Namrole, SBS
Peristiwa untuk mengenang sejarah Kabupaten Bursel itu heboh ketika Bupati Bursel, Safitri Malik Soulisa mengungkapkan bahwa Mantan Bupati Bursel Dua periode, Tagop Sudarsono Soulisa dan sejumlah tokoh pemekaran tak di undang dalam paripurna tersebut. Para tokoh ini terkesan sudah dilupakan dan tak memiliki nilai dalam historis Kabupaten Bursel.
Sejenak, forum rapat pun menjadi riuk dengan bisikan kecil lantaran menyadari bahwa mantan bupati Bursel dua periode itu tidak diundang dan terkesan diabaikan oleh pihak DPRD.
Safitri diakhir sambutannya menyayangkan perlakuan DPRD yang sudah tidak menghargai suaminya selaku Bupati yang menjabat selama dua periode bahkan merupakan bagian dari Lembaga Pengembangan Bursel yang merupakan cikal bakal lahirnya kabupaten Bursel.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Hari ini saya datang dengan anak saya yang benar-benar paham kondisi waktu proses pemekaran itu," ucap Bupati
"Saya sudah bertanya kepada Pak Tagop diundang tidak tapi dijawab tidak. Jangan seperti itu, karena tidak baik. Janganlah melupakan jasa, jangan terlalu cepat melupakan setitik keringat mereka. Karena kita tidak menuntut hak-hak yang bukan hak kita. Namun satu undangan saja buat satu orang yang pernah berjasa di kabupaten Bursel,” terang Safitri.
Katanya, proses pembentukan kabupaten Bursel tidak segampang seperti yang dibayangkan.
Namun sebagai orang Bursel kita jangan sampai tidak menghargai jasa seseorang, jangan merasa seolah-olah menjadi orang hebat di kabupaten Bursel.
“"Ada juga pak Gerson Wakil Bupati, kita berdua saling menjunjung tinggi nilai adat. Tidak ada orang hebat di kabupaten ini. Bapak Nus Seleky ada disini tapi juga tidak diundang. Ulang tahun kabupaten, mereka tidak menuntut sesuatu yang berharga, tetapi kehadiran mereka dan tempat duduk yang istimewa akan menjadi kebanggaan bagi keluarga mereka,” paparnya.
“Mari kita bekerja dengan hati, jadilah pelayan-pelayan masyarakat. Mari kita berikan contoh yang baik pada generasi muda yang nantinya menjadi penerus tongkat kepemimpinan di Kabupaten Bursel,” pungkasnya.
Saat Bupati menyampaikan hal tersebut dalam pidatonya, Sekwan Hadi Longa terlihat panik dan mulai memanggil stafnya. Bahkan sampai selesai paripurna pun Hadi Longa masih mendekati Bupati untuk memberi klarifikasi terkait undangan bagi Mantan Bupati Bursel Dua Periode.
"Undangan itu dua jadi satu dan sudah dibawa ke bagian umum. Saya tidak tahu teknis disana tapi distribusinya sudah. Bahkan tempat duduknya juga diatur, yang tadi diduduki oleh pak Sekda itu tempat duduknya pak Tagop, undangan dibawa dan tempatnya sudah disediakan," pungkasnya. (SBS/01)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!