Kepala Madan, SBS
Ketua DPD II Partai Golkar kabupaten Buru Selatan (Bursel) Asriadi Tomia meminta semua masyarakat Sulawesi Tenggara agar tidak terpancing dengan isu sekelompok orang yang mengatakan bahwa masyarakat Sulawesi Tenggara itu “Badaki” alias kotor. Sebab isu semacam itu tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh mereka-mereka yang sengaja merusak nama baik keluarga besar masyarakat Sulawesi Tenggara yang ada di Bursel.
Namun Tomia dalam kampanye
bersama pasangan AJAIB di Kecamatan Kepala Madan meminta jika itu sengaja
dimainkan untuk memperburuk citra masyarakat Sulawesi Tenggara dimoment Pilkada ini maka
sudah wajib hukumnya masyarakat berdarah Sulawesi Tenggara yang ada di Bursel untuk
bangkit dan lawan dengan cara tidak mencoblos mereka yang menyebarkan isu tersebut.
“Ada kabar mereka bilang kita
badaki. Hey, bangkit dan lawan, jangan coblos mereka. Mereka harus tau bahwa keluarga Sulawesi tenggara
yang membiayai, yang menjual dan menghidupkan semua suku di kota Namrole. Itu
artinya apa kita ini sukses, kita ini kaya, kita mampu, kita bukan seperti yang dikira
kawan-kawan,” teriak Tomia saat berkampanye di beberapa desa di kecamatan
Kepala Madan.
Tomia katakan, di Desa Pasir
Putih, dan Desa Nanali menjadi penyumbang PAD terbesar di kabupaten Bursel
karena banyak nelayan yang ikan - ikannya dikenakan pajak. Sehingga peran masyarakat Sulawesi Tenggara di Bursel tidak kalah penting. Namun sampai saat ini keberpihakan pemerintah dalam melihat anak-anak Kepala Madan untuk duduk di jabatan strategis di pemerintahan tidak ada.
“Bukan hanya itu, tapi yang jadi
pertanyaannya saat ini berapa banyak anak-anak Pasir Putih, berapa banyak anak-anak
Nanali, berapa anak-anak Kepala Madan yang menduduki jabatan strategis di
pemerintahan,” ujarnya.
Selain itu, Tomia juga membeberkan
ada dugaan penekanan yang dilakukan oleh oknum pegawai kantor Camat untuk
menekan masyarakat Sulawesi Tenggara, tapi dirinya menghimbau supaya masyarakat
tidak takut dengan tekanan-tekanan tersebut akan tetapi jika mereka semakin menekan
maka masyarakat harus bangkit dan melawan kesoliman mereka.
“Kalau oknum pegawai kantor camat saja bisa tekan samua basudara, dia tidak takutkah beta anggota DPRD basar ini, ketua Partai Golkar Bursel. Beta bisa lebih dari itu. Jangan takut bangkit dan lawan. Ada juga katong punya dua basudara yang bajalang dari kampong ke kampong untuk provokasi itu usir mereka, bilang jangan bikin perpecahan di tengah keluarga,” paparnya.
Ia menuturkan, kekalahan AJAIB akan menjadi tanggungnjawab semua basudara Sulawesi yang ada di kecamatan Kepala Madan, sehingga tidak ada kata lain selain kata menang untuk pasangan AJAIB.“Jangan bikin malu, banyak
keluarga dari segala penjuru tanya dan bilang kalau bapak Hadji seng menang itu
berarti beta tanggung jawab dan bukan beta saja, itu menjadi tanggung jawab
semua basudara. Untuk itu mari memenangkan pasangan AJAIB, dan beta juga akan
pertarukan diri beta untuk kemenangan Pak Hadji dan Pak Booy," tambahnya.
“Katong harus kuat, katong harus komitmen, katong harus
bersatu untuk memenangkan pasangan Pak Hadji dan Pak Booy karena insya Allah
perubahan besar untuk Kabupaten Bursel itu pasti terjadi,” pungkasnya. (SBS/Tim)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!