Close
Close

Bantaran Kali Waekolo Jadi Tempat Pembuangan Sampah, Kadis LH Harus Dievalusi

Namrole, SBS
Selalu saja muncul permasalahan soal sampah di Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel). Kali ini masyarakat mengeluh soal bantaran Kali Waekolo yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah oleh segelintir orang yang terkesan cuek dengan kondisi lingkungan yang rusak akibat tercemar limbah sampah tersebut.


Salah satu warga Desa Labuang, Hans kepada wartawan menuturkan bahwa kondisi tersebut seharusnya menjadi perhatian penuh Pemda Bursel melalui Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bursel yang saat ini dipimpin Lukman Solissa selaku Kadis.


Menurutnya, Dinas LH dapat memberikan sanksi tegas kepada masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempat yang sudah disediakan.


“Seharusnya Dinas LH tidak berdiam diri dan hanya memperhatikan yang ada di depan mata saja, tetapi harus melihat secara keseluruhan termasuk apa yang dilakukan oleh masyarakat dengan membuang sampah di bantaran Kali Waekolo,” ucap Hans, Selasa (2/2) di Namrole.


Lanjutnya, Dinas LH harus lebih aktif melihat kondisi Kota Namrole sebagai wajah Kabupaten Bursel. Disamping itu, sosialisasi akan bahaya sampah harus dan terus gencar dilakukan karena sampah sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan.


“Dinas LH harus lebih aktif melihat masalah ini, sebab sampah-sampah tersebut selain mencemari udara dengan bau busuk, sampah-sampah itu juga sudah berhamburan menutupi jalan raya. Ini masalah dan Dinas LH jangan hanya mau diperintah baru mau kerja tetapi aktif menjalankan tugas dan fungsinya,” ujarnya.


“Masalah sampah di Kota Namrole sudah tidak asing lagi, sebab kita sudah mulai terkenal dengan kota sampah dimana-mana. Pemerintah harus berani menerapkan sanksi bagi masyarakat yang nakal dan Bupati Tagop harus berani menindak anak buahnya yang tidak bisa berkerja secara baik dalam melihat melihat permasalahan yang ada,” tambahnya.


Bahkan dalam keterangannya, ia berharap Bupati Bursel, Tagop Sudardono Soulisa dapat mengevaluasi kinerja dari Kadis LH, sebab keluhan terhadap sampah sudah banyak meresahkan masyarakat Kota Namrole dan itu menandakan bahwa Kadis LH tidak mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara baik.


“Jangan ujung-ujungnya menyalahkan masyarakat, kalau terus menyalahkan masyarakat lalu kapan kita akan berbenah? apakah kita harus berbangga dengan label Kota sampah?. Untuk itu harus ada manuver dalam penerapan hukum bagi warga yang bandel. Kinerja Kadis LH juga lemah dan buruk. Dia harus dievaluasi oleh Pak Bupati. Masa kan masalah sampah dari tahun-tahun kemarin hingga saat ini belum juga teratasi? Ini kan lucu. Maka dari itu Kadis LH perlu dievaluasi karena tidak mampu menjalankan tugas dengan baik,” tutupnya.


Sementara itu, Kepala Dinas LH Kabupaten Bursel, Lukman Solissa yang dihubungi wartawan melalui pesan Whatsappnya tidak menggubris. Walaupun pesan WhatsApp sudah dibaca namun sampai berita ini dikirim, Solissa enggan membalas dan terkesan cuek dengan masalah tersebut. (SBS/01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post