Pemda Buru Selatan (Bursel) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) menggelar Sosialisasi pengembangan dan penerapan Sustainabel Working For Empowerment and Resources Advancement (SWERA).
Kegiatan ini berlangsung di aula lantai dua Kantor Bupati, Jumat (18/09).
Bupati Bursel, Tagop Sudarsono Soulisa dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan, Alfario Soumokil mengapresiasi kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari itu.
Sebab menurut Bupati, Pariwisata selain sebagai sektor yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, juga dapat meningkatkan apresiasi terhadap budaya daerah, menjalani persahabatan antar bangsa meupun individu yang lebih baik secara nasional maupun secara global.
“Sektor pariwisata bukanlah sektor yang berdiri tetapi industri yang multi sektoral,” ucapnya.
Soumokil menjelaskan, terkait beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan Pariwisata di Bursel, menyebabkan manfaat yang diterima oleh masyarakat belum sepenuhnya dirasakan akibatnya berdampak pada rasa kurang memiliki terhadap kawasan pariwisata yang ada di Kabupaten Bursel.
“Untuk itu diperlukan langkah dan upaya untuk meningkatkan pemahaman dalam hal regulasi yang berkaitan dengan kepariwisataan di Maluku dan khususnya di Bursel,” ucapnya.
“Selain itu diperlukan upaya untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan kepada para pengelola dan pelaku usaha pariwisata dalam pengembangan dan pengelolaan pariwisata sehingga dapat berperan untuk menciptakan peningkatan kualitas produk, pengelolaan dan pelayanan yang berdampak pada tingginya minat wisatawan baik domistik, regional maupun internasional untuk berkunjung ke Bursel,” sambungnya.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, katanya, pariwisata telah berkembang menjadi sektor unggulan dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian negara dan begitu juga yang terjadi di Maluku dan Bursel.
Tolak ukur keberhasilan pariwisata dapat diukur dari terciptanya iklim yang kondusif dalam bentuk dukungan dan penerimaan masyarakat terhadap pengembangan pariwisata di daerah serta penyiapan sarana dan prasaran penunjang.
Disamping itu, pengembangan pariwisata tidak dapat dilepas pisahkan dengan kesiapan sumber daya manusia yang berkualitas dalam merencanakan dan mengelola potensi-potensi yang tersedia dan semua itu harus dikerjakan dengan mengedepankan semangat profesionalisme dan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.
“Kabupaten Bursel mempunyai daya tarik dan keunikan yang tak kalah menariknya dengan daerah lain di Maluku maupun di Indonesia, baik potensi alam, sejarah, budaya dan adat istiadatnya, bahkan sebagian dari pulau Buru ini belum tersentuh oleh dunia, kendati begitu jangan sangsikan keindahan yang ada di Bursel, sebab destinasi wisata Air Jin menjadi salah satu destinasi terpopuler tahun 2017,” terangnya.
Kabupaten Bursel, tambahnya, saat ini sedang berbenah diri, sehingga perlu menyiapkan berbagai pihak yang bekaitan dengan pariwisata ke depan, sebab Bursel memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan dan berdampak pada multiplier effect demi kesejahteraan masyarakat.
“Kondisi usaha pariwisata di provinsi Maluku sampai dengan tahun 2018 tercatat sebanyak 1.446 unit yang tersebar di 11 kabupaten Kota dan di Bursel sendiri ada 16 unit usaha akomodasi, 12 usaha makan minum, 9 unit usaha hiburan malam, salon ada 5 unit dan bilyar 1 unit,” jelasnya.
“Atas nama Pemda Bursel, saya memberi apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Pariwisata yang dapat bekerja sama dengan Dispar kabupaten Bursel, dan harapan kami, kegiatan ini dapat memberikan masukan positif demi memajukan Pariwisata Kabupaten Bursel ke arah yang lebih baik,” tutupnya. (SBS/02)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!