saja sudah seperti ini bagaimana dengan kecamatan-kecamatan yang lain. Kami minta Pemda Bursel untuk bergerak, sebab yang kami takutkan jangan sampai ada pedagang yang sengaja menimbun Mitan," pungkasnya.
Sementara Yanto, salah satu pengecer kepada wartawan menyampaikan bahwa akibat kelangkaan Mitan, pihaknya saat ini berencana membeli dari Kabupaten Buru.
"Karena kondisi ini, terpaksa kita memilih memesan Mitan dari Namlea, Kabupaten Buru untuk keperluan sehari -hari. Kalau berharap dari Landen bisa bahaya," ucapnya.
Selain itu, dari informasi yang diperoleh dari warga, akibat kelangkaan Mitan ini menyebabkan ada pengecer di Dusun Kawalale, Desa Namrinat, Kota Namrole yang menjual Mitan dengan harga 10.000/per Liter.
Padahal harga normal Mitan sebelum terjadi kelangkaan hanya berkisar antara Rp.6500 sampai Rp.7.000 per liter.
Kendati harga jual Mitan melambung tinggi, namun Warga Namrole dan sekitarnya tetap berebutan untuk membeli Mitan karena terjadi kelangkaan Mitan di semua pengecer.
Hingga saat ini belum bisa diketahui sampai kapan kelangkaan ini dapat teratasi.
Untuk diketahui pasokan Mitan ke Namrole biasanya dibawa dengan Landen maupun menggunakan mobil dari jalan lintas ke Namrole oleh Pertamina melalu agen yang di tunjuk.
Hanya saja entah kenapa sampai sekarang belum juga ada pasokan untuk kebutuhan masyarakat di Namrole.
Kadis Perindag Kabupaten Bursel, Hasim Tuarita saat dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan penyedia Mitan untuk Kabupaten Bursel agar dapat sesegara mungkin memasukan Mitan ke Bursel.
"Soal hal ini kami dari Disperindag sudah minta ke Pak Erwin Tanaya melalui penanggung jawabnya di Kabupaten Bursel Pak Adit supaya Mintan harus segera masuk ke Bursel supaya Disperindag jangan terus disalahkan dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi," ujar Tuarita.
Tuarita menjelaskan, hasil koordinasi dengan penanggung jawab Mitan untuk Kabupaten Bursel, penyebab Mitan tidak dapat didistribusi ke Bursel karena ada beton jalan lintas yang amblas mengakibatkan mobil pengangkut Mitan tidak bisa sampai ke Bursel.
"Kami Sudah koordinasi, dan mereka beralasan ada beton jalan yang amblas sehingga mobil pengangkut mereka tidak bisa menyeberang. Tapi kami sudah tegaskan apapun alasannya Mitan harus masuk ke Bursel. Karena tanggungjawabnya ada di mereka dan mereka berjanji akan diusahakan supaya sore ini Mitan sudah masuk di Bursel," pungkasnya. (SBS/02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!